Urun Rembuk Guna Mendongkrak Ekspor Nasional
Sabtu, 20 Mei 2023 - 19:43 WIB
JAKARTA - Indonesia Export Channel menyelenggarakan Musyawarah Nasional 1 (munas 1) pada hari ini, Sabtu 20 Mei 2023 dengan tema “Meningkatkan Peran IEC Dalam Pelaksanaan Perdagangan Internasional Indonesia”. Ronie Aban, Ketua Umum IEC, mengatakan, IEC lahir pada tahun 2021 dan telah memiliki akta pendirian dan terdaftar di Kementrian Hukum dan HAM.
IEC, tambah Ronie Aban, telah melakukan ekspor berbagai jenis komoditas pada tahun 2022 sampai dengan 2023 lewat kurang lebih 80 perusahaan. Dan pada bulan Mei ini juga salah satu member tetap IEC akan mengikuti Pameran World of Coffee di Budhapest dan Athena, atas undangan dari Kementrian Perdagangan. Keikutsertaan member tetap IEC pada ajang bergengsi tersebut diharapkan membuahkan hasil maksimal, khususnya terhadap ekspor kopi Indonesia.
Pelaksanaan Munas Indonesia Export Channel Tahun 2023 akan memperoleh masukan-masukan berharga guna penyempurnaan dan perbaikan organisasi, baik kebijakan, program, maupun kegiatan tahun berjalan 2023-2024 yang akan dirumuskan dalam munas.
"IEC memiliki fungsi perekat antara anggota dengan para pihak terkait dengan dunia ekspor. IEC juga berperan sebagai unsur yang menggalang peran serta aktif masyarakat dalam mendukung pembangunan ekonomi melalui perdagangan internasional," jelas Ronie Aban.
Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara Munas IEC, Lismayana, mengatakan, tujuan penyelenggaraan munas karena pentingnya menyamakan langkah organisasi di pusat dan wilayah serta perlunya strategi dalam mendorong peningkatan ekspor para anggota, baik dalam peningkatan wawasan keilmuan tentang ekspor, pendanaan ekspor, regulasi dan lain sebagainya.
"Peserta munas IEC tahun 2023 ini dihadiri oleh utusan wilayah dari seluruh Indonesia, yang terbagi dalam 11 wilayah dengan jumlah anggota tetap yang tervalidasi IEC sebanyak kurang lebih 600 perusahaan. Acara MUNAS ini sendiri akan berlangsung 1 hari penuh," imbuh Lismayana.
Lismayana menambahkan pihaknya telah menyepakati dan menandatangani MOU kerja sama dengan berbagai lembaga pendukung ekspor, seperti ASEI (Asuransi Ekspor), Bank Arta Graha dan Bank Rakyat Indonesia (pembiayaan ekspor).
"Upaya yang dilakukan oleh kami di IEC tentu akan memberikan dampak positif dalam perekonomian negara melalui devisa yang dihasilkan oleh teman-teman eksportir yang tentunya membutuhakan dukungan penuh dengan kebijakan kebijakan pemerintah," pungkas Lismayana.
Baca Juga
IEC, tambah Ronie Aban, telah melakukan ekspor berbagai jenis komoditas pada tahun 2022 sampai dengan 2023 lewat kurang lebih 80 perusahaan. Dan pada bulan Mei ini juga salah satu member tetap IEC akan mengikuti Pameran World of Coffee di Budhapest dan Athena, atas undangan dari Kementrian Perdagangan. Keikutsertaan member tetap IEC pada ajang bergengsi tersebut diharapkan membuahkan hasil maksimal, khususnya terhadap ekspor kopi Indonesia.
Pelaksanaan Munas Indonesia Export Channel Tahun 2023 akan memperoleh masukan-masukan berharga guna penyempurnaan dan perbaikan organisasi, baik kebijakan, program, maupun kegiatan tahun berjalan 2023-2024 yang akan dirumuskan dalam munas.
"IEC memiliki fungsi perekat antara anggota dengan para pihak terkait dengan dunia ekspor. IEC juga berperan sebagai unsur yang menggalang peran serta aktif masyarakat dalam mendukung pembangunan ekonomi melalui perdagangan internasional," jelas Ronie Aban.
Sementara itu, Ketua Panitia Penyelenggara Munas IEC, Lismayana, mengatakan, tujuan penyelenggaraan munas karena pentingnya menyamakan langkah organisasi di pusat dan wilayah serta perlunya strategi dalam mendorong peningkatan ekspor para anggota, baik dalam peningkatan wawasan keilmuan tentang ekspor, pendanaan ekspor, regulasi dan lain sebagainya.
"Peserta munas IEC tahun 2023 ini dihadiri oleh utusan wilayah dari seluruh Indonesia, yang terbagi dalam 11 wilayah dengan jumlah anggota tetap yang tervalidasi IEC sebanyak kurang lebih 600 perusahaan. Acara MUNAS ini sendiri akan berlangsung 1 hari penuh," imbuh Lismayana.
Lismayana menambahkan pihaknya telah menyepakati dan menandatangani MOU kerja sama dengan berbagai lembaga pendukung ekspor, seperti ASEI (Asuransi Ekspor), Bank Arta Graha dan Bank Rakyat Indonesia (pembiayaan ekspor).
"Upaya yang dilakukan oleh kami di IEC tentu akan memberikan dampak positif dalam perekonomian negara melalui devisa yang dihasilkan oleh teman-teman eksportir yang tentunya membutuhakan dukungan penuh dengan kebijakan kebijakan pemerintah," pungkas Lismayana.
(uka)
tulis komentar anda