Pengelolaan Karbon Bakal Jadi Game Changer di Industri Migas
Selasa, 10 Oktober 2023 - 17:15 WIB
"Perpres ini diperlukan untuk menaungi Permen ESDM No 2 tahun 2023, sehingga diharapkan mampu mencakup industri secara luas tidak hanya industri migas tetapi juga industri di luar migas seperti semen, baja dan lainnya," kata dia.
Lebih lanjut, Tutuka mengatakan bahwa saat ini Indonesia memiliki 15 proyek yang difokuskan untuk implementasi CCS dan CCUS, yang antara lain digarap oleh Pertamina Hulu Energi, BP, dan ExxonMobil. Kementerian ESDM juga mendata kapasitas penyimpanan karbon saat ini yang mencapai 2 gigaton CO2. Sementara, potensi penyimpanan pada reservoir lapangan migas Indonesia diperkirakan mencapai 400 gigaton CO2.
Sementara itu, Ketua Panitia Forum Bisnis IATMI Firmansyah Arifin mengatakan, IATMI Business Forum & Batavia Networking Dinner yang mengusung tema "Strategies for a Sustainable and Decarbonized Future in Upstream Oil and Gas: Fostering Multipartite Collaboration in Enabling CCS/CCUS Implementatition for National Economic Growth" ini sengaja digelar untuk mempertemukan regulator dengan pelaku usaha, termasuk kontraktor migas. Dari kegiatan ini, diharapkan muncul usulan-usulan yang penting bagi suksesnya implementasi CCS dan CCUS di Tanah Air.
"Implementasi CCS dan CCUS ini seperti apa? Model bisnisnya bagaimana? Sehingga bisa sesuai dengan target pemerintah untuk mencapai targetnet zero emission," jelasnya.
Terkait dengan itu, dia menambahkan, IATMI juga siap berperan aktif dengan menyiapkan rumusan dan masukan mengenai CCS dan CCUS, baik dari sisi bisnis model, fiskal dan sebagainya untuk direkomendasikan ke pemerintah. "IATMI sebagai organisai profesi di industri energi akan memberikan white paper terkait CCS/CCUS ini yang akan kita rekomendasikan ke pemerintah untuk ditindaklanjuti," tutupnya.
Lebih lanjut, Tutuka mengatakan bahwa saat ini Indonesia memiliki 15 proyek yang difokuskan untuk implementasi CCS dan CCUS, yang antara lain digarap oleh Pertamina Hulu Energi, BP, dan ExxonMobil. Kementerian ESDM juga mendata kapasitas penyimpanan karbon saat ini yang mencapai 2 gigaton CO2. Sementara, potensi penyimpanan pada reservoir lapangan migas Indonesia diperkirakan mencapai 400 gigaton CO2.
Sementara itu, Ketua Panitia Forum Bisnis IATMI Firmansyah Arifin mengatakan, IATMI Business Forum & Batavia Networking Dinner yang mengusung tema "Strategies for a Sustainable and Decarbonized Future in Upstream Oil and Gas: Fostering Multipartite Collaboration in Enabling CCS/CCUS Implementatition for National Economic Growth" ini sengaja digelar untuk mempertemukan regulator dengan pelaku usaha, termasuk kontraktor migas. Dari kegiatan ini, diharapkan muncul usulan-usulan yang penting bagi suksesnya implementasi CCS dan CCUS di Tanah Air.
"Implementasi CCS dan CCUS ini seperti apa? Model bisnisnya bagaimana? Sehingga bisa sesuai dengan target pemerintah untuk mencapai targetnet zero emission," jelasnya.
Terkait dengan itu, dia menambahkan, IATMI juga siap berperan aktif dengan menyiapkan rumusan dan masukan mengenai CCS dan CCUS, baik dari sisi bisnis model, fiskal dan sebagainya untuk direkomendasikan ke pemerintah. "IATMI sebagai organisai profesi di industri energi akan memberikan white paper terkait CCS/CCUS ini yang akan kita rekomendasikan ke pemerintah untuk ditindaklanjuti," tutupnya.
(fjo)
tulis komentar anda