Demi Hemat Rp8,9 Miliar, Goldman Sachs Kembali PHK Karyawan
Jum'at, 02 Juni 2023 - 10:31 WIB
NEW YORK - Goldman Sachs akan kembali melakukan pemutusan hubungan kerja ( PHK ) terhadap karyawannya. Hal ini dilakukan imbas perlambatan ekonomi yang membebani perusahaan karena pendapatan perdagangan diprediksi bisa turun hingga 25% secara kuartalan tahun ini.
"Latar belakang makro sangat menantang," ujar Presiden dan Chief Operating Officer Goldman, John Waldron kepada para investor dalam sebuah konferensi, dilansir Reuters, Jumat (2/6/2023).
Sumber yang mengetahui rencana ini mengatakan Goldman, bank investasi dan jasa keuangan multinasional asal Amerika Serikat itu akan memangkas kurang dari 250 karyawan dalam beberapa pekan ke depan.
Waldron mengatakan, PHK terbaru ini akan membantu raksasa Wall Street ini mencapai target pengurangan beban penggajian sebesar USD600 juta atau setara Rp8,9 miliar (asumsi kurs Rp14.908) yang ditetapkannya di bulan Februari.
Selain itu Waldron juga memperkirakan pendapatan pasar untuk ekuitas dan pendapatan tetap turun 25% di kuartal II tahun 2023 dibandingkan dengan tahun sebelumnya ketika faktor-faktor makro, seperti kenaikan suku bunga dan perang di Ukraina menjadi sentimen.
Sebelumnya unit pasar global Goldman mencatat kenaikan pendapatan 32% pada kuartal II tahun 2022. Hal ini didukung dengan pendapatan pendapatan tetap, komoditas, dan perdagangan mata uang melonjak 55%, sedangkan pendapatan ekuitas naik 11 persen.
"Jika Anda berpikir tentang perbankan dan pasar global, aktivitas pasar modal lebih lesu. Bisnis yang berorientasi pada pasar, ekuitas, dan pendapatan tetap, tingkat aktivitasnya lebih tidak bergairah," kata Waldron.
"Latar belakang makro sangat menantang," ujar Presiden dan Chief Operating Officer Goldman, John Waldron kepada para investor dalam sebuah konferensi, dilansir Reuters, Jumat (2/6/2023).
Sumber yang mengetahui rencana ini mengatakan Goldman, bank investasi dan jasa keuangan multinasional asal Amerika Serikat itu akan memangkas kurang dari 250 karyawan dalam beberapa pekan ke depan.
Waldron mengatakan, PHK terbaru ini akan membantu raksasa Wall Street ini mencapai target pengurangan beban penggajian sebesar USD600 juta atau setara Rp8,9 miliar (asumsi kurs Rp14.908) yang ditetapkannya di bulan Februari.
Selain itu Waldron juga memperkirakan pendapatan pasar untuk ekuitas dan pendapatan tetap turun 25% di kuartal II tahun 2023 dibandingkan dengan tahun sebelumnya ketika faktor-faktor makro, seperti kenaikan suku bunga dan perang di Ukraina menjadi sentimen.
Sebelumnya unit pasar global Goldman mencatat kenaikan pendapatan 32% pada kuartal II tahun 2022. Hal ini didukung dengan pendapatan pendapatan tetap, komoditas, dan perdagangan mata uang melonjak 55%, sedangkan pendapatan ekuitas naik 11 persen.
"Jika Anda berpikir tentang perbankan dan pasar global, aktivitas pasar modal lebih lesu. Bisnis yang berorientasi pada pasar, ekuitas, dan pendapatan tetap, tingkat aktivitasnya lebih tidak bergairah," kata Waldron.
tulis komentar anda