China Panggil Bos-bos Perbankan, Khawatir Ekonomi Terus Memburuk

Senin, 21 Agustus 2023 - 11:23 WIB
Regulator China memanggil para eksekutif perbankan khawatir ekonomi terus memburuk. FOTO/Reuters
JAKARTA - Regulator China memanggil para eksekutif perbankan khawatir ekonomi terus memburuk. Bank sentral dan otoritas keuangan meminta mereka meningkatkan pinjaman untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi.

Pejabat dari China Life Insurance Co. dan bursa saham juga menghadiri pertemuan yang digelar pekan lalu. Di mana pihak berwenang mendiskusikan langkah-langkah dengan sektor keuangan untuk mencegah dan mengurangi risiko utang pemerintah daerah, menurut sebuah pernyataan dari bank sentral, Minggu (20/8).





People's Bank of China minggu lalu secara tak terduga menurunkan suku bunga acuan dengan jumlah terbesar sejak tahun 2020 untuk menopang perekonomian yang menghadapi risiko baru dari memburuknya kemerosotan properti dan lemahnya belanja konsumen.

Langkah mengejutkan ini terjadi tidak lama sebelum rilis data aktivitas ekonomi yang mengecewakan bulan Juli menunjukkan bahwa pertumbuhan belanja konsumen, output industri dan investasi terus menurun secara keseluruhan dan pengangguran mengalami peningkatan.

Lembaga-lembaga keuangan besar, terutama bank-bank besar milik negara harus meningkatkan pencairan pinjaman dan menghindari fluktuasi besar dalam pemberian pinjaman, menurut pernyataan tersebut. Bank-bank China memberikan pinjaman bulanan dalam jumlah terkecil sejak 2009 di bulan Juli, sebuah tanda lebih lanjut dari lemahnya permintaan dalam perekonomian yang meningkatkan risiko tekanan deflasi berkepanjangan.

Bank sentral mendorong regulator dan institusi-institusi keuangan berkoordinasi dalam mengurangi risiko-risiko yang berhubungan dengan utang pemerintah lokal dan memperkuat pengawasan. China harus dengan tegas menghindari risiko-risiko sistemik.

Melansir Business Standard, pemerintah daerah akan menjual USD206 miliar utang pembiayaan. China berencana untuk mengijinkan pemerintah-pemerintah lokal untuk menjual obligasi pembiayaan khusus senilai 1,5 triliun yuan atau USD205,9 miliar untuk membantu 12 daerah melunasi utang, menurut laporan Caixin.



Daerah-daerah yang terlibat berada di bawah tekanan lebih besar untuk melunasi utang di antaranya di Tianjin, Guizhou, Yunnan, Shaanxi dan Chongqing. Bank sentral China berencana membentuk satuan tugas khusus dengan perbankan menyediakan likuiditas jangka panjang berbiaya rendah untuk pembiayaan pemerintah daerah.

Langkah-langkah yang direncanakan tersebut diharapkan dapat membantu LGFV mengurangi risiko likuiditas. Presiden Xi Jinping telah menggambarkan masalah ini sebagai risiko ekonomi dan keuangan utama yang dihadapi China.
(nng)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More