Dolar Dipakai Sebagai Senjata, Bankir Top Rusia Beberkan Urgensi Dedolarisasi
Senin, 18 September 2023 - 05:37 WIB
"Mengapa? kata mereka, kami dapat menggunakan dolar, itu bagus. Lalu semua itu bagus sampai kami menghadapi situasi ketika Amerika mulai mengancam kami, mengancam negara lain, dengan mengatakan 'jika Anda tidak melakukan ini, jika Anda tidak melakukan itu, kami akan membuat Anda keluar dari dolar.' Jika mereka tidak berperilaku seperti ini, kami tidak akan pernah mengajukan pertanyaan ini," kata Kostin.
Kostin mengatakan bahwa sudah saatnya bagi negara-negara di Global South untuk menciptakan sistem keuangan mereka sendiri berdasarkan mata uang nasional.
"Ini adalah waktu yang tepat bagi Global South untuk mulai membangun sistem ini, karena meskipun Global South menghapus sistem kolonial secara politis setelah Perang Dunia 2, sistem kolonial di sektor keuangan masih ada, kekaisaran yang dibangun oleh AS dengan bantuan sekutunya masih berfungsi," katanya.
Sambung dia menambahkan, bahwa sekarang "sangat jelas bagi sebagian besar dunia bahwa jika kita terus seperti ini akan ada ancaman (AS) menggunakan sistem keuangan sebagai senjata," bebernya.
Bankir top Rusia itu juga mencatat, bagaimanapun, bahwa idenya bukan untuk melawan sistem keuangan Barat. Akan tetapi untuk membangun sistem paralel yang akan bekerja untuk kepentingan Global South.
"Kami melihat perubahan besar dalam keseimbangan kekuatan ekonomi di dunia dengan negara-negara seperti China, negara-negara Arab, dan itu memungkinkan kami untuk menciptakan sistem yang berbeda yang akan didasarkan pada prinsip-prinsip yang berbeda – prinsip-prinsip kemerdekaan, kedaulatan, penggunaan mata uang selain dolar dan euro,' ungkap Kostin.
Kostin pertama kali menguraikan idenya untuk sistem keuangan baru di Kongres Keuangan yang diselenggarakan oleh bank sentral Rusia pada bulan Juli. Usulannya mencakup empat prinsip utama: mengganti SWIFT dengan sistem baru; menggantikan hubungan yang terkait dengan AS di antara bank-bank dengan jaringan horizontal di antara bank-bank lokal berdasarkan teknologi blockchain.
Lalu menciptakan pusat penyelesaian penyimpanan internasional di Teluk Persia untuk menggantikan Euroclear dan Clearstream yang berbasis di UE (Uni Eropa). Terakhir yakni menciptakan instrumen baru untuk meningkatkan modal alih-alih menggunakan obligasi mata uang asing yang terkait dengan Barat.
Kostin mengatakan bahwa sudah saatnya bagi negara-negara di Global South untuk menciptakan sistem keuangan mereka sendiri berdasarkan mata uang nasional.
"Ini adalah waktu yang tepat bagi Global South untuk mulai membangun sistem ini, karena meskipun Global South menghapus sistem kolonial secara politis setelah Perang Dunia 2, sistem kolonial di sektor keuangan masih ada, kekaisaran yang dibangun oleh AS dengan bantuan sekutunya masih berfungsi," katanya.
Sambung dia menambahkan, bahwa sekarang "sangat jelas bagi sebagian besar dunia bahwa jika kita terus seperti ini akan ada ancaman (AS) menggunakan sistem keuangan sebagai senjata," bebernya.
Bankir top Rusia itu juga mencatat, bagaimanapun, bahwa idenya bukan untuk melawan sistem keuangan Barat. Akan tetapi untuk membangun sistem paralel yang akan bekerja untuk kepentingan Global South.
"Kami melihat perubahan besar dalam keseimbangan kekuatan ekonomi di dunia dengan negara-negara seperti China, negara-negara Arab, dan itu memungkinkan kami untuk menciptakan sistem yang berbeda yang akan didasarkan pada prinsip-prinsip yang berbeda – prinsip-prinsip kemerdekaan, kedaulatan, penggunaan mata uang selain dolar dan euro,' ungkap Kostin.
Kostin pertama kali menguraikan idenya untuk sistem keuangan baru di Kongres Keuangan yang diselenggarakan oleh bank sentral Rusia pada bulan Juli. Usulannya mencakup empat prinsip utama: mengganti SWIFT dengan sistem baru; menggantikan hubungan yang terkait dengan AS di antara bank-bank dengan jaringan horizontal di antara bank-bank lokal berdasarkan teknologi blockchain.
Lalu menciptakan pusat penyelesaian penyimpanan internasional di Teluk Persia untuk menggantikan Euroclear dan Clearstream yang berbasis di UE (Uni Eropa). Terakhir yakni menciptakan instrumen baru untuk meningkatkan modal alih-alih menggunakan obligasi mata uang asing yang terkait dengan Barat.
(akr)
Lihat Juga :
tulis komentar anda