Program SMILE Bantu Petani Swadaya Raih Sertifikat RSPO
Rabu, 22 November 2023 - 19:06 WIB
JAKARTA - Program Inklusi Petani untuk Penghidupan & Pemberdayaan yang Lebih Baik atau The SMallholder Inclusion for better Livelihood & Empowerment (SMILE) yang diluncurkan pada tahun 2020, berhasil meningkatkan semangat petani sawit dan mendukung praktik berkelanjutan di industri kelapa sawit Indonesia. Program ini mengumumkan pencapaian koperasi ketiganya yang menerima Sertifikat Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) pada Pertemuan RT RSPO 2023 di Jakarta, dengan total 628 petani swadaya dari program bersertifikat.
Peran petani sangat penting dalam ikut memainkan sektor kelapa sawit di Indonesia. Mereka memberikan kontribusi yang signifikan terhadap total produksi minyak kelapa sawit secara nasional. Namun, ada banyak tantangan yang mereka hadapi untuk meningkatkan produksi terutama dalam memenuhi kriteria keberlanjutan yang ketat. Karena jumlah petani swadaya saat ini kurang dari 20% dari total petani yang bersertifikat, maka tantangannya jelas. Menyadari pentingnya mengatasi kesulitan ini, Apical, Asian Agri, dan Kao bermitra untuk meluncurkan Program SMILE.
Program SMILE mendukung komitmen keberlanjutan Asian Agri dan Apical pada tahun 2030 untuk menuju pertumbuhan inklusif. Ada sejumlah kisah sukses dari program SMILE. Salah satunya ditunjukkan oleh petani swadaya seperti Sutoyo. Sutoyo merupakan ketua Asosiasi Petani Sawit Swadaya Anugrah di Indragiri Hulu, Provinsi Riau, yang bertanggung jawab atas 238 anggota dengan total lahan budidaya lebih dari 571 hektar. Koperasi Sutoyo telah mengatasi rintangan besar dalam meraih sertifikasi RSPO, setelah mendapatkan bimbingan dan dukungan dalam perjalanan mereka menuju keberlanjutan.
Sutoyo menjelaskan bahwa pada awal perjalanannya tidak mudah. Karena banyak anggotanya yang tidak memahami keberlanjutan. Menurut Sutoyo, pendampingan yang dilakukan oleh tim dari program SMILE sangat membantu anggota dalam dalam mengatasi setiap tantangan.
"Mereka memberikan solusi terbaik untuk membuat pelatihan dan audit dapat dicapai," papar Sutoyo dalam acara “Smallholder’s 3rd RSPO Certificate” di Jakarta pada Rabu (22/11/2023).
Sustainability Head Asian Agri, Ivan Novrizaldie mengungkapkan kisah Sutoyo memberikan contoh kekuatan kolaborasi dan motivasi bersama yang pantang menyerah. ‘’Dengan tekad yang teguh, Sutoyo dan koperasinya menerapkan praktik berkelanjutan, mengatasi tantangan audit, dan berhasil meraih Sertifikat RSPO. Pencapaian mereka menyoroti pentingnya kepercayaan dan keyakinan bersama dalam menemukan solusi,” kata Ivan Novrizaldie.
Program SMILE berperan penting dalam memberikan pelatihan dan bantuan penting kepada petani swadaya, memberdayakan mereka untuk menerapkan praktik berkelanjutan. Dengan berfokus pada inklusivitas dan memastikan tidak ada petani yang tertinggal, program ini bertujuan untuk meningkatkan standar keberlanjutan industri.
"Program SMILE bukan hanya sekedar dampak positif yang telah kami capai, namun juga upaya kolaboratif yang dipupuk di seluruh rantai pasokan. Keberhasilan Sutoyo melambangkan pentingnya upaya berkelanjutan SMILE untuk memastikan bahwa petani kecil dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memastikan praktik pertanian yang baik berkelanjutan," tegas Director of Sustainability Apical Group, Bremen Yong.
RSPO mendorong dan mendukung sepenuhnya kolaborasi SMILE antar pelaku rantai pasok kelapa sawit dalam peningkatan kapasitas petani swadaya di Indonesia. “Inisiatif terdepan ini menawarkan model bisnis yang signifikan yang berkontribusi terhadap aspirasi kolektif kami dalam memberdayakan petani untuk meningkatkan penghidupan dan meningkatkan inklusi petani swadaya untuk mencapai minyak sawit berkelanjutan sepenuhnya”, kata RSPO Head of Smallholders Programme Indonesia, Guntur Cahyo Prabowo.
Saat Program SMILE memasuki fase ketiga, program ini tetap berkomitmen pada misi memberdayakan petani swadaya dan mendorong praktik berkelanjutan di industri kelapa sawit Indonesia. Melalui pendampingan, pelatihan, dan kolaborasi yang berkelanjutan, program ini bertujuan untuk mengangkat lebih banyak koperasi, memungkinkan mereka mencapai Sertifikasi RSPO dan berkontribusi pada sektor minyak sawit yang berketahanan dan berkelanjutan.
Peran petani sangat penting dalam ikut memainkan sektor kelapa sawit di Indonesia. Mereka memberikan kontribusi yang signifikan terhadap total produksi minyak kelapa sawit secara nasional. Namun, ada banyak tantangan yang mereka hadapi untuk meningkatkan produksi terutama dalam memenuhi kriteria keberlanjutan yang ketat. Karena jumlah petani swadaya saat ini kurang dari 20% dari total petani yang bersertifikat, maka tantangannya jelas. Menyadari pentingnya mengatasi kesulitan ini, Apical, Asian Agri, dan Kao bermitra untuk meluncurkan Program SMILE.
Program SMILE mendukung komitmen keberlanjutan Asian Agri dan Apical pada tahun 2030 untuk menuju pertumbuhan inklusif. Ada sejumlah kisah sukses dari program SMILE. Salah satunya ditunjukkan oleh petani swadaya seperti Sutoyo. Sutoyo merupakan ketua Asosiasi Petani Sawit Swadaya Anugrah di Indragiri Hulu, Provinsi Riau, yang bertanggung jawab atas 238 anggota dengan total lahan budidaya lebih dari 571 hektar. Koperasi Sutoyo telah mengatasi rintangan besar dalam meraih sertifikasi RSPO, setelah mendapatkan bimbingan dan dukungan dalam perjalanan mereka menuju keberlanjutan.
Sutoyo menjelaskan bahwa pada awal perjalanannya tidak mudah. Karena banyak anggotanya yang tidak memahami keberlanjutan. Menurut Sutoyo, pendampingan yang dilakukan oleh tim dari program SMILE sangat membantu anggota dalam dalam mengatasi setiap tantangan.
"Mereka memberikan solusi terbaik untuk membuat pelatihan dan audit dapat dicapai," papar Sutoyo dalam acara “Smallholder’s 3rd RSPO Certificate” di Jakarta pada Rabu (22/11/2023).
Sustainability Head Asian Agri, Ivan Novrizaldie mengungkapkan kisah Sutoyo memberikan contoh kekuatan kolaborasi dan motivasi bersama yang pantang menyerah. ‘’Dengan tekad yang teguh, Sutoyo dan koperasinya menerapkan praktik berkelanjutan, mengatasi tantangan audit, dan berhasil meraih Sertifikat RSPO. Pencapaian mereka menyoroti pentingnya kepercayaan dan keyakinan bersama dalam menemukan solusi,” kata Ivan Novrizaldie.
Program SMILE berperan penting dalam memberikan pelatihan dan bantuan penting kepada petani swadaya, memberdayakan mereka untuk menerapkan praktik berkelanjutan. Dengan berfokus pada inklusivitas dan memastikan tidak ada petani yang tertinggal, program ini bertujuan untuk meningkatkan standar keberlanjutan industri.
"Program SMILE bukan hanya sekedar dampak positif yang telah kami capai, namun juga upaya kolaboratif yang dipupuk di seluruh rantai pasokan. Keberhasilan Sutoyo melambangkan pentingnya upaya berkelanjutan SMILE untuk memastikan bahwa petani kecil dibekali dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memastikan praktik pertanian yang baik berkelanjutan," tegas Director of Sustainability Apical Group, Bremen Yong.
RSPO mendorong dan mendukung sepenuhnya kolaborasi SMILE antar pelaku rantai pasok kelapa sawit dalam peningkatan kapasitas petani swadaya di Indonesia. “Inisiatif terdepan ini menawarkan model bisnis yang signifikan yang berkontribusi terhadap aspirasi kolektif kami dalam memberdayakan petani untuk meningkatkan penghidupan dan meningkatkan inklusi petani swadaya untuk mencapai minyak sawit berkelanjutan sepenuhnya”, kata RSPO Head of Smallholders Programme Indonesia, Guntur Cahyo Prabowo.
Saat Program SMILE memasuki fase ketiga, program ini tetap berkomitmen pada misi memberdayakan petani swadaya dan mendorong praktik berkelanjutan di industri kelapa sawit Indonesia. Melalui pendampingan, pelatihan, dan kolaborasi yang berkelanjutan, program ini bertujuan untuk mengangkat lebih banyak koperasi, memungkinkan mereka mencapai Sertifikasi RSPO dan berkontribusi pada sektor minyak sawit yang berketahanan dan berkelanjutan.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda