Menko Airlangga Ungkap Target Indonesia di 2030: Pendapatan per Kapita USD10 Ribu
Rabu, 11 Oktober 2023 - 13:54 WIB
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, dalam Economic Outlook baru-baru ini, IMF menilai bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan mencapai 5% di 2023 dan 2024. Momentum itu sesuai dengan visi Indonesia Emas 2045.
Di tahun 2030, harapannya Indonesia mencapai posisi negara berpenghasilan menengah atau lepas dari middle income-trap.
"Indonesia merencanakan pertumbuhan PDB pendapatan per kapita di atas USD10 ribu di atas tahun 2030. Kita prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang bisa dimaintain di 5-5,5%, maka pertumbuhan pendapatan per kapita di tahun 2024 bisa mencapai USD5.500, hari ini USD4.700, lalu kita akan mencapai USD10 ribu," ungkap Airlangga dalam HSBC Summit 2023 di Jakarta, Rabu (11/10/2023).
Bahkan, dalam kesempatan itu, Airlangga sempat mensurvei ruang penyelenggaraan acara. Dan dari hasil survei Airlangga, pendapatan per kapita di ruangan itu semuanya di atas USD10 ribu.
"Jadi kita tidak usah jauh-jauh, kita ingin pendapatan per kapita Indonesia seperti di ruangan ini di tahun 2030," ucap Airlangga.
Selain itu, dia menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sebanyak 80% akan diambil dari sektor manufaktur, dan industri manufaktur menjadi perhatian dari pemerintah karena kontribusinya sekitar 18%. Angka ini ditargetkan bisa meningkat menjadi 25% di tahun 2030 dengan industri 4.0 dan transformasi IoT.
"Artinya apa? Kita harus mencari pekerjaan yang pendapatan per kapitanya sekitar USD10 ribu atau 150 juta per bulan, maka minimum pendapatan kita adalah Rp10 juta per bulan," sambung Airlangga.
Dia mengatakan bahwa ini yang harus dicari sektor industri yang bisa membayar gaji di Rp10 juta, yang berarti Indonesia harus naik industrinya ke sofistikasi yang lebih tinggi. "Atau industri yang bisa menaikkan industri-industri dasar seperti tekstil dan alas sepatu, itu pada produk-produk yang memiliki nilai lebih tinggi," pungkas Airlangga.
Baca Juga
Di tahun 2030, harapannya Indonesia mencapai posisi negara berpenghasilan menengah atau lepas dari middle income-trap.
"Indonesia merencanakan pertumbuhan PDB pendapatan per kapita di atas USD10 ribu di atas tahun 2030. Kita prediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang bisa dimaintain di 5-5,5%, maka pertumbuhan pendapatan per kapita di tahun 2024 bisa mencapai USD5.500, hari ini USD4.700, lalu kita akan mencapai USD10 ribu," ungkap Airlangga dalam HSBC Summit 2023 di Jakarta, Rabu (11/10/2023).
Bahkan, dalam kesempatan itu, Airlangga sempat mensurvei ruang penyelenggaraan acara. Dan dari hasil survei Airlangga, pendapatan per kapita di ruangan itu semuanya di atas USD10 ribu.
"Jadi kita tidak usah jauh-jauh, kita ingin pendapatan per kapita Indonesia seperti di ruangan ini di tahun 2030," ucap Airlangga.
Selain itu, dia menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia sebanyak 80% akan diambil dari sektor manufaktur, dan industri manufaktur menjadi perhatian dari pemerintah karena kontribusinya sekitar 18%. Angka ini ditargetkan bisa meningkat menjadi 25% di tahun 2030 dengan industri 4.0 dan transformasi IoT.
"Artinya apa? Kita harus mencari pekerjaan yang pendapatan per kapitanya sekitar USD10 ribu atau 150 juta per bulan, maka minimum pendapatan kita adalah Rp10 juta per bulan," sambung Airlangga.
Dia mengatakan bahwa ini yang harus dicari sektor industri yang bisa membayar gaji di Rp10 juta, yang berarti Indonesia harus naik industrinya ke sofistikasi yang lebih tinggi. "Atau industri yang bisa menaikkan industri-industri dasar seperti tekstil dan alas sepatu, itu pada produk-produk yang memiliki nilai lebih tinggi," pungkas Airlangga.
(uka)
tulis komentar anda