Hantu Stagflasi Bayangi Pergerakan Bursa Saham AS Pekan Depan
Minggu, 07 Mei 2023 - 12:23 WIB
Sebelumnya, kekhawatiran terhadap stagflasi telah membebani instrumen saham. Berdasarkan catatan Goldman Sachs, rata-rata konstituen dalam indeks S&P500 turun 2,1% selama periode yang ditandai adanya stagflasi dalam kurun 60 tahun terakhir.
Pada pekan depan, semua mata investor akan tertuju pada pengumuman inflasi yang dapat memberikan gambaran terkait potensi kenaikan suku bunga The Fed di masa depan. Sebelumnya, tingkat inflasi AS mencapai 5,0% (YoY) dengan inflasi inti sebesar 5,6% (MoM)
"Inflasi masih cukup tinggi dari perkiraan The Fed, dan turun dengan kecepatan yang lambat. Kami pikir (pertumbuhan) ekonomi telah mencapai puncaknya pada tahun ini," terang Orlando.
Ekspektasi yang berkembang di pasar menunjukkan bahwa The Fed akan mulai mengakhiri laju suku bunga pada akhir tahun ini, mengingat adanya potensi resesi.
"The Fed membuat kesalahan karena terlalu akomodatif dalam waktu lama. Ini akan memakan waktu yang panjang untuk membuat inflasi ke target 2%," tutur Ekonom Interactive Brokers, Jose Torres.
Pada pekan depan, semua mata investor akan tertuju pada pengumuman inflasi yang dapat memberikan gambaran terkait potensi kenaikan suku bunga The Fed di masa depan. Sebelumnya, tingkat inflasi AS mencapai 5,0% (YoY) dengan inflasi inti sebesar 5,6% (MoM)
"Inflasi masih cukup tinggi dari perkiraan The Fed, dan turun dengan kecepatan yang lambat. Kami pikir (pertumbuhan) ekonomi telah mencapai puncaknya pada tahun ini," terang Orlando.
Ekspektasi yang berkembang di pasar menunjukkan bahwa The Fed akan mulai mengakhiri laju suku bunga pada akhir tahun ini, mengingat adanya potensi resesi.
"The Fed membuat kesalahan karena terlalu akomodatif dalam waktu lama. Ini akan memakan waktu yang panjang untuk membuat inflasi ke target 2%," tutur Ekonom Interactive Brokers, Jose Torres.
(akr)
tulis komentar anda