Rusia Blokade Laut Hitam, Begini Cara Ukraina Lanjutkan Ekspor Biji-bijian
Senin, 02 Oktober 2023 - 11:33 WIB
JAKARTA - Kapal-kapal yang membawa biji-bijian kembali berlayar dari pelabuhan-pelabuhan Laut Hitam Ukraina , meskipun Rusia menarik diri dari kesepakatan yang memungkinkan mereka untuk melewati laut dengan aman. Mereka telah mengikuti rute baru, di sekitar pantai barat.
Apa yang dimaksud dengan kesepakatan biji-bijian?
Ukraina adalah salah satu pemasok tanaman terbesar di dunia seperti minyak bunga matahari, jelai, jagung, dan gandum. Ketika Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, angkatan lautnya memblokade pelabuhan Laut Hitam Ukraina, menahan 20 juta ton biji-bijian yang akan diekspor.
Hal ini menyebabkan harga pangan dunia melambung tinggi dan mengancam kelangkaan di negara-negara Timur Tengah dan Afrika, yang biasanya mengimpor banyak pangan dari Ukraina. Pada Juli 2022, Rusia dan Ukraina menyepakati sebuah kesepakatan yang ditengahi oleh Turki dan PBB mengizinkan kapal-kapal kargo untuk berlayar di sepanjang koridor Laut Hitam.
Koridor itu dengan panjang 310 mil laut (357 mil; 574 km) dan lebar 3 mil laut membentang dari dan ke Pelabuhan Odesa, Chornomorsk, dan Yuzhny/Pivdennyi di Ukraina. Kesepakatan ini memungkinkan angkatan laut Rusia untuk memeriksa kapal-kapal yang membawa senjata di Selat Bosphorus, pintu masuk ke Laut Hitam.
Hampir 33 juta ton biji-bijian dikirim dari Ukraina di bawah kesepakatan tersebut, dan harga pangan dunia turun sekitar 20%, menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB. Namun, harga biji-bijian dunia kembali naik setelah Rusia menarik diri dari kesepakatan tersebut.
Apa yang telah terjadi sejak kesepakatan biji-bijian berakhir?
Kesepakatan biji-bijian berakhir pada tanggal 17 Juli. Sejak saat itu, Rusia telah melancarkan serangkaian serangan udara ke pelabuhan-pelabuhan Laut Hitam Ukraina, menghancurkan ribuan ton biji-bijian. Menyitir BBC, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa mereka menganggap semua kapal kargo di Laut Hitam yang menuju Ukraina sebagai target militer potensial. Hal ini telah menghalangi sebagian besar kapal biji-bijian.
Apa yang dimaksud dengan kesepakatan biji-bijian?
Ukraina adalah salah satu pemasok tanaman terbesar di dunia seperti minyak bunga matahari, jelai, jagung, dan gandum. Ketika Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022, angkatan lautnya memblokade pelabuhan Laut Hitam Ukraina, menahan 20 juta ton biji-bijian yang akan diekspor.
Hal ini menyebabkan harga pangan dunia melambung tinggi dan mengancam kelangkaan di negara-negara Timur Tengah dan Afrika, yang biasanya mengimpor banyak pangan dari Ukraina. Pada Juli 2022, Rusia dan Ukraina menyepakati sebuah kesepakatan yang ditengahi oleh Turki dan PBB mengizinkan kapal-kapal kargo untuk berlayar di sepanjang koridor Laut Hitam.
Koridor itu dengan panjang 310 mil laut (357 mil; 574 km) dan lebar 3 mil laut membentang dari dan ke Pelabuhan Odesa, Chornomorsk, dan Yuzhny/Pivdennyi di Ukraina. Kesepakatan ini memungkinkan angkatan laut Rusia untuk memeriksa kapal-kapal yang membawa senjata di Selat Bosphorus, pintu masuk ke Laut Hitam.
Hampir 33 juta ton biji-bijian dikirim dari Ukraina di bawah kesepakatan tersebut, dan harga pangan dunia turun sekitar 20%, menurut Organisasi Pangan dan Pertanian PBB. Namun, harga biji-bijian dunia kembali naik setelah Rusia menarik diri dari kesepakatan tersebut.
Apa yang telah terjadi sejak kesepakatan biji-bijian berakhir?
Kesepakatan biji-bijian berakhir pada tanggal 17 Juli. Sejak saat itu, Rusia telah melancarkan serangkaian serangan udara ke pelabuhan-pelabuhan Laut Hitam Ukraina, menghancurkan ribuan ton biji-bijian. Menyitir BBC, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan bahwa mereka menganggap semua kapal kargo di Laut Hitam yang menuju Ukraina sebagai target militer potensial. Hal ini telah menghalangi sebagian besar kapal biji-bijian.
tulis komentar anda