RI Dorong Skema Kemitraan Pariwisata Baru dalam New Normal di ASEAN
Rabu, 29 April 2020 - 20:33 WIB
Kerja sama ini juga sebagai bentuk dukungan Kemenparekraf terhadap industri pariwisata yakni bisnis hotel dan transportasi agar tetap bisa mempekerjakan pegawainya. Di sisi lain, Angela mengatakan, saat ini kita melihat bagaimana teknologi dan media digital memberi cara baru dalam rutinitas dan kehidupan yang akan menjadi "New Normal". Untuk itu ia kembali menegaskan dukungan Indonesia untuk memasukkan pariwisata digital ke Rencana Strategis Pariwisata ASEAN 2016-2025.
"Pandemi ini akan membawa kita pada kondisi "New Normal". Di samping mendorong pentingnya standar kesehatan dan kebersihan bagi para profesional pariwisata, melalui pertemuan virtual ini, kita ditunjukkan bagaimana teknologi dan media digital membawa kita pada rutinitas dan cara hidup yang baru. Ini yang akan segera kita alami dalam industri pariwisata kita," ujar Angela. "Kita harus menanggapi tantangan bersama ini dengan bekerja sama. Bersama kita akan kuat," imbuhnya.
Special Meeting of the ASEAN Tourism Ministers (M-ATM) on Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) kemudian menghasilkan dua hal penting, yakni Consolidated Paper dan Joint Statement. Consolidated Paper digunakan sebagai referensi mengenai penilaian dan langkah awal mengurangi dampak COVID-19 terhadap negara anggota ASEAN.
Sedangkan Joint Statement memuat komitmen para negara, usulan pembentukan ASEAN Tourism Crisis Communication Team, dan eksplorasi kebijakan bersama untuk dibahas oleh para Head of National Tourism Organisations (NTOs) and Committee.
"Pandemi ini akan membawa kita pada kondisi "New Normal". Di samping mendorong pentingnya standar kesehatan dan kebersihan bagi para profesional pariwisata, melalui pertemuan virtual ini, kita ditunjukkan bagaimana teknologi dan media digital membawa kita pada rutinitas dan cara hidup yang baru. Ini yang akan segera kita alami dalam industri pariwisata kita," ujar Angela. "Kita harus menanggapi tantangan bersama ini dengan bekerja sama. Bersama kita akan kuat," imbuhnya.
Special Meeting of the ASEAN Tourism Ministers (M-ATM) on Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) kemudian menghasilkan dua hal penting, yakni Consolidated Paper dan Joint Statement. Consolidated Paper digunakan sebagai referensi mengenai penilaian dan langkah awal mengurangi dampak COVID-19 terhadap negara anggota ASEAN.
Sedangkan Joint Statement memuat komitmen para negara, usulan pembentukan ASEAN Tourism Crisis Communication Team, dan eksplorasi kebijakan bersama untuk dibahas oleh para Head of National Tourism Organisations (NTOs) and Committee.
(fai)
tulis komentar anda