Terungkap! Inilah Pihak-pihak di Balik Transaksi Nego Emiten Nikel Rp1,1 Triliun
Selasa, 12 September 2023 - 08:48 WIB
JAKARTA - Penutupan perdagangan saham Senin (11/9/2023) mengungkap adanya transaksi jumbo saham PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) di pasar negosiasi. Totalnya mencapai Rp1,1 triliun.
Data perdagangan menunjukkan terdapat dua transaksi yang terjadi dalam dua sesi, dengan harga transaksi yang berbeda. Pada sesi pagi tepat pukul 09:23 WIB, terdapat transaksi 1,5 miliar lembar saham MBMA di harga Rp795 per saham, atau total mencapai Rp1,19 triliun.
Pada sesi kedua jelang penutupan pukul 15:53 WIB, sebanyak 1,57 juta lembar MBMA ditransaksikan di harga Rp838 per saham.
Melihat jenisnya, transaksi ini merupakan crossing saham yang merupakan transaksi hasil kesepakatan antara dua pihak, dengan difasilitasi oleh anggota bursa (sekuritas) yang sama, jumlah lembar yang sama, dan harga yang sama.
Untuk transaksi pertama, pihak anggota bursa yang menjembatani adalah PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM), yang notabene merupakan underwriter dari MBMA.
Menariknya, harga transaksi ini sama dengan harga initial public offering (IPO) MBMA sebesar Rp795 per saham. Data mencatat bahwa pihak penerima (buyer) saham dari transaksi ini adalah investor asing.
Sedangkan transaksi kedua difasilitasi oleh PT Verdhana Sekuritas Indonesia. Harga yang dipakai ini masih berada di rentang pergerakan harga MBMA di pasar reguler pada Senin (11/9/2022), yakni berada di area Rp830-Rp855 per saham.
Hingga Senin (11/9/2023) pukul 23:36 WIB, pihak MBMA belum memberikan tanggapan di Keterbukaan Informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai transaksi ini. Saham MBMA sendiri berakhir menguat 0,60% di Rp840 per saham, dengan net-transaksi senilai Rp65,54 miliar.
MBMA merupakan emiten yang bergerak di industri pertambangan nikel sebagai bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik. Lokasi penambangan terletak di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.
Lihat Juga: 3 Fakta Penerbangan dari Lebanon Banyak Dibatalkan Akibat Invasi Darat Israel, Saham Ikut Anjlok
Data perdagangan menunjukkan terdapat dua transaksi yang terjadi dalam dua sesi, dengan harga transaksi yang berbeda. Pada sesi pagi tepat pukul 09:23 WIB, terdapat transaksi 1,5 miliar lembar saham MBMA di harga Rp795 per saham, atau total mencapai Rp1,19 triliun.
Pada sesi kedua jelang penutupan pukul 15:53 WIB, sebanyak 1,57 juta lembar MBMA ditransaksikan di harga Rp838 per saham.
Melihat jenisnya, transaksi ini merupakan crossing saham yang merupakan transaksi hasil kesepakatan antara dua pihak, dengan difasilitasi oleh anggota bursa (sekuritas) yang sama, jumlah lembar yang sama, dan harga yang sama.
Untuk transaksi pertama, pihak anggota bursa yang menjembatani adalah PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk (TRIM), yang notabene merupakan underwriter dari MBMA.
Menariknya, harga transaksi ini sama dengan harga initial public offering (IPO) MBMA sebesar Rp795 per saham. Data mencatat bahwa pihak penerima (buyer) saham dari transaksi ini adalah investor asing.
Sedangkan transaksi kedua difasilitasi oleh PT Verdhana Sekuritas Indonesia. Harga yang dipakai ini masih berada di rentang pergerakan harga MBMA di pasar reguler pada Senin (11/9/2022), yakni berada di area Rp830-Rp855 per saham.
Hingga Senin (11/9/2023) pukul 23:36 WIB, pihak MBMA belum memberikan tanggapan di Keterbukaan Informasi, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenai transaksi ini. Saham MBMA sendiri berakhir menguat 0,60% di Rp840 per saham, dengan net-transaksi senilai Rp65,54 miliar.
Baca Juga
MBMA merupakan emiten yang bergerak di industri pertambangan nikel sebagai bahan baku pembuatan baterai kendaraan listrik. Lokasi penambangan terletak di Sulawesi Tengah dan Sulawesi Tenggara.
Lihat Juga: 3 Fakta Penerbangan dari Lebanon Banyak Dibatalkan Akibat Invasi Darat Israel, Saham Ikut Anjlok
(uka)
tulis komentar anda