SPKS Bentuk Aliansi Petani untuk Sawit Berkelanjutan
Rabu, 02 Agustus 2023 - 15:35 WIB
JAKARTA - Sejumlah koperasi yang bersertifikat Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) di bawah anggota dari Serikat Petani Kelapa Sawit ( SPKS ) membentuk dan mendeklarasikan Aliansi Petani Sawit Swadaya Bersertifikat Berkelanjutan Indonesia atau di singkat APSBI.
Koperasi yang mendeklarasikan APSBI ini adalah Koperasi Perkebunan Persada Engkersik Lestari dari Kalimantan Barat, Koperasi Produsen Berkah Taka Mandiri dari Kalimantan Timur, Koperasi Perkumpulan Petani Sawit Swadaya Tembusai Sejahtera dari Riau, Koperasi Serba Usaha Masagene Lalla' Tassisara dan Koperasi Pemasaran Ikatan Petani Sawit Swadaya dari Sulawesi Barat, Koperasi Produsen Karya Desa Mandiri dari Sumatra Utara, Koperasi Produsen Usaha Bersama Tunas Merapi Mandiri, dan Koperasi Makmur Barokah Belutu dari Riau.
Deklarasi ini di bacakan dalam sela-sela gelaran acara Diskusi Nasional Sawit Berkelanjutan bertajuk “Mendorong Peran Aktif Koperasi dalam Peningkatan Produktivitas Kebun dan Percepatan Sertifikasi Berkelanjutan Petani Sawit Swadaya di Indonesia,” di Grand Sahid Jaya, Jakarta. Acara ini turut hadiri Musdhalifah Machmud Deputi II (Pangan dan Agribisnis) Kemenko Perekonomian, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit ( BPDPKS ), Bupati Sekadau Kalimantan Barat, Bupati Paser Kalimantan Timur, dan sekitar 40 petani sawit anggota dari SPKS.
Deklarasi Aliansi Petani Sawit Swadaya Bersertifikat Berkelanjutan Indonesia (APSBI) yang dibacakan oleh anggota SPKS dari anggota Koperasi Petani Tembusai Sejahtera, Mardoli, menyampaikan lima point alasan dibentuknya APSBI. Pertama, bersama pemerintah mempercepat sertifikasi ISPO bagi seluruh petani sawit Indonesia.
Kedua, memperbaiki tata Kelola sawit Indonesia untuk kesejahteraan petani dan sawit berkelanjutan. Ketiga, membangun kolaborasi dengan semua pihak untuk percepatan ISPO.
"Keempat, mempromosikan praktik-praktik terbaik sawit rakyat di nasional dan internasional, serta Kelima, menjadi mitra strategies BPDPKS dan komite ISPO," kata Murdoli, dalam keterangan tertulis, Selasa (2/8/2023).
Musdhalifah Machmud sebagai keynote speaker dalam acara ini mengajak semua stakeholder untuk meyakinkan dunia bahwa perkebunan kelapa sawit tidak merusak, melainkan memberikan banyak manfaat kepada banyak orang dan bisa mendukung pembangunan keberlanjutan atau SDGs. Dia juga mengajak dan mendorong koperasi-koperasi perkebunan sawit rakyat untuk melakukan ISPO.
Pada saat yang sama Direktur Pengolahan & Pemasaran Hasil Perkebunan Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian Prayudi Syamsuri mendorong petani sawit swadaya untuk segera mengikuti sertifikasi ISPO, lantaran ke depan pasar minyak sawit akan mensyaratkan minyak sawit berrtifikat yang akan diterima diperdagangan minyak sawit global.
Koperasi yang mendeklarasikan APSBI ini adalah Koperasi Perkebunan Persada Engkersik Lestari dari Kalimantan Barat, Koperasi Produsen Berkah Taka Mandiri dari Kalimantan Timur, Koperasi Perkumpulan Petani Sawit Swadaya Tembusai Sejahtera dari Riau, Koperasi Serba Usaha Masagene Lalla' Tassisara dan Koperasi Pemasaran Ikatan Petani Sawit Swadaya dari Sulawesi Barat, Koperasi Produsen Karya Desa Mandiri dari Sumatra Utara, Koperasi Produsen Usaha Bersama Tunas Merapi Mandiri, dan Koperasi Makmur Barokah Belutu dari Riau.
Deklarasi ini di bacakan dalam sela-sela gelaran acara Diskusi Nasional Sawit Berkelanjutan bertajuk “Mendorong Peran Aktif Koperasi dalam Peningkatan Produktivitas Kebun dan Percepatan Sertifikasi Berkelanjutan Petani Sawit Swadaya di Indonesia,” di Grand Sahid Jaya, Jakarta. Acara ini turut hadiri Musdhalifah Machmud Deputi II (Pangan dan Agribisnis) Kemenko Perekonomian, Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit ( BPDPKS ), Bupati Sekadau Kalimantan Barat, Bupati Paser Kalimantan Timur, dan sekitar 40 petani sawit anggota dari SPKS.
Deklarasi Aliansi Petani Sawit Swadaya Bersertifikat Berkelanjutan Indonesia (APSBI) yang dibacakan oleh anggota SPKS dari anggota Koperasi Petani Tembusai Sejahtera, Mardoli, menyampaikan lima point alasan dibentuknya APSBI. Pertama, bersama pemerintah mempercepat sertifikasi ISPO bagi seluruh petani sawit Indonesia.
Kedua, memperbaiki tata Kelola sawit Indonesia untuk kesejahteraan petani dan sawit berkelanjutan. Ketiga, membangun kolaborasi dengan semua pihak untuk percepatan ISPO.
"Keempat, mempromosikan praktik-praktik terbaik sawit rakyat di nasional dan internasional, serta Kelima, menjadi mitra strategies BPDPKS dan komite ISPO," kata Murdoli, dalam keterangan tertulis, Selasa (2/8/2023).
Musdhalifah Machmud sebagai keynote speaker dalam acara ini mengajak semua stakeholder untuk meyakinkan dunia bahwa perkebunan kelapa sawit tidak merusak, melainkan memberikan banyak manfaat kepada banyak orang dan bisa mendukung pembangunan keberlanjutan atau SDGs. Dia juga mengajak dan mendorong koperasi-koperasi perkebunan sawit rakyat untuk melakukan ISPO.
Baca Juga
Pada saat yang sama Direktur Pengolahan & Pemasaran Hasil Perkebunan Ditjen Perkebunan Kementerian Pertanian Prayudi Syamsuri mendorong petani sawit swadaya untuk segera mengikuti sertifikasi ISPO, lantaran ke depan pasar minyak sawit akan mensyaratkan minyak sawit berrtifikat yang akan diterima diperdagangan minyak sawit global.
(uka)
tulis komentar anda