Ibu Kota Pindah ke Kaltim, Benarkah Harga Tanah di Jakarta Turun?
Kamis, 20 Juli 2023 - 16:39 WIB
JAKARTA - Head of Research Colliers Indonesia Ferry Salanto mengungkapkan harga tanah di Jakarta tidak akan turun meskipun ibu kota pindah ke Kalimantan Timur (Kaltim). Harga tanah di Jakarta akan terus mengalami kenaikan karena demand yang terus menguat sebagai pusat bisnis.
"Jangan terlalu berharap harga tanah di Jakarta bakal turun setelah IKN jadi. Saya menyampaikan bahwa tanah di Jakarta akan turun," ujar Ferry dalam acara Media Briefing Colliers, Kamis (20/7/2023).
Dia mengatakan bahwa Jakarta di desain sebagai pusat komersil. Sementara, IKN dipindah dengan tujuan sebagai penyelenggaraan negara.
"Jadi memang yang akan terkonsentrasi di sana adalah kegiatan pemerintahan dan pusat komersil akan tetap di Jakarta," jelasnya.
Tidak hanya itu, faktor lain yang menurut Ferry juga akan mempengaruhi naiknya harga tanah di Jakarta ialah terkait pembangunan infrastruktur. Seperti, perluasan MRT hingga LRT.
"Infrastruktur di Jakarta itu tidak akan berhenti seperti kita tahu ada beberapa pengembangan relasi MRT dan LRT. Jadi orang yang mencari nafkah di Jakarta itu akan tetap banyak," jelasnya.
Dia mencontohkan Malaysia sebagai gambaran ketika aktivitas pemerintahannya dipindahkan ke Putra Jaya. Akan tetapi Kuala Lumpur masih tetap hidup sebagai pusat komersial negeri Jiran tersebut.
"Begitu juga dengan Jakarta. Harga tanah di Jakarta naik karena memang kelangkaan tanah, karena nyari tanah susah sekali. Lainnya terkait perubahan zona yang membuat nilai tanah jadi tinggi. Misalnya, sebelumnya hanya bisa dibuat perumahan diatur baru zonasi bisa digunakan untuk komersil," kata dia.
"Jangan terlalu berharap harga tanah di Jakarta bakal turun setelah IKN jadi. Saya menyampaikan bahwa tanah di Jakarta akan turun," ujar Ferry dalam acara Media Briefing Colliers, Kamis (20/7/2023).
Dia mengatakan bahwa Jakarta di desain sebagai pusat komersil. Sementara, IKN dipindah dengan tujuan sebagai penyelenggaraan negara.
"Jadi memang yang akan terkonsentrasi di sana adalah kegiatan pemerintahan dan pusat komersil akan tetap di Jakarta," jelasnya.
Tidak hanya itu, faktor lain yang menurut Ferry juga akan mempengaruhi naiknya harga tanah di Jakarta ialah terkait pembangunan infrastruktur. Seperti, perluasan MRT hingga LRT.
"Infrastruktur di Jakarta itu tidak akan berhenti seperti kita tahu ada beberapa pengembangan relasi MRT dan LRT. Jadi orang yang mencari nafkah di Jakarta itu akan tetap banyak," jelasnya.
Dia mencontohkan Malaysia sebagai gambaran ketika aktivitas pemerintahannya dipindahkan ke Putra Jaya. Akan tetapi Kuala Lumpur masih tetap hidup sebagai pusat komersial negeri Jiran tersebut.
"Begitu juga dengan Jakarta. Harga tanah di Jakarta naik karena memang kelangkaan tanah, karena nyari tanah susah sekali. Lainnya terkait perubahan zona yang membuat nilai tanah jadi tinggi. Misalnya, sebelumnya hanya bisa dibuat perumahan diatur baru zonasi bisa digunakan untuk komersil," kata dia.
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda