Pengembang Girang Harga Rumah Subsidi Bakal Naik 5 Persen
Selasa, 30 Mei 2023 - 14:28 WIB
JAKARTA - Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia ( Apersi ) menyambut baik rencana kenaikan harga rumah subsidi yang akan ditetapkan pada Juni mendatang. Sekretaris Jenderal DPP Apersi, Daniel Djumali, mengatakan kenaikan atau penyesuaian harga ini telah ditunggu oleh pengembang selama kurang lebih tiga tahun.
"Ini hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh pengembang rumah subsidi," kata Daniel dalam siaran Market Review di IDX Channel, Selasa (30/5/2023).
Menurutnya, selama ini banyak pengembang yang tidak tahan dan terpaksa harus berhenti membangun karena harga tidak kunjung disesuaikan. Padahal harga bahan-bahan bangunan terus mengalami kenaikan.
Dengan berhentinya membangun, maka akan menghambat pembangunan dan menurutnya akan merugikan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang membutuhkan hunian.
"Tapi dengan angin segar ini merupakan yang kita tunggu-tunggu dan kita semangat serta optimistis bahwa pengembang rumah subsidi bisa menyuplai lebih banyak lagi rumah-rumah yang berkualitas kepada masyarakat yang membutuhkan, khususnya masyarakat MBR," ujarnya.
Dia menuturkan bahwa rencana kenaikan harga rumah subsidi tersebut berkisar antara 5%-7%. Daniel berharap kenaikan tersebut bisa segera diumumkan oleh pemerintah untuk kembali mengakselerasi pembangunan.
"Biarpun naik 5% sampai 6% kita terima dulu. Kita lanjutkan pembangunan rumah subsidi, sehingga konsumen tidak menunggu terlalu lama dan kami pengembang optimistis mengenai hal ini," pungkasnya.
"Ini hal yang sangat ditunggu-tunggu oleh pengembang rumah subsidi," kata Daniel dalam siaran Market Review di IDX Channel, Selasa (30/5/2023).
Menurutnya, selama ini banyak pengembang yang tidak tahan dan terpaksa harus berhenti membangun karena harga tidak kunjung disesuaikan. Padahal harga bahan-bahan bangunan terus mengalami kenaikan.
Dengan berhentinya membangun, maka akan menghambat pembangunan dan menurutnya akan merugikan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) yang membutuhkan hunian.
"Tapi dengan angin segar ini merupakan yang kita tunggu-tunggu dan kita semangat serta optimistis bahwa pengembang rumah subsidi bisa menyuplai lebih banyak lagi rumah-rumah yang berkualitas kepada masyarakat yang membutuhkan, khususnya masyarakat MBR," ujarnya.
Dia menuturkan bahwa rencana kenaikan harga rumah subsidi tersebut berkisar antara 5%-7%. Daniel berharap kenaikan tersebut bisa segera diumumkan oleh pemerintah untuk kembali mengakselerasi pembangunan.
"Biarpun naik 5% sampai 6% kita terima dulu. Kita lanjutkan pembangunan rumah subsidi, sehingga konsumen tidak menunggu terlalu lama dan kami pengembang optimistis mengenai hal ini," pungkasnya.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda