Garap Dua Proyek Strategis Nasional, Hutama Karya Kantongi Rp1,2 Triliun
Selasa, 12 September 2023 - 11:25 WIB
JAKARTA - PT Hutama Karya (Persero) mencatat nilai kontrak baru sebesar Rp1,2 triliun. Nilai kontrak ini untuk pengerjaan dua proyek strategi nasional ( PSN ).
Kedua PSN yang dimaksud adalah Bendungan Cijurey paket II di Sukadamai, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, dan Pembangunan Jaringan Distribusi Utama (JDU) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Benteng Kobema (Seksi Lubuk Puar – Sebakul), Provinsi Bengkulu.
Dalam pembangunan proyek Bendungan Cijurey paket II, Hutama Karya berkolaborasi dengan PT SAC Nusantara melalui kerja sama operasi (KSO) Hutama-SAC Nusantara, dengan porsi Hutama Karya 70% dan SAC Nusantara 30%.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan, lingkup pekerjaan proyek Bendungan Cijurey meliputi persiapan, jalan akses inspeksi genangan, pekerjaan bendungan utama, bangunan pengendali sedimen, instrumentasi, dan sistem manajemen keselamatan konstruksi (SMKK).
“Hutama Karya sudah memiliki portofolio dalam membangun sejumlah bendungan besar seperti Bendungan Semantok, Bendungan Ameroro, Bendungan Ladongi, dan lain sebagainya. Kami yakin menyelesaikan Proyek Bendungan Cijurey ini tepat waktu, di tahun 2026 nanti,” ujar Tjahjo melalui keterangan pers, Selasa (12/9/2023).
Menurutnya, bila proyek tersebut rampung akan memberikan dampak besar, yakni mengairi sawah seluas 2.047 hekatre di Kabupaten Bogor, air baku sebesar 0,71 m3/detik, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 2 x 0,5 MW, dan dapat mereduksi banjir sebanyak 291,47 m3/detik.
Proyek dengan nilai Rp1,05 triliun ini juga akan mengimplementasikan sejumlah teknologi konstruksi seperti BIM, sebagai upaya pengendalian produksi dan kontrol mutu di lapangan dan penggunaan teknologi CCTV yang terkoneksi dengan program Project Management Information System (PMIS) yang dapat dikontrol secara real time.
Sementara untuk proyek JDU SPAM di Bengkulu senilai Rp246,8 miliar, Hutama Karya berkolaborasi dengan PT Gala Karya melalui KSO Hutama – Gala, dengan porsi Hutama Karya 65% dan Gala Karya 35%. Penandatanganan kontrak proyek ini telah dilakukan pada Agustus lalu dan ditargetkan rampung pada akhir 2024.
Kedua PSN yang dimaksud adalah Bendungan Cijurey paket II di Sukadamai, Kecamatan Sukamakmur, Kabupaten Bogor, dan Pembangunan Jaringan Distribusi Utama (JDU) Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Benteng Kobema (Seksi Lubuk Puar – Sebakul), Provinsi Bengkulu.
Dalam pembangunan proyek Bendungan Cijurey paket II, Hutama Karya berkolaborasi dengan PT SAC Nusantara melalui kerja sama operasi (KSO) Hutama-SAC Nusantara, dengan porsi Hutama Karya 70% dan SAC Nusantara 30%.
Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan, lingkup pekerjaan proyek Bendungan Cijurey meliputi persiapan, jalan akses inspeksi genangan, pekerjaan bendungan utama, bangunan pengendali sedimen, instrumentasi, dan sistem manajemen keselamatan konstruksi (SMKK).
“Hutama Karya sudah memiliki portofolio dalam membangun sejumlah bendungan besar seperti Bendungan Semantok, Bendungan Ameroro, Bendungan Ladongi, dan lain sebagainya. Kami yakin menyelesaikan Proyek Bendungan Cijurey ini tepat waktu, di tahun 2026 nanti,” ujar Tjahjo melalui keterangan pers, Selasa (12/9/2023).
Menurutnya, bila proyek tersebut rampung akan memberikan dampak besar, yakni mengairi sawah seluas 2.047 hekatre di Kabupaten Bogor, air baku sebesar 0,71 m3/detik, Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) sebesar 2 x 0,5 MW, dan dapat mereduksi banjir sebanyak 291,47 m3/detik.
Proyek dengan nilai Rp1,05 triliun ini juga akan mengimplementasikan sejumlah teknologi konstruksi seperti BIM, sebagai upaya pengendalian produksi dan kontrol mutu di lapangan dan penggunaan teknologi CCTV yang terkoneksi dengan program Project Management Information System (PMIS) yang dapat dikontrol secara real time.
Sementara untuk proyek JDU SPAM di Bengkulu senilai Rp246,8 miliar, Hutama Karya berkolaborasi dengan PT Gala Karya melalui KSO Hutama – Gala, dengan porsi Hutama Karya 65% dan Gala Karya 35%. Penandatanganan kontrak proyek ini telah dilakukan pada Agustus lalu dan ditargetkan rampung pada akhir 2024.
tulis komentar anda