Tak Gabung dengan BRICS, Indonesia Takut Dicap Anti-Barat?

Senin, 28 Agustus 2023 - 14:40 WIB
Meskipun BRICS telah membentuk dirinya sebagai sebuah blok yang memperjuangkan negara-negara Selatan - dengan membentuk New Development Bank (NBD) sebagai alternatif dari Dana Moneter Internasional (IMF) dan Bank Dunia, dan bahkan membuka kemungkinan mata uang baru - terdapat persepsi bahwa kelompok negara-negara ini merupakan aliansi anti-Barat. Persepsi yang berkembang itu dinilai dapat mempersulit hubungan Indonesia dengan Amerika Serikat.

Di bagian lain, pekan lalu pemerintah Indonesia dan produsen pesawat AS, Boeing. sepakat untuk menyelesaikan penjualan 24 jet tempur F-15EX ke Jakarta menyusul kunjungan Menteri Pertahanan Indonesia Prabowo Subianto ke Washington DC.

Sulaiman mengatakan bahwa lebih masuk akal bagi Indonesia untuk menjadi bagian dari kelompok seperti ASEAN dengan negara-negara tetangganya, daripada berkelompok dengan negara-negara yang tidak memiliki hubungan sejarah atau perdagangan dengan Indonesia.



"Indonesia sudah punya hubungan dengan China dan Rusia yang kini menjadi sasaran boikot internasional, jadi tidak ada manfaat (baru) di sana," ujarnya. "Sementara, Afrika Selatan sedang menghadapi krisis keuangan dan Indonesia juga dapat bekerja sama secara langsung dengan negara lain seperti India."

Di bawah Presiden Jokowi, Indonesia telah menetapkan target pembangunan yang ambisius, termasuk merelokasi ibu kota ke Kalimantan Timur dan membangun kapasitas untuk mengolah komoditas menjadi produk jadi di dalam negeri, yang merupakan landasan upaya Jakarta untuk mencapai produk domestik bruto (PDB) per kapita sebesar USD25.000 pada 2045.

Dharmaputra mengatakan, Indonesia mengincar kelompok global lain yang menawarkan manfaat lebih nyata di bidang perdagangan, seperti Organisasi untuk Kerjasama Ekonomi dan Pembangunan (OECD), yang beranggotakan 38 negara. "Indonesia ingin bergabung dengan OECD dan bergabung dengan BRICS akan dianggap sebagai hambatan untuk mencapainya," ujarnya.

Sulaiman mengatakan upaya BRICS untuk menantang dominasi dolar AS kemungkinan besar juga akan dianggap tidak menarik bagi Indonesia. "Ini adalah keputusan yang sangat rasional," katanya. "Semuanya akan sama apakah kita bergabung atau tidak."
(fjo)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More