Lewat Platformnya, MIND ID Hilangkan Hambatan Ekosistem Baterai Kendaraan Listrik
Selasa, 13 Juni 2023 - 14:08 WIB
JAKARTA - Holding BUMN industri pertambangan MIND ID semakin memantapkan diri mendorong hilirisasi industri tambang di Indonesia. Perusahaan pelat merah ini menekankan pentingnya hilirisasi di sektor industri pertambangan yang ujung-ujungnya meningkatkan nilai jual produk berbahan dasar komoditas minerba.
Hilirisasi produk diharapkan bisa memperkuat struktur industri, memberikan nilai lebih bagi suatu komoditas, hingga menyediakan lapangan kerja. MIND ID memiliki tiga mandat dari pemerintah, meliputi pengelolaan cadangan dan sumber daya strategis, hilirisasi, dan memiliki kepemimpinan pasar yang terwujud melalui optimalisasi komoditas mineral dan ekspansi bisnis.
Khusus komoditas alumunium dan nikel, MIND ID memiliki peran penting dalam mengembangkan hilirisasi tersebut. Direktur Pengembangan Usaha dan Portofolio MIND ID Dilo Seno Widagdo mengatakan, hilirisasi komoditas alumunium dan nikel akan memberi jalan bagi perkembangan industri kendaraan listrik di Indonesia.
Alumunium dan nikel merupakan komponen kunci dalam pengembangan industri kendaraan listrik (EV). “Kami terus mendorong hilirisasi industri pertambangan, salah satunya melalui hilirisasi komoditas alumunium dan nikel untuk menyokong industri EV di Indonesia,” kata Dilo Seno Widagdo, dalam keterangannya, Selasa (13/6/2023).
Menurut Dilo, bukti keseriusan MIND ID dalam upaya mendorong hilirisasi tersebut di antaranya dengan menunjuk PT Industri Baterai Indonesia (IBC) mengimplementasikan nota kesepahaman termasuk melaksanakan studi kelayakan bersama dengan Arrival Ltd., meliputi studi pasar dan kelayakan poryek baterai untuk ekspansi bisnis EV di wilayah Asia Pasific.
Selain itu, berkat dukungan penuh MIND ID, IBC pun meluncurkan Battery Asset management Services (BAMS). Komponen penting dalam baterai EV yakni alumunium dan nikel. Alhasil, kata dia, pengembangan BAMS menjadi bagian dari pengembangan hilirisasi komoditas minerba.
“Kami mendirikan IBC dengan fokus utama pengembangan ekosistem EV end-to-end baik dari sisi eksplorasi dan pengolahan nikel sebagai komponen baterai listrik hingga produksi EV juga daur ulang baterai,” katanya.
BAMS yang diluncurkan IBC adalah platform ekosistem motor listrik yang menyediakan baterai, swapping & charging station, dan aplikasi yang bisa digunakan berbagai merek motor listrik, termasuk motor listrik konversi. Melalui BAMS, IBC mengambil langkah inovatif dan solutif dengan menyeragamkan ekosistem baterai motor listrik.
Langkah itu menjadi solusi terkait kekhawatiran akan ketersediaan infrastruktur pengisian daya dan banyaknya spesifikasi baterai motor listrik pada berbagai merek motor listrik yang menjadi penghalang dalam akselerasi adopsi motor listrik.
MIND ID mendorong seluruh anggota holding berkomitmen terhadap program energi transisi yang tidak hanya berdampak terhadap penurunan emisi karbon tapi juga merupakan wujud implementasi hilirisasi dan industrialisasi dari komoditi tambang.
Hilirisasi produk diharapkan bisa memperkuat struktur industri, memberikan nilai lebih bagi suatu komoditas, hingga menyediakan lapangan kerja. MIND ID memiliki tiga mandat dari pemerintah, meliputi pengelolaan cadangan dan sumber daya strategis, hilirisasi, dan memiliki kepemimpinan pasar yang terwujud melalui optimalisasi komoditas mineral dan ekspansi bisnis.
Khusus komoditas alumunium dan nikel, MIND ID memiliki peran penting dalam mengembangkan hilirisasi tersebut. Direktur Pengembangan Usaha dan Portofolio MIND ID Dilo Seno Widagdo mengatakan, hilirisasi komoditas alumunium dan nikel akan memberi jalan bagi perkembangan industri kendaraan listrik di Indonesia.
Alumunium dan nikel merupakan komponen kunci dalam pengembangan industri kendaraan listrik (EV). “Kami terus mendorong hilirisasi industri pertambangan, salah satunya melalui hilirisasi komoditas alumunium dan nikel untuk menyokong industri EV di Indonesia,” kata Dilo Seno Widagdo, dalam keterangannya, Selasa (13/6/2023).
Menurut Dilo, bukti keseriusan MIND ID dalam upaya mendorong hilirisasi tersebut di antaranya dengan menunjuk PT Industri Baterai Indonesia (IBC) mengimplementasikan nota kesepahaman termasuk melaksanakan studi kelayakan bersama dengan Arrival Ltd., meliputi studi pasar dan kelayakan poryek baterai untuk ekspansi bisnis EV di wilayah Asia Pasific.
Selain itu, berkat dukungan penuh MIND ID, IBC pun meluncurkan Battery Asset management Services (BAMS). Komponen penting dalam baterai EV yakni alumunium dan nikel. Alhasil, kata dia, pengembangan BAMS menjadi bagian dari pengembangan hilirisasi komoditas minerba.
“Kami mendirikan IBC dengan fokus utama pengembangan ekosistem EV end-to-end baik dari sisi eksplorasi dan pengolahan nikel sebagai komponen baterai listrik hingga produksi EV juga daur ulang baterai,” katanya.
BAMS yang diluncurkan IBC adalah platform ekosistem motor listrik yang menyediakan baterai, swapping & charging station, dan aplikasi yang bisa digunakan berbagai merek motor listrik, termasuk motor listrik konversi. Melalui BAMS, IBC mengambil langkah inovatif dan solutif dengan menyeragamkan ekosistem baterai motor listrik.
Langkah itu menjadi solusi terkait kekhawatiran akan ketersediaan infrastruktur pengisian daya dan banyaknya spesifikasi baterai motor listrik pada berbagai merek motor listrik yang menjadi penghalang dalam akselerasi adopsi motor listrik.
MIND ID mendorong seluruh anggota holding berkomitmen terhadap program energi transisi yang tidak hanya berdampak terhadap penurunan emisi karbon tapi juga merupakan wujud implementasi hilirisasi dan industrialisasi dari komoditi tambang.
(uka)
tulis komentar anda