Siap-siap! Erick Thohir Bakal Bubarkan Lagi Anak-Cucu BUMN Bulan Depan
Kamis, 31 Agustus 2023 - 19:45 WIB
JAKARTA - Pembubaran anak dan cucu perusahaan pelat merah masih terus dilakukan Kementerian BUMN selaku pemegang saham. Perampingan jumlah anak dan cucu perseroan negara dilatarbelakangi oleh keuangan perusahaan yang dinilai tidak sehat.
Rencana pembubaran anak dan cucu perusahaan negara ini pun disampaikan Menteri BUMN, Erick Thohir, kepada Komisi VI DPR RI. Dia mengaku, banyak perusahaan yang tak lagi membukukan untung, bahan cenderung merugi. Dia sendiri sudah mengantongi nama anak dan cucu BUMN yang akan dibubarkan. Target dari aksi tersebut dilakukan pada bulan depan.
"Saya tutup 133 anak-cucu BUMN. Jadi mungkin nanti, Pak Wamen, bulan depan kita tutup lagi," ungka Erick dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi VI DPR RI, Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Erick tak ingin BUMN hanya melahirkan anak-cucu tanpa izin atau pun hanya menggerogoti bisnis induk usaha, tanpa memberikan kontribusi. Menurutnya, perseroan negara harus bisa mendorong pertumbuhan makro ekonomi nasional hingga menjadi satu ekosistem yang inklusif terhadap pihak swasta dan UMKM.
"Kalau memang BUMN yang melahirkan anak-cucu tanpa izin atau pun BUMN yang punya anak cucu tapi menggerogoti filosofi kebersamaan kita bahwa BUMN bukan menara gading, tapi BUMN ekosistem membangun kebersamaan di tengah ekonomi kita yang terbuka bersama swasta, UMKM atau investasi," ucapnya.
Sejalan dengan penyehatan perusahaan, Erick mengungkap adanya keberhasilan restrukturisasi BUMN. Berbeda dengan penutupan atau pembubaran perusahaan, upaya ini diambil untuk menyelamatkan perusahaan pelat merah.
"Kalau kita lihat restrukturisasi Garuda yang waktu itu polemiknya sangat berat, tidak hanya ada kasus korupsi, tetapi juga bagaimana pada saat covid dan hari ini Garuda kita lihat laba sebelum pajak dan lain-lain sudah mencapai Rp3 triliun, artinya Garuda sudah di arahnya yang benar," ujarnya.
Rencana pembubaran anak dan cucu perusahaan negara ini pun disampaikan Menteri BUMN, Erick Thohir, kepada Komisi VI DPR RI. Dia mengaku, banyak perusahaan yang tak lagi membukukan untung, bahan cenderung merugi. Dia sendiri sudah mengantongi nama anak dan cucu BUMN yang akan dibubarkan. Target dari aksi tersebut dilakukan pada bulan depan.
"Saya tutup 133 anak-cucu BUMN. Jadi mungkin nanti, Pak Wamen, bulan depan kita tutup lagi," ungka Erick dalam rapat kerja (raker) bersama Komisi VI DPR RI, Jakarta, Kamis (31/8/2023).
Erick tak ingin BUMN hanya melahirkan anak-cucu tanpa izin atau pun hanya menggerogoti bisnis induk usaha, tanpa memberikan kontribusi. Menurutnya, perseroan negara harus bisa mendorong pertumbuhan makro ekonomi nasional hingga menjadi satu ekosistem yang inklusif terhadap pihak swasta dan UMKM.
"Kalau memang BUMN yang melahirkan anak-cucu tanpa izin atau pun BUMN yang punya anak cucu tapi menggerogoti filosofi kebersamaan kita bahwa BUMN bukan menara gading, tapi BUMN ekosistem membangun kebersamaan di tengah ekonomi kita yang terbuka bersama swasta, UMKM atau investasi," ucapnya.
Sejalan dengan penyehatan perusahaan, Erick mengungkap adanya keberhasilan restrukturisasi BUMN. Berbeda dengan penutupan atau pembubaran perusahaan, upaya ini diambil untuk menyelamatkan perusahaan pelat merah.
"Kalau kita lihat restrukturisasi Garuda yang waktu itu polemiknya sangat berat, tidak hanya ada kasus korupsi, tetapi juga bagaimana pada saat covid dan hari ini Garuda kita lihat laba sebelum pajak dan lain-lain sudah mencapai Rp3 triliun, artinya Garuda sudah di arahnya yang benar," ujarnya.
(nng)
tulis komentar anda