Pengamat: Cegah Pertalite Bocor ke Pertamini Agar Pertashop Tak Mati Suri
Jum'at, 22 September 2023 - 18:11 WIB
JAKARTA - Himpunan Pertashop Indonesia Merah Putih Indonesia (HPMPI) mengeluhkan kondisi bisnis yang digeluti mereka. Ketua Umum HPMPI Steven mengatakan, perjuangan anggota himpunan itu untuk mempertahankan bisnisnya sangat berat karena harus bersaing dengan pedagang eceran BBM bersubsidi yang harganya lebih murah.
Menanggapi kondisi tersebut, pengamat kebijakan energi Sofyano Zakaria menilai, solusi dari permasalahan itu hanya satu, yakni mencegah BBM bersubsidi Pertalite mengalir ke pedagang BBM eceran. "Dengan segala daya, Pertalite perlu dicegah agar tidak mengalir ke Pertamini dan Pertabotol (pedangan BBM eceran)," tegasnya di Jakarta, Jumat (22/9/2023).
Untuk diketahui, berbeda dengan SPBU, Pertashop didesain sebagai lembaga penyalur BBM di tingkat yang lebih kecil, namun hanya menjual BBM nonsubsidi jenis Pertamax. Dengan begitu, selain mendekatkan layanan BBM ke masyarakat, Pertashop juga diharapkan mendorong masyarakat agar terbiasa menggunakan BBM nonsubsidi berkualitas tinggi.
Ironisnya, Pertashop yang merupakan usaha resmi dan berizin, seolah mati suri akibat banyaknya pedagang BBM eceran yang dengan bebas menjual Pertalite dengan harga lebih murah. "Dengan adanya Pertamini dan Pertabotol yang menjual Pertalite harga subsidi ini, maka rakyat kecil tidak mau beli Pertamax nonsubsidi di Pertashop," cetus Sofyano.
Pasalnya, setelah harga Pertamax dibolehkan naik mengikuti harga pasar, selisihnya dengan harga Pertalite semakin lebar. Akibatnya, banyak konsumen yang memilih mencari BBM eceran tak resmi yang harganya lebih murah. "Akibatnya penjualan Pertamax di Pertashop pun drop. Banyak Pertashop yang tutup gulung tikar," tandasnya.
Karena itu, ujar Sofyano, Pertalite harus dicegah agar tak bocor dan diperdagangkan secara eceran. Namun, imbuh dia, untuk itu perlu dipertegas pihak mana yang akan berwenang mengawasi dan menindak penjualan BBM subsidi eceran tersebut. "Harus jelas juga posisi antara regulator, operator dan APH agar tidak saling lempar tanggung jawab," tegasnya.
Terkait wacana membolehkan Pertashop menjual BBM subsidi Pertalite, Sofyano menilai hal itu bukanlah solusi. Sebab, tak hanya bertentangan dengan tujuan awal, hal itu menurutnya bisa saja malah menambah beban subsidi di kemudian hari.
Menanggapi kondisi tersebut, pengamat kebijakan energi Sofyano Zakaria menilai, solusi dari permasalahan itu hanya satu, yakni mencegah BBM bersubsidi Pertalite mengalir ke pedagang BBM eceran. "Dengan segala daya, Pertalite perlu dicegah agar tidak mengalir ke Pertamini dan Pertabotol (pedangan BBM eceran)," tegasnya di Jakarta, Jumat (22/9/2023).
Untuk diketahui, berbeda dengan SPBU, Pertashop didesain sebagai lembaga penyalur BBM di tingkat yang lebih kecil, namun hanya menjual BBM nonsubsidi jenis Pertamax. Dengan begitu, selain mendekatkan layanan BBM ke masyarakat, Pertashop juga diharapkan mendorong masyarakat agar terbiasa menggunakan BBM nonsubsidi berkualitas tinggi.
Ironisnya, Pertashop yang merupakan usaha resmi dan berizin, seolah mati suri akibat banyaknya pedagang BBM eceran yang dengan bebas menjual Pertalite dengan harga lebih murah. "Dengan adanya Pertamini dan Pertabotol yang menjual Pertalite harga subsidi ini, maka rakyat kecil tidak mau beli Pertamax nonsubsidi di Pertashop," cetus Sofyano.
Pasalnya, setelah harga Pertamax dibolehkan naik mengikuti harga pasar, selisihnya dengan harga Pertalite semakin lebar. Akibatnya, banyak konsumen yang memilih mencari BBM eceran tak resmi yang harganya lebih murah. "Akibatnya penjualan Pertamax di Pertashop pun drop. Banyak Pertashop yang tutup gulung tikar," tandasnya.
Karena itu, ujar Sofyano, Pertalite harus dicegah agar tak bocor dan diperdagangkan secara eceran. Namun, imbuh dia, untuk itu perlu dipertegas pihak mana yang akan berwenang mengawasi dan menindak penjualan BBM subsidi eceran tersebut. "Harus jelas juga posisi antara regulator, operator dan APH agar tidak saling lempar tanggung jawab," tegasnya.
Terkait wacana membolehkan Pertashop menjual BBM subsidi Pertalite, Sofyano menilai hal itu bukanlah solusi. Sebab, tak hanya bertentangan dengan tujuan awal, hal itu menurutnya bisa saja malah menambah beban subsidi di kemudian hari.
(fjo)
tulis komentar anda