Konsumsi Meningkat 2%, Pertamina Pastikan Penyaluran LPG 3 Kg Normal
Selasa, 25 Juli 2023 - 08:27 WIB
JAKARTA - Pertamina Patra Niaga mencatat terjadi peningkatan konsumsi LPG 3 Kg selama periode Juli 2023. Guna memastikan pasokan dalam kondisi aman dan sesuai kuota, Pertamina Patra Niaga melakukan pemantauan penyaluran LPG bersubsidi kemasan 3 Kg di lebih dari 50.000 pangkalan resmi yang tersebar di seluruh Indonesia.
"Berdasarkan pemantauan di lapangan, saat ini stok dan penyaluran LPG bersubsidi dalam kondisi aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," jelas Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting melalui keterangan tertulis, Selasa (25/7/2023).
Tak hanya melakukan pemantauan di level agen dan pangkalan resmi, lanjut dia, Pertamina Patra Niaga juga bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memastikan ketersediaan pasokan serta penyaluran LPG 3 Kg bersubsidi tepat sasaran. Pihaknya juga mengadakan operasi pasar di beberapa wilayah di Jawa serta menyiapkan tambahan pasokan di wilayah Kalimantan dan Sumatera Utara.
Irto menambahkan, sebagai upaya mendorong penyaluran LPG 3 Kg bersubsidi yang lebih tepat sasaran kepada masyarakat yang berhak, sejak 1 Maret 2023 Pertamina Patra Niaga melakukan pendataan pengguna LPG 3 Kg di pangkalan resmi.Berdasarkan Surat Edaran Dirjen Migas Nomor B-246/MG.05/DJM/2022, kelompok usaha restoran, peternakan, hotel, pertanian (di luar ketentuan Peraturan Presiden 38/2019 yang belum di konversi), tani tembakau, jasa las, batik, dan binatu tidak diperbolehkan menggunakan LPG 3 Kg yang disubsidi.
"Saat ini kami fokus ke pencocokan data yang dilakukan di 411 kota/kabupaten di seluruh Jawa, Bali, dan sebagian Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Kami terus melakukan monitoring di lapangan jika terdapat kendala terkait proses pendataan," paparnya.
Tak lupa, Irto mengimbau agar masyarakat menggunakan LPG sesuai peruntukannya. Dia mengingatkan, LPG 3 Kg merupakan produk subsidi yang ditujukan khusus bagi masyarakat yang kurang mampu.
Untuk konsumen umum, tegas dia, Pertamina telah menyediakan produk LPG nonsubsidi Bright Gas 5,5 Kg dan LPG kemasan 12 Kg. "Semuanya tersedia di outlet minimarket, Bright Store, maupun layanan pesan-antar Pertamina Delivery Service dengan menghubungi 135," jelasnya.
"Berdasarkan pemantauan di lapangan, saat ini stok dan penyaluran LPG bersubsidi dalam kondisi aman sehingga masyarakat tidak perlu khawatir," jelas Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting melalui keterangan tertulis, Selasa (25/7/2023).
Tak hanya melakukan pemantauan di level agen dan pangkalan resmi, lanjut dia, Pertamina Patra Niaga juga bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memastikan ketersediaan pasokan serta penyaluran LPG 3 Kg bersubsidi tepat sasaran. Pihaknya juga mengadakan operasi pasar di beberapa wilayah di Jawa serta menyiapkan tambahan pasokan di wilayah Kalimantan dan Sumatera Utara.
Irto menambahkan, sebagai upaya mendorong penyaluran LPG 3 Kg bersubsidi yang lebih tepat sasaran kepada masyarakat yang berhak, sejak 1 Maret 2023 Pertamina Patra Niaga melakukan pendataan pengguna LPG 3 Kg di pangkalan resmi.Berdasarkan Surat Edaran Dirjen Migas Nomor B-246/MG.05/DJM/2022, kelompok usaha restoran, peternakan, hotel, pertanian (di luar ketentuan Peraturan Presiden 38/2019 yang belum di konversi), tani tembakau, jasa las, batik, dan binatu tidak diperbolehkan menggunakan LPG 3 Kg yang disubsidi.
"Saat ini kami fokus ke pencocokan data yang dilakukan di 411 kota/kabupaten di seluruh Jawa, Bali, dan sebagian Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi. Kami terus melakukan monitoring di lapangan jika terdapat kendala terkait proses pendataan," paparnya.
Tak lupa, Irto mengimbau agar masyarakat menggunakan LPG sesuai peruntukannya. Dia mengingatkan, LPG 3 Kg merupakan produk subsidi yang ditujukan khusus bagi masyarakat yang kurang mampu.
Untuk konsumen umum, tegas dia, Pertamina telah menyediakan produk LPG nonsubsidi Bright Gas 5,5 Kg dan LPG kemasan 12 Kg. "Semuanya tersedia di outlet minimarket, Bright Store, maupun layanan pesan-antar Pertamina Delivery Service dengan menghubungi 135," jelasnya.
(fjo)
tulis komentar anda