Di Tengah Pandemi, Penjualan Pupuk Indonesia Kian Subur
Senin, 20 Juli 2020 - 23:24 WIB
JAKARTA - Selama masa pandemi Covid-19, PT Pupuk Indonesia (Persero) tetap membukukan kinerja yang baik dan mengalami peningkatan dibandingkan periode yang sama di tahun 2019.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat mengatakan, penjualan pupuk subsidi atau PSO (public service obligation) pada Januari-Mei 2020 sebesar 3,93 juta ton. Sedangkan volume penjualan pupuk komersil berhasil melonjak 47,45%, dari 1,37 juta ton menjadi 2,01 juta ton dibandingkan kurun waktu yang sama di 2019.
"Secara pendapatan, penjualan pupuk komersil meningkat 38,35% menjadi Rp7,54 triliun dari Rp5,45 triliun. Kemudian pendapatan jasa juga meningkat 34,53% menjadi Rp4,13 triliun dari Rp 3,07 triliun," ujar Aas dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin(20/7/2020).
Sementara itu, laba tahun berjalan tumbuh 11,7% menjadi Rp1,6 triliun dari Rp 1,43 triliun. ( Baca juga:Hasil Panen Ajib, Gapoktan Saluyu Binaan Pertagas Genjot Produksi Pupuk Organik )
Saat ini, Pupuk Indonesia memiliki sejumlah proyek pengembangan strategis. Perseroan membangun pabrik NPK di Lhokseumawe, Aceh dengan kapasitas 500.000 ton per tahun, pabrik NPK di Palembang, Sumatera Selatan, dengan kapasitas 2x100.000 ton per tahun. Juga pabrik CO2 Cair di Cikampek, Jawa Barat, dengan kapasitas 50.000 ton per tahun, dan pabrik Ammonium Nitrat di Bontang, Kalimantan Timur, dengan kapasitas 75.000 ton per tahun.
"Sejumlah proyek ini dikembangkan dalam rangka mengantisipasi kebutuhan pupuk yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Selain itu, proyek-proyek tersebut juga ditujukan untuk diversifikasi produk kimia potensial dan turunannya," pungkas Aas.
Direktur Utama Pupuk Indonesia Aas Asikin Idat mengatakan, penjualan pupuk subsidi atau PSO (public service obligation) pada Januari-Mei 2020 sebesar 3,93 juta ton. Sedangkan volume penjualan pupuk komersil berhasil melonjak 47,45%, dari 1,37 juta ton menjadi 2,01 juta ton dibandingkan kurun waktu yang sama di 2019.
"Secara pendapatan, penjualan pupuk komersil meningkat 38,35% menjadi Rp7,54 triliun dari Rp5,45 triliun. Kemudian pendapatan jasa juga meningkat 34,53% menjadi Rp4,13 triliun dari Rp 3,07 triliun," ujar Aas dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin(20/7/2020).
Sementara itu, laba tahun berjalan tumbuh 11,7% menjadi Rp1,6 triliun dari Rp 1,43 triliun. ( Baca juga:Hasil Panen Ajib, Gapoktan Saluyu Binaan Pertagas Genjot Produksi Pupuk Organik )
Saat ini, Pupuk Indonesia memiliki sejumlah proyek pengembangan strategis. Perseroan membangun pabrik NPK di Lhokseumawe, Aceh dengan kapasitas 500.000 ton per tahun, pabrik NPK di Palembang, Sumatera Selatan, dengan kapasitas 2x100.000 ton per tahun. Juga pabrik CO2 Cair di Cikampek, Jawa Barat, dengan kapasitas 50.000 ton per tahun, dan pabrik Ammonium Nitrat di Bontang, Kalimantan Timur, dengan kapasitas 75.000 ton per tahun.
"Sejumlah proyek ini dikembangkan dalam rangka mengantisipasi kebutuhan pupuk yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Selain itu, proyek-proyek tersebut juga ditujukan untuk diversifikasi produk kimia potensial dan turunannya," pungkas Aas.
(uka)
tulis komentar anda