Cadev Akhir Juli USD135 Miliar, Cukup Biayai 9 Bulan Impor
Jum'at, 07 Agustus 2020 - 13:26 WIB
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyatakan posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Juli 2020 sebesar USD135,1 miliar, meningkat dibandingkan dengan posisi akhir Juni 2020 yang sebesar USD131,7 miliar.
(Baca Juga: Meski Masih Pesimis, Keyakinan Konsumen Membaik di Juli 2020)
"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 9,0 bulan impor atau 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko di Jakarta, Jumat (7/8/2020).
Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. BI menjelaskan, Peningkatan cadangan devisa pada Juli 2020 antara lain dipengaruhi oleh penerbitan global bond dan penarikan pinjaman pemerintah.
(Baca Juga: CORE: Tak Masalah Kenaikan Cadev dari Utang)
"Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi," imbuh Onny.
(Baca Juga: Meski Masih Pesimis, Keyakinan Konsumen Membaik di Juli 2020)
"Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 9,0 bulan impor atau 8,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor," kata Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Onny Widjanarko di Jakarta, Jumat (7/8/2020).
Bank Indonesia menilai cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan. BI menjelaskan, Peningkatan cadangan devisa pada Juli 2020 antara lain dipengaruhi oleh penerbitan global bond dan penarikan pinjaman pemerintah.
(Baca Juga: CORE: Tak Masalah Kenaikan Cadev dari Utang)
"Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai, didukung oleh stabilitas dan prospek ekonomi yang terjaga, seiring dengan berbagai respons kebijakan dalam mendorong pemulihan ekonomi," imbuh Onny.
(fai)
tulis komentar anda