OJK Catat Himpunan Dana Pasar Modal Capai Rp102,10 Triliun per Mei 2023
Selasa, 06 Juni 2023 - 17:32 WIB
JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) mencatat penghimpunan dana di pasar modal hingga 31 Mei 2023 mencapai Rp102,10 triliun. Secara rinci, sebanyak 35 perusahaan melakukan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) dengan nilai emisi sebesar Rp31,68 triliun.
Selanjutnya, total himpunan dana di pasar modal juga dikontribusikan oleh 10 Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan nilai emisi sebesar Rp30,85 triliun, sebanyak 3 penerbitan Efek Bersifat Utang atau Sukuk tercatat memiliki nilai emisi Rp2,50 triliun, serta Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Tahap I, II dan seterusnya memiliki nilai emisi sebesar Rp37,08 triliun.
"Di pipeline masih terdapat 117 rencana penawaran umum dengan nilai sebesar Rp139,3 triliun, dengan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 63 perusahaan," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi dalam ‘Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner OJK’, Selasa (6/6/2023).
Sebagai informasi, hingga akhir 2023 OJK menargetkan penghimpunan dana di pasar modal dapat mencapai Rp200 triliun. Dalam pipeline tersebut terdapat 63 perusahaan yang akan melakukan penawaran umum sahamnya.
Melansir lama e-ipo, saat ini terdapat dua perusahaan yang tengah memasuki masa penawaran umum atau offering yakni, PT Maxindo Karya Anugerah Tbk dan PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk. Sementara itu, tiga perusahaan lainnya sedang melangsungkan masa penawaran awal atau bookbuilding yakni, PT Amman Mineral Internasional Tbk, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk, dan PT Graha Mitra Asia Tbk.
Sementara itu, di tengah meningkatnya volatilitas di pasar keuangan akibat sentimen negatif global, pasar saham di Mei 2023 melemah 4,08% secara month to date ke level 6.633,26 dibandingkan April 2023 yang menguat 1,62% ke level 6.915,72. Adapun, non-resident mencatatkan inflow sebesar Rp1,67 triliun month to date dibanding April 2023 di mana inflow tercatat sebesar Rp12,29 triliun.
Selanjutnya, total himpunan dana di pasar modal juga dikontribusikan oleh 10 Penawaran Umum Terbatas (PUT) dengan nilai emisi sebesar Rp30,85 triliun, sebanyak 3 penerbitan Efek Bersifat Utang atau Sukuk tercatat memiliki nilai emisi Rp2,50 triliun, serta Penawaran Umum Berkelanjutan (PUB) Tahap I, II dan seterusnya memiliki nilai emisi sebesar Rp37,08 triliun.
"Di pipeline masih terdapat 117 rencana penawaran umum dengan nilai sebesar Rp139,3 triliun, dengan rencana IPO oleh emiten baru sebanyak 63 perusahaan," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi dalam ‘Konferensi Pers Hasil Rapat Dewan Komisioner OJK’, Selasa (6/6/2023).
Sebagai informasi, hingga akhir 2023 OJK menargetkan penghimpunan dana di pasar modal dapat mencapai Rp200 triliun. Dalam pipeline tersebut terdapat 63 perusahaan yang akan melakukan penawaran umum sahamnya.
Melansir lama e-ipo, saat ini terdapat dua perusahaan yang tengah memasuki masa penawaran umum atau offering yakni, PT Maxindo Karya Anugerah Tbk dan PT Pelayaran Kurnia Lautan Semesta Tbk. Sementara itu, tiga perusahaan lainnya sedang melangsungkan masa penawaran awal atau bookbuilding yakni, PT Amman Mineral Internasional Tbk, PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk, dan PT Graha Mitra Asia Tbk.
Sementara itu, di tengah meningkatnya volatilitas di pasar keuangan akibat sentimen negatif global, pasar saham di Mei 2023 melemah 4,08% secara month to date ke level 6.633,26 dibandingkan April 2023 yang menguat 1,62% ke level 6.915,72. Adapun, non-resident mencatatkan inflow sebesar Rp1,67 triliun month to date dibanding April 2023 di mana inflow tercatat sebesar Rp12,29 triliun.
(nng)
tulis komentar anda