Inflasi AS Naik, Rupiah Hari Ini Ditutup Melemah ke Rp15.219
Jum'at, 11 Agustus 2023 - 16:32 WIB
Pertumbuhan tersebut didorong oleh permintaan domestik yang kuat dan percepatan penyelesaian konstruksi proyek-proyek infrastruktur pada tahun 2024 atau menjelang pergantian Presiden RI. Dan Ini pernah terjadi juga waktu 2019, di mana sebelum terjadi pergantian pemerintahan banyak proyek-proyek yang dikebut. Bukan proyek-proyek baru, tapi proyek existing, ini momentumnya dikebut.
Pada kuartal keempat 2023 akan terjadi peningkatan belanja pemerintah maupun masyarakat dalam menyambut pemilu tahun depan, baik dari sisi belanja APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) maupun belanja partai politik.
Di sisi lain, pihaknya melihat akan ada peningkatan ekspor pada komoditas di sektor hilirisasi, seperti nikel yang menjadi bahan vital pada kendaraan listrik (EV). Kemudian, tingkat ekspor tembaga juga diperkirakan akan meningkat. Seharusnya selama kuartal IV-2023 juga tidak ada lonjakan inflasi. Kalau inflasi tetap rendah, diiringi dengan percepatan konstruksi dan belanja para pemilu, maka seharusnya daya beli masyarakat juga meningkat.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 berada pada level 5,17 persen secara tauhuan (yoy). Sedangkan, secara kuartal ke kuartal (qtq) mengalami kenaikan sebesar 3,86 persen bila dibandingkan dengan kuartal I 2023. Berdasarkan sentimen diatas, mata uang rupiah untuk perdagangan pekan depan berpotensi bergerak fluktuatif cenderung melemah di rentang Rp15.200 - Rp15.260.
Pada kuartal keempat 2023 akan terjadi peningkatan belanja pemerintah maupun masyarakat dalam menyambut pemilu tahun depan, baik dari sisi belanja APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) maupun belanja partai politik.
Di sisi lain, pihaknya melihat akan ada peningkatan ekspor pada komoditas di sektor hilirisasi, seperti nikel yang menjadi bahan vital pada kendaraan listrik (EV). Kemudian, tingkat ekspor tembaga juga diperkirakan akan meningkat. Seharusnya selama kuartal IV-2023 juga tidak ada lonjakan inflasi. Kalau inflasi tetap rendah, diiringi dengan percepatan konstruksi dan belanja para pemilu, maka seharusnya daya beli masyarakat juga meningkat.
Sebagai informasi, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal II-2023 berada pada level 5,17 persen secara tauhuan (yoy). Sedangkan, secara kuartal ke kuartal (qtq) mengalami kenaikan sebesar 3,86 persen bila dibandingkan dengan kuartal I 2023. Berdasarkan sentimen diatas, mata uang rupiah untuk perdagangan pekan depan berpotensi bergerak fluktuatif cenderung melemah di rentang Rp15.200 - Rp15.260.
(nng)
tulis komentar anda