Kontribusi Terhadap Ekonomi Meningkat, PDB Sektor Pertanian Melesat
Kamis, 06 Agustus 2020 - 09:03 WIB
Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Pusat, Winarno Tohir mengatakan pertumbuhan positif sektor pertanian tidak lepas dari upaya Kementan melalui terobosan pangan dimasa pandemi Covid-19. Menurutnya program pengembangan pangan pokok dan lokal yang menjadi strategi penyediaan pangan dinilai sangat sesuai dengan kondisi sekarang dan Kementan kini gencar melaksanakan program tersebut.
“Memang saat ini kondisi negara sedang sulit, namun saya yakin pemerintah dalam hal ini Kementan bisa melakukan terobosan penting untuk upaya pencapaian kebutuhan pangan. Peningkatan produksi terus dilakukan hingga genjot ekspor bahkan pemanfaatan lahan pekarangan pun masif dilakukan,” ujar Winarno.
Pengamat Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Prof. Pantjar Simatupang mengatakan pemerintah sangat memahami dampak pandemi Covid-19 pada tatanan pembangunan pertanian, terutama terhadap petani sebagai pelaku utama pembangunan pertanian.
“Di masa pandemi Covid-19, Kementan terus berupaya menjalankan program dan kebijakan berorientasi pada kesejahteraan petani khususnya di masa panen harga yang diterima petani selalu dipantau,” tegasnya.
Peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia (UI), Riyanto mengatakan Indonesia sudah saatnya fokus pada pengembangan sektor pertanian. Langkah tersebut, kata Riyanto, sudah sangat tepat karena PDB pertanian mengalami kenaikan yang signifikan.
“Saya sudah menduganya jika sektor pertanian dikembangkan lebih besar lagi, pasti dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak. Tidak heran kalau PDB pertanian naik,” ujar Riyanto. (Baca juga: Sikap Mensos Tolak Kader Partai Jadi Koordinator PKH Diapresiasi)
Menurut Riyanto, Indonesia memiliki SDM dan SDA yang komparatif dan kompetitif, terutama di komoditas pertanian. Apalagi Indonesia juga berada di wilayah katulistiwa dengan sinar matahari ideal di sepanjang tahun. Kondisi ini sangat strategis untuk dimanfaatkan pada sektor pertanian.
“Dari dulu kita selalu disebut sebagai negara agraris-maritim. Kalaupun mau menjadi negara industri, harus industri pertanian atau agro industri. Lebih baik industri lain dikembangkan untuk mendukung sektor pertanian. Sektor jasa dan telekomunikasi serta industri 4.0 juga diarahkan untuk pertanian dan agro industri,” katanya.
Karena itu, Riyanto berharap infrastruktur yang sudah ada harus diarahkan untuk membangun infrastruktur pertanian dan perdesaan. Supaya sektor pertanian bisa dimanfaatkan dengan baik, sehingga memberikan substansi bagi perekonomian Indonesia.
“Tanah kita sangat subur. Laut kita luas. Segala usaha harusnya dapat membuat Indonesia menjadi negara maju dengan basis pertanian modern,” terangnya. (Lihat videonya: Suasana Terkini Pascaledakan Maut di Beirut Ibu Kota Lebanon)
“Memang saat ini kondisi negara sedang sulit, namun saya yakin pemerintah dalam hal ini Kementan bisa melakukan terobosan penting untuk upaya pencapaian kebutuhan pangan. Peningkatan produksi terus dilakukan hingga genjot ekspor bahkan pemanfaatan lahan pekarangan pun masif dilakukan,” ujar Winarno.
Pengamat Ekonomi dan Kebijakan Pertanian Prof. Pantjar Simatupang mengatakan pemerintah sangat memahami dampak pandemi Covid-19 pada tatanan pembangunan pertanian, terutama terhadap petani sebagai pelaku utama pembangunan pertanian.
“Di masa pandemi Covid-19, Kementan terus berupaya menjalankan program dan kebijakan berorientasi pada kesejahteraan petani khususnya di masa panen harga yang diterima petani selalu dipantau,” tegasnya.
Peneliti Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia (UI), Riyanto mengatakan Indonesia sudah saatnya fokus pada pengembangan sektor pertanian. Langkah tersebut, kata Riyanto, sudah sangat tepat karena PDB pertanian mengalami kenaikan yang signifikan.
“Saya sudah menduganya jika sektor pertanian dikembangkan lebih besar lagi, pasti dapat menyerap tenaga kerja lebih banyak. Tidak heran kalau PDB pertanian naik,” ujar Riyanto. (Baca juga: Sikap Mensos Tolak Kader Partai Jadi Koordinator PKH Diapresiasi)
Menurut Riyanto, Indonesia memiliki SDM dan SDA yang komparatif dan kompetitif, terutama di komoditas pertanian. Apalagi Indonesia juga berada di wilayah katulistiwa dengan sinar matahari ideal di sepanjang tahun. Kondisi ini sangat strategis untuk dimanfaatkan pada sektor pertanian.
“Dari dulu kita selalu disebut sebagai negara agraris-maritim. Kalaupun mau menjadi negara industri, harus industri pertanian atau agro industri. Lebih baik industri lain dikembangkan untuk mendukung sektor pertanian. Sektor jasa dan telekomunikasi serta industri 4.0 juga diarahkan untuk pertanian dan agro industri,” katanya.
Karena itu, Riyanto berharap infrastruktur yang sudah ada harus diarahkan untuk membangun infrastruktur pertanian dan perdesaan. Supaya sektor pertanian bisa dimanfaatkan dengan baik, sehingga memberikan substansi bagi perekonomian Indonesia.
“Tanah kita sangat subur. Laut kita luas. Segala usaha harusnya dapat membuat Indonesia menjadi negara maju dengan basis pertanian modern,” terangnya. (Lihat videonya: Suasana Terkini Pascaledakan Maut di Beirut Ibu Kota Lebanon)
tulis komentar anda