Terungkap! Mayoritas Barang yang Dijual Toko Online dari China
loading...
A
A
A
JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (MenkopUKM) Teten Masduki mengungkapkan bahwa saat ini sudah ada 21 juta pelaku UMKM yang terhubung ke ekosistem digital dari target 30 juta di tahun 2024. Namun, dari 21 juta pelaku UMKM tersebut produk yang dijual sebagian besar dari China.
"Produk yang dijual di e-commerce sebagian besar itu produk China," ungkap Teten saat acara kuliah umum di Institut Teknologi Bandung (ITB) secara daring, Senin (12/6/2023).
Teten mengatakan, hal tersebut menunjukkan bahwa industri di Tanah Air masih lemah. Sebab, masyarakat masih banyak yang hanya menjadi pedagang bukan produsen.
"Ini tantangan kita. Jadi lebih dari 70% produk yang dijual di e-commerce itu produk luar dan hal yang sepele-sepele misalnya cover handphone, ini masih produk dari luar. Masa kita nggak bisa bikin sih yang kayak gini," ujarnya.
Teten mengajak kampus untuk melakukan perubahan, bukan hanya menyiapkan sarjana untuk menjadi pegawai pemerintahan ataupun swasta tapi juga menciptakan pelaku usaha yang berkualitas.
"Karena pasar dalam negeri kita ini sudah pasar bebas. Maka kita harus bisa memenangkan persaingan sebelum kita masuk ke pasar global," tegasnya.
"Produk yang dijual di e-commerce sebagian besar itu produk China," ungkap Teten saat acara kuliah umum di Institut Teknologi Bandung (ITB) secara daring, Senin (12/6/2023).
Teten mengatakan, hal tersebut menunjukkan bahwa industri di Tanah Air masih lemah. Sebab, masyarakat masih banyak yang hanya menjadi pedagang bukan produsen.
"Ini tantangan kita. Jadi lebih dari 70% produk yang dijual di e-commerce itu produk luar dan hal yang sepele-sepele misalnya cover handphone, ini masih produk dari luar. Masa kita nggak bisa bikin sih yang kayak gini," ujarnya.
Teten mengajak kampus untuk melakukan perubahan, bukan hanya menyiapkan sarjana untuk menjadi pegawai pemerintahan ataupun swasta tapi juga menciptakan pelaku usaha yang berkualitas.
"Karena pasar dalam negeri kita ini sudah pasar bebas. Maka kita harus bisa memenangkan persaingan sebelum kita masuk ke pasar global," tegasnya.
(nng)