Transaksi Digital RI Unggul di ASEAN, Bisa Capai Rp6.439 Triliun di 2025
Rabu, 06 September 2023 - 15:38 WIB
JAKARTA - Wakil Menteri BUMN II Rosan Perkasa Roeslani melaporkan pembayaran non tunai di Indonesia menunjukan tren positif. Di mana, pada periode 2017-2022 nilai pembayaran non tunai mencapai USD26,2 miliar atau setara Rp400,7 triliun.
Jumlah itu naik signifikan dibandingkan nilai transaksi non tunai periode sebelumnya yang berada di posisi USD813 juta atau setara Rp 12,43 triliun. Menurutnya, melonjaknya transaksi non tunai buah dari transisi Indonesia menuju ekonomi digital.
"Terlihat jelas dengan melonjaknya pembayaran non tunai dari USD813 juta menjadi USD26,2 miliar pada tahun 2017 hingga 2022," ungkap Rosan dalam plenary session AIPF bertajuk Inclusive Digital Transformation, Rabu (7/9/2023).
Tak hanya itu, transisi menuju ekosistem transaksi digital juga berkembang pesat. Hal ini ditunjukkan dengan nilai transaksi pembayaran digital, yang tumbuh dari USD206 miliar pada 2019 menjadi USD266 miliar pada 2022.
Bahkan, perkembangan transaksi pembayaran digital di Indonesia, lanjut dia, akan terus tumbuh hingga mencapai lebih dari USD421 miliar atau setara Rp6.439 triliun pada 2025.
Rosan mengungkapkan antara 2011-2022, pemain fintech di Indonesia meningkat enam kali lipat dari semula 51 pemain menjadi 334 pemain aktif. Sementara itu, 33 persen penduduk memilih e-wallet sebagai metode pembayaran default mereka pada tahun 2021. Hal ini sekaligus menempatkan Indonesia sejajar dengan beberapa negara maju di Asia.
Jumlah itu naik signifikan dibandingkan nilai transaksi non tunai periode sebelumnya yang berada di posisi USD813 juta atau setara Rp 12,43 triliun. Menurutnya, melonjaknya transaksi non tunai buah dari transisi Indonesia menuju ekonomi digital.
"Terlihat jelas dengan melonjaknya pembayaran non tunai dari USD813 juta menjadi USD26,2 miliar pada tahun 2017 hingga 2022," ungkap Rosan dalam plenary session AIPF bertajuk Inclusive Digital Transformation, Rabu (7/9/2023).
Tak hanya itu, transisi menuju ekosistem transaksi digital juga berkembang pesat. Hal ini ditunjukkan dengan nilai transaksi pembayaran digital, yang tumbuh dari USD206 miliar pada 2019 menjadi USD266 miliar pada 2022.
Bahkan, perkembangan transaksi pembayaran digital di Indonesia, lanjut dia, akan terus tumbuh hingga mencapai lebih dari USD421 miliar atau setara Rp6.439 triliun pada 2025.
Rosan mengungkapkan antara 2011-2022, pemain fintech di Indonesia meningkat enam kali lipat dari semula 51 pemain menjadi 334 pemain aktif. Sementara itu, 33 persen penduduk memilih e-wallet sebagai metode pembayaran default mereka pada tahun 2021. Hal ini sekaligus menempatkan Indonesia sejajar dengan beberapa negara maju di Asia.
(nng)
tulis komentar anda