Menkop Teten Bangga Banyak Brand Fesyen Lokal Tembus Pasar Global
Sabtu, 22 Juli 2023 - 17:35 WIB
JAKARTA - Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki menyebutkan bahwa saat ini telah banyak brand lokal yang telah memperluas pangsa hingga ke pasar global, contohnya, Erigo, Eiger, Buttonscarves, dengan produk customnya yang unik dan menjadi tren baru fesyen.
"Momentum ini harus dimanfaatkan untuk menguasai pasar domestik dan global," kata Teten pada acara Jakarta Fashion and Food Festival (JF3) 2023 di Jakarta, dikutip Sabtu (22/7/2023).
Teten menambahkan, narasi custom dapat memberikan keunikan dan nilai tambah, karena harga produk custom umumnya lebih tinggi dibandingkan barang produksi massal. “Selain itu, pelaku fesyen harus dapat menciptakan fesyen-fesyen terbaru sesuai dengan tuntutan zaman," ujar Teten.
Misalnya, produk yang ramah lingkungan (sustainable) dan mengedepankan penggunaan wastra Indonesia. Bagi Teten, JF3 sebagai upaya mendorong UKM fesyen untuk terus mengembangkan ide, pemikiran, hingga kualitas produk fesyennya sebagai salah satu produk industri kreatif.
"UMKM Fesyen merupakan salah satu pilar utama ekonomi nasional," ucap Teten.
Industri fesyen memiliki nilai kontribusi 61,5% dari total ekspor ekonomi kreatif Indonesia. "Mengingat besarnya kontribusi dari sektor ekonomi kreatif termasuk fesyen, maka saya menilai sangat penting bagi pelakunya untuk meningkatkan kapasitas diri, baik terkait kualitas dan kapasitas produksi, hingga manajemen dan bisnisnya," kata Teten.
Oleh karena itu Teten mengatakan bahwa pada 2022 lalu, KemenKopUKM mendukung 5 UKM dengan talenta terbaik Indonesia di ajang Premiere Classe yang merupakan bagian dari Paris Fashion Week. "Saya berharap melalui kegiatan ini desainer dapat mempromosikan wastra terbaik Indonesia, meningkatkan kualitas produk, sehingga produk wastra Indonesia mampu bersaing di pasar internasional," tambah Teten.
"Momentum ini harus dimanfaatkan untuk menguasai pasar domestik dan global," kata Teten pada acara Jakarta Fashion and Food Festival (JF3) 2023 di Jakarta, dikutip Sabtu (22/7/2023).
Teten menambahkan, narasi custom dapat memberikan keunikan dan nilai tambah, karena harga produk custom umumnya lebih tinggi dibandingkan barang produksi massal. “Selain itu, pelaku fesyen harus dapat menciptakan fesyen-fesyen terbaru sesuai dengan tuntutan zaman," ujar Teten.
Misalnya, produk yang ramah lingkungan (sustainable) dan mengedepankan penggunaan wastra Indonesia. Bagi Teten, JF3 sebagai upaya mendorong UKM fesyen untuk terus mengembangkan ide, pemikiran, hingga kualitas produk fesyennya sebagai salah satu produk industri kreatif.
"UMKM Fesyen merupakan salah satu pilar utama ekonomi nasional," ucap Teten.
Industri fesyen memiliki nilai kontribusi 61,5% dari total ekspor ekonomi kreatif Indonesia. "Mengingat besarnya kontribusi dari sektor ekonomi kreatif termasuk fesyen, maka saya menilai sangat penting bagi pelakunya untuk meningkatkan kapasitas diri, baik terkait kualitas dan kapasitas produksi, hingga manajemen dan bisnisnya," kata Teten.
Baca Juga
Oleh karena itu Teten mengatakan bahwa pada 2022 lalu, KemenKopUKM mendukung 5 UKM dengan talenta terbaik Indonesia di ajang Premiere Classe yang merupakan bagian dari Paris Fashion Week. "Saya berharap melalui kegiatan ini desainer dapat mempromosikan wastra terbaik Indonesia, meningkatkan kualitas produk, sehingga produk wastra Indonesia mampu bersaing di pasar internasional," tambah Teten.
(uka)
tulis komentar anda