BPS: Turunnya Harga Pangan hingga Rokok Picu Deflasi Juli 2020
loading...
A
A
A
JAKARTA - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama Juli 2020 terjadi deflasi sebesar 0,10%. Berdasarkan angka tersebut, tingkat inflasi tahun kalender Januari-Juli 2020 tercatat sebesar 0,98% dan inflasi tahun ke tahun sebesar 1,54%.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan ada tiga kelompok pengeluaran yang menyumbang deflasi, di antaranya penurunan harga makanan, minuman, rokok, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga serta transportasi. "Dari 11 kelompok pengeluaran, ada tiga kelompok yang mengalami deflasi yaitu makanan minuman dan tembakau yang mengalami deflasi 0,73% . Kemudian perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang mengalami deflasi 0,01%. Satu lagi adalah kelompok pengeluaran transportasi yang mengalami deflasi 0,17%," kata Suhariyanto dalam video virtual, Senin (3/8/2020)
Dia melanjutkan untuk kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan rokok yang mengalami deflasi 0,73% , memberikan sumbangan kepada deflasi sebesar 0,19%. Serta, penurunan harga bawang merah, menyumbang deflasi 0,11%. "Selain itu penurunan harga daging ayam ras yang memberikan andil kepada deflasi 0,04% , ketiga bawang putih yang memberikan andil kepada deflasi 0,03%," jelasnya.
Sedangkan, seperti beras, cabe rawit, dan gula pas yang masing- masing memberikan andil 0,01% bagi inflasi. "Inflasi, karena komoditi ini masih mengalami kenaikan harga. Seperti harga telur ayam ras agak naik memberikan andil 0,04% dan rokok putih 0,01%," tandasnya.
Kepala BPS Suhariyanto mengatakan ada tiga kelompok pengeluaran yang menyumbang deflasi, di antaranya penurunan harga makanan, minuman, rokok, perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga serta transportasi. "Dari 11 kelompok pengeluaran, ada tiga kelompok yang mengalami deflasi yaitu makanan minuman dan tembakau yang mengalami deflasi 0,73% . Kemudian perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga yang mengalami deflasi 0,01%. Satu lagi adalah kelompok pengeluaran transportasi yang mengalami deflasi 0,17%," kata Suhariyanto dalam video virtual, Senin (3/8/2020)
Baca Juga
Dia melanjutkan untuk kelompok pengeluaran makanan, minuman, dan rokok yang mengalami deflasi 0,73% , memberikan sumbangan kepada deflasi sebesar 0,19%. Serta, penurunan harga bawang merah, menyumbang deflasi 0,11%. "Selain itu penurunan harga daging ayam ras yang memberikan andil kepada deflasi 0,04% , ketiga bawang putih yang memberikan andil kepada deflasi 0,03%," jelasnya.
Sedangkan, seperti beras, cabe rawit, dan gula pas yang masing- masing memberikan andil 0,01% bagi inflasi. "Inflasi, karena komoditi ini masih mengalami kenaikan harga. Seperti harga telur ayam ras agak naik memberikan andil 0,04% dan rokok putih 0,01%," tandasnya.
(nng)