Di Depan Relawan, Jokowi Pamer Pertumbuhan Ekonomi RI

Sabtu, 17 Juni 2023 - 21:00 WIB
Presiden Jokowi hadir di acara Tasyakuran 11 tahun Galang keberlanjutan (GK) Center di Warung Solo Kemang, Jakarta, Sabtu (17/6/2023). FOTO/dok.SINDOnews
JAKARTA - Presiden Joko Widodo ( Jokowi ) mengatakan bahwa ekonomi Indonesia masih bisa tumbuh dengan baik dibandingkan negara-negara G20 . Hal tersebut disampaikan Jokowi dalam sambutannya pada acara Tasyakuran 11 tahun Galang keberlanjutan (GK) Center di Warung Solo Kemang, Jakarta Selatan, hari ini Sabtu (17/6).

"Sekali lagi kita patut syukuri ini bahwa pengelolaan negara sebesar Indonesia ini masih bisa tumbuh paling baik diantara negara-negara G20," kata Jokowi dalam sambutannya, Sabtu (17/6/2023).



Jokowi mengatakan bahwa setelah covid-19 dan adanya perang di Ukraina-Rusia, kondisi ekonomi Indonesia terlihat normal-normal saja. Hal itu dikarenakan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,3% ditahun 2022 kemarin.

"Kelihatannya kondisi kita ini kondisi kita ini normal-normal saja di Indonesia normal, ya memang normal di Indonesia memang normal. karena kita tahu pertumbuhan ekonomi kita tahun kemarin tumbuh di 5,3% di kuartal pertama tahun ini tumbuh 5,03% inflasinya di bulan Mei kemarin diangka 4%," kata Jokowi.



"Dibandingkan dengan negara-negara besar G20 yang lainnya kita ini normal-normal masuk dalam yang paling atas. Ini yang patut, patut kita syukuri, patut kita syukuri," tambahnya.

Menurut Jokowi, negara-negara besar secara teknikal misalnya di Uni Eropa yakni 20 negara sudah masuk ke jurang resesi. Dirinya juga diberitahu Managing Director Kristalina Georgieva bahwa sudah ada 96 negara yang menjadi pasien.

"aya waktu pertemuan di G7 di Hiroshima di Jepang saya tanya ke Managing Director IMF sekarang ini sudah ada 96 negara yang masuk menjadi pasiennya IMF. Dulu kita (tahun) 98 juga jadi pasiennya. Ingat dan kalau ekonominya ambruk politiknya pasti juga bermasalah banyak negara sekarang ini," jelasnya.



Maka dari itu, kata Jokowi, perlunya dukungan rakyat kepada pemerintah agar dapat melalui situasi sulit global saat ini. Sebab saat ini semua negara sedang mengalami krisis energi, hingga keuangan.

"Sekali lagi ini yang patut kita syukuri jangan sampai kita tidak mensyukuri apa yang telah diberikan Tuhan kepada negara kita Indonesia keadaan yang masih normal masih baik. Tetapi kedepan tantangan itu bukan semakin gampang tetapi semakin sulit. Saya harus ngomong apa adanya. kepemimpinan yang akan datang itu tidak semakin mudah tetapi sulit karena memang globalnya yang pada keadaan yang tidak normal," ungkapnya.
(nng)
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More