Juli Terjadi Deflasi, Biaya Sekolah Tetap Masih Mahal

Senin, 03 Agustus 2020 - 12:48 WIB
Seorang siswa Sekolah Harapan Bangsa Modernhill, Tangerang Selatan, Banten, melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dengan sistem daring pada hari pertama tahun ajaran baru 2020-2021. Foto/SINDOnews/Isra Triansyah
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadi deflasi pada bulan Juli 2020 yang sebesar 0,10%. Namun, disisi lain komponen inti pada Juli 2020 mengalami kenaikan inflasi sebesar 0,16% atau terjadi kenaikan indeks dari 105,18 pada Juni 2020 menjadi 105,35 pada Juli 2020.

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan kenaikan inflasi inti ini tinggi disebabkan adanya harga yang bergejolak diantaranya emas serta kelompok perawatan pribadi mengalami inflasi paling tinggi 0,93%. "Penyebab kelompok ini inflasi paling tinggi di sana kelompok paling dominan adalah kenikan harga emas perhiasan yang memberikan andil pada inflasi 0,05%," kata Suhariyanto dalam video virtual, Senin (3/8/2020).





Lalu, kenaikan juga terjadi pada pakaian dan alas kaki yang mengalami inflasi 0,09% dengan andil 0,01%. Tidak hanya itu, kelompok pendidikan terjadi inflasi sebesar 0,165% dengan andil 0,01% . "Di sana komoditas yang muncul dan cukup dominan adanya kenaikan uang sekolah SD terutama untuk swasta. Meski ini adalah pergantian ajaran baru masih ada kenaikan di SD swasta dan andilnya 0,01%," katanya.



Dia menambahkan terdapat sejumlah komoditas yang merangkak naik. Diantaranya adalah, telur ayam ras harganya agak naik, sehingga memberikan andil ke inflasi 0,04%, dan rokok putih andilnya 0,01%. "Jadi kalau dilihat komoditas pangan yang mengalami penurunan harga tajam sehingga kelompok makanan, minuman, dan tembakau pada bulan ini memberikan andil pada deflasi sebesar 0,9%," tandasnya.
(nng)
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More