Ekonomi di Kuartal III Bisa Tidak Negatif, Rasa Aman Jadi Kuncinya
Rabu, 29 Juli 2020 - 17:35 WIB
JAKARTA - Ketua Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi Nasional Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pertumbuhan ekonomi di kuartal III memiliki kesempatan untuk tumbuh tidak negatif. Hal ini, kata dia, bisa terjadi asalkan rasa aman di masyarakat kembali tumbuh.
"Satgas ekonomi diberikan pesan khusus oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar bisa menjaga pertumbuhan ekonomi , terutama karena di kuartal III sampai akhir bulan September ini penting sekali dijaga agar pertumbuhannya sebisa mungkin jangan sampai negatif," ungkap Budi dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu(29/7/2020).
(Baca Juga: Nggak Sampai Minus, Menkeu Optimistis Pertumbuhan Ekonomi 2020 Bisa 0%)
Dia mengatakan, faktor rasa aman di masyarakat merupakan kunci agar pertumbuhan ekonomi di kuartal III tidak negatif. "Karena dengan adanya rasa aman, masyarakat bisa berani keluar, melakukan kontak fisik, dan aktivitas ekonomi berputar kembali. Kontak fisik yang digantikan dengan kontak virtual belum bisa menyamai level aktivitas ekonomi layaknya kontak fisik yang biasanya," tambah Budi.
Akibatnya, semakin lama rasa aman terbangun kembali, akan semakin banyak ruang fiskal pemerintah yang dipakai untuk menjembatani, karena aktivitas ekonomi belum kembali. Tetapi, sambung dia, kalau rasa aman ini lebih cepat dibangun, akan lebih mudah dan cepat mengajari masyarakat dengan perubahan perilaku yang lebih baik dan protokol kesehatan yang lebih disiplin.
"Sehingga dengan demikian, mereka akan keluar, kembali melakukan kontak fisik, dan aktivitas ekonomi berputar kembali, jadi ruang fiskal pemerintah akan kembali ke level normal," tutur Budi.
"Satgas ekonomi diberikan pesan khusus oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) agar bisa menjaga pertumbuhan ekonomi , terutama karena di kuartal III sampai akhir bulan September ini penting sekali dijaga agar pertumbuhannya sebisa mungkin jangan sampai negatif," ungkap Budi dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Rabu(29/7/2020).
(Baca Juga: Nggak Sampai Minus, Menkeu Optimistis Pertumbuhan Ekonomi 2020 Bisa 0%)
Dia mengatakan, faktor rasa aman di masyarakat merupakan kunci agar pertumbuhan ekonomi di kuartal III tidak negatif. "Karena dengan adanya rasa aman, masyarakat bisa berani keluar, melakukan kontak fisik, dan aktivitas ekonomi berputar kembali. Kontak fisik yang digantikan dengan kontak virtual belum bisa menyamai level aktivitas ekonomi layaknya kontak fisik yang biasanya," tambah Budi.
Akibatnya, semakin lama rasa aman terbangun kembali, akan semakin banyak ruang fiskal pemerintah yang dipakai untuk menjembatani, karena aktivitas ekonomi belum kembali. Tetapi, sambung dia, kalau rasa aman ini lebih cepat dibangun, akan lebih mudah dan cepat mengajari masyarakat dengan perubahan perilaku yang lebih baik dan protokol kesehatan yang lebih disiplin.
"Sehingga dengan demikian, mereka akan keluar, kembali melakukan kontak fisik, dan aktivitas ekonomi berputar kembali, jadi ruang fiskal pemerintah akan kembali ke level normal," tutur Budi.
(fai)
tulis komentar anda