Produk China Tak Ada Lawan, Teten: Jangan Tiru, Kita Enggak Mungkin Bisa Bersaing
Senin, 12 Juni 2023 - 17:04 WIB
JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (Menkop UKM) Teten Masduki mewanti-wanti para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia untuk tidak menduplikasi atau meniru produk- produk buatan China .
"Jangan bikin produk yang dibikin China, kita enggak mungkin bisa bersaing, karena mereka sudah punya bahan baku," kata Teten dalam kuliah umum di Institut Teknologi Bandung (ITB) yang dipantau secara daring, Senin (12/6/2023).
Teten meminta para pelaku UMKM untuk mencari keunggulan domestik apa yang dimiliki oleh Indonesia, menurutnya banyak potensi yang bisa dikembangkan. "Untuk memulai usaha di Indonesia sekarang ini mudah tinggal Anda memang mempunyai kemauan," ujarnya.
Sebelumnya, Teten menyebut ada 21 juta pelaku UMKM yang terhubung ke ekosistem digital dari target 30 juta pada 2024. Namun produk yang dijual, terutama di e-commerce sebagian besar dari China.
"Produk yang dijual (di e-commerce) sebagian besar itu produk China, produk impor," ucapnya.
Menurutnya itu menunjukkan bahwa industri di Tanah Air masih lemah. Pasalnya, masyarakat Indonesia masih banyak yang hanya menjadi pedagang, bukan produsen.
Oleh karena itu, dirinya mengajak lembaga pendidikan seperti universitas untuk melakukan perubahan, bukan hanya menyiapkan sarjana untuk menjadi pegawai pemerintahan atau swasta, tapi juga menciptakan pelaku usaha berkualitas.
"Karena pasar dalam negeri kita ini sudah pasar bebas, maka kita harus bisa memenangkan persaingan sebelum kita masuk ke pasar global," kata Teten.
"Jangan bikin produk yang dibikin China, kita enggak mungkin bisa bersaing, karena mereka sudah punya bahan baku," kata Teten dalam kuliah umum di Institut Teknologi Bandung (ITB) yang dipantau secara daring, Senin (12/6/2023).
Teten meminta para pelaku UMKM untuk mencari keunggulan domestik apa yang dimiliki oleh Indonesia, menurutnya banyak potensi yang bisa dikembangkan. "Untuk memulai usaha di Indonesia sekarang ini mudah tinggal Anda memang mempunyai kemauan," ujarnya.
Sebelumnya, Teten menyebut ada 21 juta pelaku UMKM yang terhubung ke ekosistem digital dari target 30 juta pada 2024. Namun produk yang dijual, terutama di e-commerce sebagian besar dari China.
"Produk yang dijual (di e-commerce) sebagian besar itu produk China, produk impor," ucapnya.
Menurutnya itu menunjukkan bahwa industri di Tanah Air masih lemah. Pasalnya, masyarakat Indonesia masih banyak yang hanya menjadi pedagang, bukan produsen.
Oleh karena itu, dirinya mengajak lembaga pendidikan seperti universitas untuk melakukan perubahan, bukan hanya menyiapkan sarjana untuk menjadi pegawai pemerintahan atau swasta, tapi juga menciptakan pelaku usaha berkualitas.
"Karena pasar dalam negeri kita ini sudah pasar bebas, maka kita harus bisa memenangkan persaingan sebelum kita masuk ke pasar global," kata Teten.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda