Rupiah Jatuh Lawan Greenback, Hari Ini Menjadi Rp15.004 per USD
Selasa, 20 Juni 2023 - 18:32 WIB
JAKARTA - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus memperlihatkan pelemahan hingga perdagangan hari ini, Selasa (20/6/2023). Terpantau pada sesi penutupan hari ini, kurs rupiah anjlok 10 poin untuk bertengger ke level Rp15.004 per USD.
Kemerosotan mata uang Garuda juga terlihat pada data JISDOR BI yang hari ini parkir ke posisi Rp15.040/USD. Raihan tersebut melemah dibandingkan sesi kemarin di level Rp14.994/USD.
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi menetangkan, pelemahan rupiah sore ini didorong oleh banyak faktor. Seperti tantangan Presiden baru, ancaman terhadap komoditas Indonesia dari Uni Eropa, serta ancaman el nino.
"Euforia pemilihan presiden (pilpres) terus dijadikan momok pembicaraan di kalangan para poltisi maupun para ekonom. Namun dari sekian nama yang di calonkan sebagai presiden 2024 sebagian besar bukan orang yang mengerti ekonomi, sehingga perlu ada pendamping wakil presiden yang mengerti tentang ekonomi supaya bisa berkolaborasi untuk memajukan ekonomi dalam waktu 5 tahun kedepan," ujar Ibrahim dalam rilis hariannya.
Lanjut Ibrahim mengatakan, pro pada ekonomi artinya Presiden RI berikutnya harus peka pada pertumbuhan ekonomi. Termasuk, mempertahankan kinerja bagus dan kesuksesan selama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan melakukan perubahan.
"Hal ini yang harus diperhatikan Bersama untuk kemajuan bangsa ke depannya," imbuhnya.
Selain itu, Ibrahim menambahkan, pemimpin ke depan harus bisa melanjutkan program-program yang sekarang sedang berjalan terutama Ibu Kota Negara (IKN) yang merupakan ikon Indonesia kedepan.
Adapun untuk perdagangan besok, Rabu (21/6), dia memprediksi mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.080- Rp15.060 per USD.
Kemerosotan mata uang Garuda juga terlihat pada data JISDOR BI yang hari ini parkir ke posisi Rp15.040/USD. Raihan tersebut melemah dibandingkan sesi kemarin di level Rp14.994/USD.
Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi menetangkan, pelemahan rupiah sore ini didorong oleh banyak faktor. Seperti tantangan Presiden baru, ancaman terhadap komoditas Indonesia dari Uni Eropa, serta ancaman el nino.
"Euforia pemilihan presiden (pilpres) terus dijadikan momok pembicaraan di kalangan para poltisi maupun para ekonom. Namun dari sekian nama yang di calonkan sebagai presiden 2024 sebagian besar bukan orang yang mengerti ekonomi, sehingga perlu ada pendamping wakil presiden yang mengerti tentang ekonomi supaya bisa berkolaborasi untuk memajukan ekonomi dalam waktu 5 tahun kedepan," ujar Ibrahim dalam rilis hariannya.
Lanjut Ibrahim mengatakan, pro pada ekonomi artinya Presiden RI berikutnya harus peka pada pertumbuhan ekonomi. Termasuk, mempertahankan kinerja bagus dan kesuksesan selama pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) bukan melakukan perubahan.
"Hal ini yang harus diperhatikan Bersama untuk kemajuan bangsa ke depannya," imbuhnya.
Selain itu, Ibrahim menambahkan, pemimpin ke depan harus bisa melanjutkan program-program yang sekarang sedang berjalan terutama Ibu Kota Negara (IKN) yang merupakan ikon Indonesia kedepan.
Adapun untuk perdagangan besok, Rabu (21/6), dia memprediksi mata uang rupiah dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.080- Rp15.060 per USD.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda