Sri Mulyani Bikin Kuda-Kuda Hadapi Kemungkinan Terburuk

Sabtu, 25 Juli 2020 - 10:50 WIB
Foto/SINDOnews
JAKARTA - Pemerintah telah membuat proyeksi pertumbuhan ekonomi tahun 2021 yang berkisar antara 4,5% hingga 5,3%. Namun, proyeksi tersebut juga tergantung pada kinerja ekonomi di kuartal ketiga tahun 2020 ini.

Nah, pada Agustus-Oktober akan diperoleh data-data terkini mengenai pemulihan ekonomi, apakah betul-betul berjalan terus dan memang akan meningkat atau justru sebaliknya. Mengantisipasi kondisi terburuk yang bisa saja terjadi, Menteri KeuanganSri Mulyani Indrawati menyiapkan skenario untuk menghadapinya.

“Sikap kita adalah persiapkan yang terburuk tapi harapkan yang terbaik. Kita harus mengikhtiarkan untuk mencari dan mencapai skenario-skenario yang lebih optimistis, namun tetap realistis berdasarkan kondisi yang kita hadapi di bidang kesehatan maupun di bidang ekonomi,” jelas Menkeu dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu (25/7/2020). ( Baca juga:Pemerintah Percaya Indonesia Masih Punya Peluang Hindari Resesi )



Sambung dia, anggaran untuk belanja perlindungan sosial yang Rp203 triliun sudah ditambah untuk Program Keluarga Harapan (PKH), sembako, bansos untuk Jabodetabek dan non-Jabodetabek sebanyak 20 juta penerima. Untuk sembako ditambah 9 juta menjadi 29 juta penerima, plus ditambahkan pembasan listrik untuk pelanggan 450 VA dan untuk 900 VA diberikan diskon 50%.

"Tadinya ini hanya berlaku tiga bulan, kita perpanjang jadi enam bulan. Bansos ini yang tadinya diberikan hanya enam bulan, sekarang kita perpanjang sampai Desember. Ini semuanya yang disebut prepare for the worst dan itu ada di dalam anggaran yang sudah kita sediakan dalam Perpres 72,” tukas Menkeu.

Beberapa sektor perekonomian di kuartal II mulai menunjukkan tanda-tanda pemulihan namun kepastian tersebut masih harus dilihat dari statistik bulan Juni yang sekarang sedang difinalisasi.

"Oleh karena itu, pemerintah mengakselerasi agar harapan yang mulai terbangun dapat terwujud melalui program-program pemulihan ekonomi dan akan diluncurkan lebih banyak lagi bantuan sosial produktif," jelasnya.
(uka)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More