Amerika Siapkan Rp123 Miliar untuk Latih 6.500 Petani Kakao dan Kopi Kecil di Indonesia
Kamis, 01 Juni 2023 - 22:30 WIB
JAKARTA - Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat ( USAID ) meluncurkan program baru untuk mempromosikan produksi kakao dan kopi berkelanjutan di Indonesia melalui kemitraan dengan Olam Food Ingredients (ofi), Rikolto, Hershey's, dan Pemerintah Indonesia.
The Landscape Approach to Sustainable and Climate Change Resilient Cocoa and Coffee Agroforestry (LASCARCOCO) merupakan investasi bersama senilai USD8,2 juta atau Rp123 miliar (kurs Rp15.000) untuk meningkatkan kelestarian lingkungan hidup dalam proses produksi kakao dan kopi, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan melalui peningkatan akses pasar dan penguatan ketahanan terhadap perubahan iklim.
Program LASCARCOCO akan melatih 6.500 petani kakao dan kopi di Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur tentang praktik wanatani berkelanjutan, dengan sasaran kabupaten/kota yang produksinya menurun selama beberapa tahun terakhir karena dampak perubahan iklim, dan juga pohon yang sudah tua, hama dan wabah penyakit, serta penurunan kesuburan tanah.
"USAID mendukung upaya Indonesia untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan konservasi. Kemitraan ini akan mendorong petani kakao dan kopi untuk mengadopsi praktik wanatani berkelanjutan yang meningkatkan tutupan hutan dan mendiversifikasi tanaman, serta memperkuat kemampuan mereka untuk beradaptasi terhadap guncangan iklim," kata Direktur USAID Indonesia Jeff Cohen, dalam keterangannya dikutip Kamis (1/6/2023).
LASCARCOCO akan bekerja untuk meningkatkan mata pencaharian berkelanjutan melalui pelatihan praktik pertanian yang baik dan wanatani cerdas iklim, karena kakao dan kopi ditanam secara tumpang sari dengan tanaman penghasil pendapatan lainnya. Program ini juga akan mempromosikan pengelolaan lanskap yang ramah iklim untuk meningkatkan kesadaran, kapasitas, dan keterlibatan petani kecil dan masyarakat lokal dalam upaya adaptasi perubahan iklim.
"Petani kecil berada di garis depan untuk mengatasi krisis iklim. Tanpa sumber daya dan masukan yang tepat, petani kecil tidak dapat berkembang dengan cukup cepat untuk mencari nafkah, dan dunia bisa mengalami kekurangan pasokan kopi dan coklat yang kita sukai," kata Ravi Pokhriyal, President, and Regional Head — Asia Pacific Olam Food Ingredients.
Program ini bertujuan membantu petani meningkatkan hasil panen sekaligus melestarikan 14.000 hektare daerah aliran sungai dan vegetasi penyangga pada tahun 2025. Lemak kakao yang dihasilkan melalui kemitraan ini akan dibeli dan digunakan oleh Hershey's untuk dijadikan produk cokelat.
Baca Juga
The Landscape Approach to Sustainable and Climate Change Resilient Cocoa and Coffee Agroforestry (LASCARCOCO) merupakan investasi bersama senilai USD8,2 juta atau Rp123 miliar (kurs Rp15.000) untuk meningkatkan kelestarian lingkungan hidup dalam proses produksi kakao dan kopi, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat pedesaan melalui peningkatan akses pasar dan penguatan ketahanan terhadap perubahan iklim.
Program LASCARCOCO akan melatih 6.500 petani kakao dan kopi di Sumatra Utara, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur tentang praktik wanatani berkelanjutan, dengan sasaran kabupaten/kota yang produksinya menurun selama beberapa tahun terakhir karena dampak perubahan iklim, dan juga pohon yang sudah tua, hama dan wabah penyakit, serta penurunan kesuburan tanah.
"USAID mendukung upaya Indonesia untuk menyeimbangkan pertumbuhan ekonomi dan konservasi. Kemitraan ini akan mendorong petani kakao dan kopi untuk mengadopsi praktik wanatani berkelanjutan yang meningkatkan tutupan hutan dan mendiversifikasi tanaman, serta memperkuat kemampuan mereka untuk beradaptasi terhadap guncangan iklim," kata Direktur USAID Indonesia Jeff Cohen, dalam keterangannya dikutip Kamis (1/6/2023).
LASCARCOCO akan bekerja untuk meningkatkan mata pencaharian berkelanjutan melalui pelatihan praktik pertanian yang baik dan wanatani cerdas iklim, karena kakao dan kopi ditanam secara tumpang sari dengan tanaman penghasil pendapatan lainnya. Program ini juga akan mempromosikan pengelolaan lanskap yang ramah iklim untuk meningkatkan kesadaran, kapasitas, dan keterlibatan petani kecil dan masyarakat lokal dalam upaya adaptasi perubahan iklim.
"Petani kecil berada di garis depan untuk mengatasi krisis iklim. Tanpa sumber daya dan masukan yang tepat, petani kecil tidak dapat berkembang dengan cukup cepat untuk mencari nafkah, dan dunia bisa mengalami kekurangan pasokan kopi dan coklat yang kita sukai," kata Ravi Pokhriyal, President, and Regional Head — Asia Pacific Olam Food Ingredients.
Program ini bertujuan membantu petani meningkatkan hasil panen sekaligus melestarikan 14.000 hektare daerah aliran sungai dan vegetasi penyangga pada tahun 2025. Lemak kakao yang dihasilkan melalui kemitraan ini akan dibeli dan digunakan oleh Hershey's untuk dijadikan produk cokelat.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda