Bismillah, Wapres Maruf Amin Ingin Bank Syariah BUMN Dimerger
Kamis, 06 Agustus 2020 - 17:53 WIB
JAKARTA - Wakil Presiden Maruf Amin optimistis Indonesia akan menjadi pusat keuangan syariah dunia. Saat ini ekonomi syariah di Indonesia telah berkembang pesat, baik dari segi aturan dan kelembagaan.
Dalam perundang-undangan ekonomi syariah sudah melahirkan UU perbankan syariah, surat berharga syariah negara, asuransi, dan pasar modal. Sedangkan dari kelembagaan, telah lahir berbagai perbankan syariah, koperasi syariah, asuransi hingga reksadana syariah.
"Kita ingin menjadi pusat keuangan syariah dunia, sekarang yang paling tinggi sukuknya di dunia itu Indonesia, sudah melewati Uni Emirat Arab dan Malaysia. Dari segi kelembagaan bisa dilihat kita sudah berkembang pesat jadi ekonomi syariah. Sudah menjadi sistem nasional dan berkembang,” ujar Ma'ruf dalam keterangan tertulisnya, Kamis (6/8/2020). ( Baca juga:Tak Bisa Gercep, Merger Bank Syariah Butuh Masukan BI dan LPS )
Dia menjelaskan, untuk memaksimalkan potensi ekonomi syariah, pemerintah akan fokus pada empat hal, yakni memperkuat industri keuangan syariah, industri halal, pendanaan sosial, dan usaha berbasis syariah. Fokus utama yang diprioritaskan adalah penguatan kelembagaan dan keuangan syariah.
Dalam memperkuat kelembagaan dan industri keuangan syariah, merger bank syariah menjadi salah satu cara yang dapat ditempuh. Menurutnya, Indonesia saat ini masih belum memiliki bank syariah yang besar untuk jadi pusat keuangan syariah dunia.
"Merger ini sudah jadi gagasan karena kita belum punya bank syariah yang masuk 20 besar dunia. Selain itu juga sebaiknya tidak terlalu banyak bank yang potensinya kecil-kecil. Oleh karena itu, bank syariah hasil merger bisa berperan untuk kepentingan dalam negeri dan luar negeri. Bank syariah yang besar bisa lebih melayani proyek-proyek besar atau kegiatan ekonomi yang lebih besar supaya lebih cepat dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional," ungkap dia.
Sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir kembali mengajukan wacana merger BUMN demi meningkatkan efektivitas dan efisiensi. Kali ini ia mewacanakan merger bank-bank syariah yang merupakan anak usaha Himbara pada Februari tahun depan.
Adapun bank-bank syariah yang rencananya akan dimerger adalah PT Bank BRI Syariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri (BSM), dan PT Bank BNI Syariah. Bank Syariah Mandiri memiliki fokus di segmen kredit korporasi, sedangkan Bank BRI Syariah memiliki fokus pada penyaluran pembiayaan di segmen UMKM.
Dalam perundang-undangan ekonomi syariah sudah melahirkan UU perbankan syariah, surat berharga syariah negara, asuransi, dan pasar modal. Sedangkan dari kelembagaan, telah lahir berbagai perbankan syariah, koperasi syariah, asuransi hingga reksadana syariah.
"Kita ingin menjadi pusat keuangan syariah dunia, sekarang yang paling tinggi sukuknya di dunia itu Indonesia, sudah melewati Uni Emirat Arab dan Malaysia. Dari segi kelembagaan bisa dilihat kita sudah berkembang pesat jadi ekonomi syariah. Sudah menjadi sistem nasional dan berkembang,” ujar Ma'ruf dalam keterangan tertulisnya, Kamis (6/8/2020). ( Baca juga:Tak Bisa Gercep, Merger Bank Syariah Butuh Masukan BI dan LPS )
Dia menjelaskan, untuk memaksimalkan potensi ekonomi syariah, pemerintah akan fokus pada empat hal, yakni memperkuat industri keuangan syariah, industri halal, pendanaan sosial, dan usaha berbasis syariah. Fokus utama yang diprioritaskan adalah penguatan kelembagaan dan keuangan syariah.
Dalam memperkuat kelembagaan dan industri keuangan syariah, merger bank syariah menjadi salah satu cara yang dapat ditempuh. Menurutnya, Indonesia saat ini masih belum memiliki bank syariah yang besar untuk jadi pusat keuangan syariah dunia.
"Merger ini sudah jadi gagasan karena kita belum punya bank syariah yang masuk 20 besar dunia. Selain itu juga sebaiknya tidak terlalu banyak bank yang potensinya kecil-kecil. Oleh karena itu, bank syariah hasil merger bisa berperan untuk kepentingan dalam negeri dan luar negeri. Bank syariah yang besar bisa lebih melayani proyek-proyek besar atau kegiatan ekonomi yang lebih besar supaya lebih cepat dalam mendorong pemulihan ekonomi nasional," ungkap dia.
Sebelumnya Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir kembali mengajukan wacana merger BUMN demi meningkatkan efektivitas dan efisiensi. Kali ini ia mewacanakan merger bank-bank syariah yang merupakan anak usaha Himbara pada Februari tahun depan.
Adapun bank-bank syariah yang rencananya akan dimerger adalah PT Bank BRI Syariah Tbk, PT Bank Syariah Mandiri (BSM), dan PT Bank BNI Syariah. Bank Syariah Mandiri memiliki fokus di segmen kredit korporasi, sedangkan Bank BRI Syariah memiliki fokus pada penyaluran pembiayaan di segmen UMKM.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda