Kontraksi di Depan Mata Imbas Perang, PDB Israel Kuartal III Tumbuh 2,8%
Senin, 20 November 2023 - 05:28 WIB
YERUSALEM - Ekonomi Israel tumbuh solid pada kuartal ketiga tahun 2023, meskipun sedikit menyusut dari perkiraan sebelumnya berdasarkan data dari Biro Pusat Statistik yang dirilis, Kamis. Namun menjelang akhir tahun ekonomi diramalkan melemah imbas perang Israel dengan pejuang Hamas , Palestina.
Produk domestik bruto (PDB) Israel tumbuh 2,8% secara tahunan pada periode Juli-September, dibandingkan tiga bulan sebelumnya. Namun dalam jajak pendapat analis Reuters, diprediksi sebelumnya bakal ekspansi 3,8%. Namun pada basis per kapita, PDB tumbuh 0,9%.
Ekonomi tumbuh 3,3% pada kuartal kedua, dibandingkan dengan 3,1% pada proyeksi sebelumnya. Ekonomi Israel diperkirakan akan berkontraksi pada kuartal keempat karena perang, dan diterjemahkan ke tingkat pertumbuhan 2,3% untuk tahun 2023, menurut Bank of Israel.
Sedangkan S&P Global Ratings minggu ini memperkirakan kontraksi 5% selama tiga bulan terakhir tahun 2023. Meskipun ekonomi melemah yang kemungkinan akan menjadi pukulan terhadap belanja konsumen dan investasi, bank sentral telah memberikan sinyal tidak akan menurunkan suku bunga selama perang.
Mengutip pandangan tersebut, bahwa premi risiko Israel tetap tinggi dan penurunan suku bunga dari 4,75% saat ini dapat semakin melemahkan shekel dan memicu kembali inflasi.
Pembuat kebijakan telah membiarkan biaya pinjaman jangka pendek tidak berubah dari tiga keputusan terakhir setelah pengetatan agresif yang membawa suku bunga acuan dari 0,1% pada April 2022 menjadi 4,75% pada Mei 2023.
Pada hari Rabu, biro statistik mengatakan level inflasi tahunan Israel turun menjadi 3,7% pada Oktober dari 3,8% pada September. Lalu bank sentral menekankan, tekadnya untuk mengembalikan suku bunga ke target 1-3%. Keputusan suku bunga Bank of Israel berikutnya bakal diumumkan pada 27 November, mendatang.
Pada kuartal ketiga, pengeluaran swasta - lebih dari setengah kegiatan ekonomi - tumbuh 1,8%, sementara ekspor naik 8,8%, investasi meningkat 1,2% dan pengeluaran pemerintah naik 5,9%. Sedangkan laju impor turun 0,9%.
Produk domestik bruto (PDB) Israel tumbuh 2,8% secara tahunan pada periode Juli-September, dibandingkan tiga bulan sebelumnya. Namun dalam jajak pendapat analis Reuters, diprediksi sebelumnya bakal ekspansi 3,8%. Namun pada basis per kapita, PDB tumbuh 0,9%.
Ekonomi tumbuh 3,3% pada kuartal kedua, dibandingkan dengan 3,1% pada proyeksi sebelumnya. Ekonomi Israel diperkirakan akan berkontraksi pada kuartal keempat karena perang, dan diterjemahkan ke tingkat pertumbuhan 2,3% untuk tahun 2023, menurut Bank of Israel.
Baca Juga
Sedangkan S&P Global Ratings minggu ini memperkirakan kontraksi 5% selama tiga bulan terakhir tahun 2023. Meskipun ekonomi melemah yang kemungkinan akan menjadi pukulan terhadap belanja konsumen dan investasi, bank sentral telah memberikan sinyal tidak akan menurunkan suku bunga selama perang.
Mengutip pandangan tersebut, bahwa premi risiko Israel tetap tinggi dan penurunan suku bunga dari 4,75% saat ini dapat semakin melemahkan shekel dan memicu kembali inflasi.
Pembuat kebijakan telah membiarkan biaya pinjaman jangka pendek tidak berubah dari tiga keputusan terakhir setelah pengetatan agresif yang membawa suku bunga acuan dari 0,1% pada April 2022 menjadi 4,75% pada Mei 2023.
Pada hari Rabu, biro statistik mengatakan level inflasi tahunan Israel turun menjadi 3,7% pada Oktober dari 3,8% pada September. Lalu bank sentral menekankan, tekadnya untuk mengembalikan suku bunga ke target 1-3%. Keputusan suku bunga Bank of Israel berikutnya bakal diumumkan pada 27 November, mendatang.
Pada kuartal ketiga, pengeluaran swasta - lebih dari setengah kegiatan ekonomi - tumbuh 1,8%, sementara ekspor naik 8,8%, investasi meningkat 1,2% dan pengeluaran pemerintah naik 5,9%. Sedangkan laju impor turun 0,9%.
(akr)
tulis komentar anda