Pertamina Sebut Akhir Juli BBM Satu Harga Bertambah Lima Titik
Kamis, 30 Juli 2020 - 08:25 WIB
JAKARTA - PT Pertamina (Persero) memastikan tetap berkomitmen dan konsisten dalam melayani masyarakat, termasuk kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) dan gas hingga seluruh pelosok negeri pasca-restrukturisasi perusahaan yang dilaksanakan sejak Juni 2020.
"Pertamina pastikan dengan restrukturisasi ini pelayanan kepada masyarakat akan kian baik, karena akan semakin fokus dalam menjalankan service and operation excellence. Penugasan ini termasuk penyediaan dan penyaluran BBM PSO maupun implementasi BBM Satu Harga," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman dalam keterangan tertulis, Kamis (30/7/2020).
Sebagai wujud komitmen, lanjut Fajriyah, sepanjang 2017-2019 Pertamina telah berhasil menyalurkan BBM di 161 titik BBM Satu Harga di seluruh Indonesia. Sementara pada tahun 2020, lembaga penyalur BBM Satu Harga akan bertambah dengan target 83 titik. Per Juli 2020, pelaksanaan BBM Satu Harga dengan progres 77% sedang dalam proses pembangunan dan 15% dalam proses perizinan.
"Bahkan pada akhir bulan Juli ini, dijadwalkan akan ada penambahan lima titik BBM Satu Harga yang akan beroperasi, yaitu di Nias Barat (Sumut), Dompu (NTB), Tojo Una-Una (Sulteng), Angkinang (Kalsel), dan Seram Bagian Timur (Maluku)," jelas Fajriyah. (Baca juga:Penjelasan Depo Pertamina Waingapu soal Sulitnya Premium di Sumba )
Terkait pelayanan gas yang dilakukan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai subholding gas, Pertamina menegaskan seluruh penugasan dari pemerintah tetap berjalan sesuai target.
PGN terus melakukan pembangunan infrastruktur transmisi dan distribusi gas bumi. Dampaknya, pengembangan disitribusi kian meluas ke beberapa wilayah baru, diikuti dengan pengembangan jaringan gas rumah tangga di sekitar pusat ekonomi yang ditumbuhkan oleh adanya pipa distribusi.
Bahkan sejak IPO, khususnya pengembangan jargas PGN telah menunjukkan kenaikan sambungan rumah yang signifikan. Dari sekitar 64.800 sambungan rumah (SR) menjadi sekitar 399.600 SR pada tahun 2019. Pembangunan jargas juga telah melayani daerah pelosok seperti Aceh, Kalimatan Utara (Tarakan), Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Sorong.
“Dari tahun 2000-2019, sebaran penugasan jargas mandiri maupun jargas APBN yang dibangun PGN Group sebanyak 399.600 SR di 17 provinsi dan 60 kabupaten/kota di Indonesia, dengan total infrastruktur pipa sekitar 3.800 km,” ungkap Fajriyah.
Di tahun 2020, meski sempat terkendala oleh pandemi, PGN konsisten untuk melanjutkan pembangunan jargas rumah tangga, dengan target 127.800 SR di 23 Kabupaten atau kota.
Selain untuk ketahanan energi dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat, program jargas juga memberikan benefit pada penggunaan TKDN sampai dengan 70%, dan dapat menyerap tenaga kerja lokal sekitar 39.000 pekerja.
PGN andil dalam menempatkan jargas rumah tangga sebagai prioritas utama, sesuai dengan target RJPMN pemerintah untuk mewujudkan 4 juta SR, penghematan subsidi elpiji sebesar Rp3,3 triliun, dan pengurangan Impor LPG sebesar Rp17,25 triliun di tahun 2024.
"Penugasan BBM Satu Harga dan pembangunan jargas merupakan komitmen Pertamina Group merupakan bukti komitmen dalam memberikan kemudahan akses, keandalan dan pelayanan dalam penyediaan energi bagi seluruh masyarakat Indonesia," tandasnya.
"Pertamina pastikan dengan restrukturisasi ini pelayanan kepada masyarakat akan kian baik, karena akan semakin fokus dalam menjalankan service and operation excellence. Penugasan ini termasuk penyediaan dan penyaluran BBM PSO maupun implementasi BBM Satu Harga," ujar Vice President Corporate Communication Pertamina Fajriyah Usman dalam keterangan tertulis, Kamis (30/7/2020).
Sebagai wujud komitmen, lanjut Fajriyah, sepanjang 2017-2019 Pertamina telah berhasil menyalurkan BBM di 161 titik BBM Satu Harga di seluruh Indonesia. Sementara pada tahun 2020, lembaga penyalur BBM Satu Harga akan bertambah dengan target 83 titik. Per Juli 2020, pelaksanaan BBM Satu Harga dengan progres 77% sedang dalam proses pembangunan dan 15% dalam proses perizinan.
"Bahkan pada akhir bulan Juli ini, dijadwalkan akan ada penambahan lima titik BBM Satu Harga yang akan beroperasi, yaitu di Nias Barat (Sumut), Dompu (NTB), Tojo Una-Una (Sulteng), Angkinang (Kalsel), dan Seram Bagian Timur (Maluku)," jelas Fajriyah. (Baca juga:Penjelasan Depo Pertamina Waingapu soal Sulitnya Premium di Sumba )
Terkait pelayanan gas yang dilakukan Perusahaan Gas Negara (PGN) sebagai subholding gas, Pertamina menegaskan seluruh penugasan dari pemerintah tetap berjalan sesuai target.
PGN terus melakukan pembangunan infrastruktur transmisi dan distribusi gas bumi. Dampaknya, pengembangan disitribusi kian meluas ke beberapa wilayah baru, diikuti dengan pengembangan jaringan gas rumah tangga di sekitar pusat ekonomi yang ditumbuhkan oleh adanya pipa distribusi.
Bahkan sejak IPO, khususnya pengembangan jargas PGN telah menunjukkan kenaikan sambungan rumah yang signifikan. Dari sekitar 64.800 sambungan rumah (SR) menjadi sekitar 399.600 SR pada tahun 2019. Pembangunan jargas juga telah melayani daerah pelosok seperti Aceh, Kalimatan Utara (Tarakan), Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan Sorong.
“Dari tahun 2000-2019, sebaran penugasan jargas mandiri maupun jargas APBN yang dibangun PGN Group sebanyak 399.600 SR di 17 provinsi dan 60 kabupaten/kota di Indonesia, dengan total infrastruktur pipa sekitar 3.800 km,” ungkap Fajriyah.
Di tahun 2020, meski sempat terkendala oleh pandemi, PGN konsisten untuk melanjutkan pembangunan jargas rumah tangga, dengan target 127.800 SR di 23 Kabupaten atau kota.
Selain untuk ketahanan energi dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat, program jargas juga memberikan benefit pada penggunaan TKDN sampai dengan 70%, dan dapat menyerap tenaga kerja lokal sekitar 39.000 pekerja.
PGN andil dalam menempatkan jargas rumah tangga sebagai prioritas utama, sesuai dengan target RJPMN pemerintah untuk mewujudkan 4 juta SR, penghematan subsidi elpiji sebesar Rp3,3 triliun, dan pengurangan Impor LPG sebesar Rp17,25 triliun di tahun 2024.
"Penugasan BBM Satu Harga dan pembangunan jargas merupakan komitmen Pertamina Group merupakan bukti komitmen dalam memberikan kemudahan akses, keandalan dan pelayanan dalam penyediaan energi bagi seluruh masyarakat Indonesia," tandasnya.
(uka)
tulis komentar anda