Ditahan Polisi China, Ini Sosok Bos Evergrande: Mantan Teknisi dari Desa yang Pernah Punya Harta Rp611 Triliun
Rabu, 27 September 2023 - 21:04 WIB
JAKARTA - Xu Jiayin, yang juga dikenal sebagai Hui Ka Yan, bos Evergrande , raksasa properti China yang tengah dibelit krisis keuangan dikabarkan ditahan oleh polisi. Mengutip Reuters, Hui Ka Yan dibawa pergi oleh polisi sejak awal bulan dan diawasi secara ketat di sebuah lokasi yang telah ditentukan.
Penahanan Hui Ka Yan menjadi anomali dalam hidupnya. Pernah hidup bergelimang harta dan dekat dengan penguasa, Hui kini malah jadi pesakitan.
Pada Juli 2021 wajah Hui masih berseri-seri di acara perayaan 100 tahun Partai Komunis China. Hui, yang mengenakan setelan jas biru tua dan kemeja berleher terbuka, tampak santai saat berdiri di podium menghadap perayaan di Lapangan Tiananmen, sebuah undangan yang dianggap banyak orang sebagai bentuk dukungan resmi terhadap pengusaha miliarder tersebut.
Pada tahun 2017, menurut Forbes Hui adalah orang terkaya di Asia dengan kekayaan bersih USD45,3 miliar (Rp611 triliun/kurs Rp13.500). Saat ini kekayaan bersihnya mengempis dan diperkirakan hanya USD3,2 miliar.
Hui adalah mantan teknisi baja yang dibesarkan oleh neneknya di sebuah desa di Provinsi Henan tengah. Pria 64 tahun itu membangun kekayaannya usai membeli rumah dengan harga murah.
Hui dikenal gila kerja dan tidak menonjolkan diri di depan umum, yang terkadang menuntut agar orang lain mengikuti gaya kerjanya. Hui tidak menghindar dari usaha-usaha baru, terutama untuk mendukung tujuan China.
Dia pernah mencoba berbisnis mobil listrik dan sepak bola yang keduanya merupakan minat Presiden Xi Jinping. Di luar daratan, Hui bergaul dengan taipan Hong Kong. Bersama mereka, ia menjadi anggota inti dari "klub poker", sebuah lingkaran erat para taipan yang sering melakukan transaksi investasi bersama.
Di klub poker, Hui bersua dengan Cheng Yu Tung, mending pendiri New World Development. Cheng menyuntikkan USD150 juta ke Evergrande setahun sebelum IPO pada tahun 2009 di Hong Kong.
Penahanan Hui Ka Yan menjadi anomali dalam hidupnya. Pernah hidup bergelimang harta dan dekat dengan penguasa, Hui kini malah jadi pesakitan.
Pada Juli 2021 wajah Hui masih berseri-seri di acara perayaan 100 tahun Partai Komunis China. Hui, yang mengenakan setelan jas biru tua dan kemeja berleher terbuka, tampak santai saat berdiri di podium menghadap perayaan di Lapangan Tiananmen, sebuah undangan yang dianggap banyak orang sebagai bentuk dukungan resmi terhadap pengusaha miliarder tersebut.
Pada tahun 2017, menurut Forbes Hui adalah orang terkaya di Asia dengan kekayaan bersih USD45,3 miliar (Rp611 triliun/kurs Rp13.500). Saat ini kekayaan bersihnya mengempis dan diperkirakan hanya USD3,2 miliar.
Hui adalah mantan teknisi baja yang dibesarkan oleh neneknya di sebuah desa di Provinsi Henan tengah. Pria 64 tahun itu membangun kekayaannya usai membeli rumah dengan harga murah.
Hui dikenal gila kerja dan tidak menonjolkan diri di depan umum, yang terkadang menuntut agar orang lain mengikuti gaya kerjanya. Hui tidak menghindar dari usaha-usaha baru, terutama untuk mendukung tujuan China.
Dia pernah mencoba berbisnis mobil listrik dan sepak bola yang keduanya merupakan minat Presiden Xi Jinping. Di luar daratan, Hui bergaul dengan taipan Hong Kong. Bersama mereka, ia menjadi anggota inti dari "klub poker", sebuah lingkaran erat para taipan yang sering melakukan transaksi investasi bersama.
Di klub poker, Hui bersua dengan Cheng Yu Tung, mending pendiri New World Development. Cheng menyuntikkan USD150 juta ke Evergrande setahun sebelum IPO pada tahun 2009 di Hong Kong.
Lihat Juga :
tulis komentar anda