BI Kerek Suku Bunga 6% Hambat Investasi Rp1.400 Triliun Tahun Ini
Senin, 23 Oktober 2023 - 12:25 WIB
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan sebesar 6% akan menjadi tantangan berat mencapai target realisasi investasi tahun ini. Adapun target investasi pada 2023 mencapai Rp1.400 triliun.
"Tantangan utama ekonomi global saat ini berkaitan dengan eskalasi geopolitik. Persoalan geopolitik akan bermuara pada kebijakan perekonomian salah satunya kenaikan suku bunga," ujar Ekonom CORE Indonesia Yusuf Rendy, Senin (23/10/2023).
Menurut dia kenaikan suku bunga acuan BI akan mendongkrak suku bunga kredit perbankan. Hal itu memungkinan para pelaku usaha menahan ekspansi bisnis. Lebih lanjut, Yusuf menjelaskan panasnya kondisi geopolitik global juga berdampak pada kenaikan inflasi. "Konflik geopolitik akan mendorong keniakan inflasi secara global sehingga perlu respons tepat dari bank sentral," kata dia.
Sementara, investor cenderung memilih negara dengan suku bunga rendah untuk melakukan ekspansi usaha. Hal itu bertujuan supaya beban biata perushaan tidak terlalu berat. "Investor kemudian melihat sumber alternatif pembiayaan alternaif lain," kata dia.
Berdasarkan laporan realisasi investasi kuartal III-2023 mencapai Rp1.053 triliun atau setara 75,2% dari taget tahun tahun ini. Adapun komposisinya sebesar 53,1% atau setara Rp559,6 triliun merupakan Penanaman Modal Asing (PMA) dan 46,9% atau setara Rp493,5 triliun merupakan Pejabat Modal Dalam Negeri (PMDN).
"Tantangan utama ekonomi global saat ini berkaitan dengan eskalasi geopolitik. Persoalan geopolitik akan bermuara pada kebijakan perekonomian salah satunya kenaikan suku bunga," ujar Ekonom CORE Indonesia Yusuf Rendy, Senin (23/10/2023).
Menurut dia kenaikan suku bunga acuan BI akan mendongkrak suku bunga kredit perbankan. Hal itu memungkinan para pelaku usaha menahan ekspansi bisnis. Lebih lanjut, Yusuf menjelaskan panasnya kondisi geopolitik global juga berdampak pada kenaikan inflasi. "Konflik geopolitik akan mendorong keniakan inflasi secara global sehingga perlu respons tepat dari bank sentral," kata dia.
Sementara, investor cenderung memilih negara dengan suku bunga rendah untuk melakukan ekspansi usaha. Hal itu bertujuan supaya beban biata perushaan tidak terlalu berat. "Investor kemudian melihat sumber alternatif pembiayaan alternaif lain," kata dia.
Berdasarkan laporan realisasi investasi kuartal III-2023 mencapai Rp1.053 triliun atau setara 75,2% dari taget tahun tahun ini. Adapun komposisinya sebesar 53,1% atau setara Rp559,6 triliun merupakan Penanaman Modal Asing (PMA) dan 46,9% atau setara Rp493,5 triliun merupakan Pejabat Modal Dalam Negeri (PMDN).
(nng)
Lihat Juga :
tulis komentar anda