Utang Perang Israel Bakal Meledak, Begini Kondisinya Saat Ini

Senin, 27 November 2023 - 14:28 WIB
Biaya militer yang besar imbas perang melawan Hamas telah memaksa pemerintah Israel beralih ke utang untuk pembiayaan. Foto/Dok
JAKARTA - Biaya militer yang besar imbas perang melawan Hamas telah memaksa pemerintah Israel beralih ke utang untuk pembiayaan. Dimana Israel tercatat telah mengumpulkan 18,7 miliar shekel atau lebih dari USD5 miliar yang setara Rp77,1 triliun (Kurs Rp15.425/USD) dari obligasi lokal sejak dimulainya konflik dengan kelompok militan Palestina, Hamas .



Mengutip Kementerian Keuangan seperti dilansir Bloomberg, konflik tersebut telah merugikan ekonomi Israel sekitar USD270 juta atau Rp4,1 triliun setiap hari. Pusat penasihat keuangan yang berbasis di Tel Aviv, Leader Capital Markets memperkirakan, bahwa, harga yang harus dibayarkan fiskal secara keseluruhan untuk 2023-2024 akan menjadi USD48 miliar.

Israel kemungkinan akan "berada di hook untuk dua pertiga dari total biaya," kata Leader, dimana Ia juga menambahkan, bahwa AS akan membayar sisanya.





Laporan tersebut mengindikasikan bahwa pemerintah Israel telah menerbitkan utang internasional dalam yen, euro, dan dolar AS melalui penempatan pribadi lewat bank-bank Wall Street seperti Goldman Sachs.

"Kami bergerak maju dengan skenario dasar yang merujuk beberapa bulan pertempuran dan telah bekerja di buffer tambahan," ungkap Kepala Akuntan Kementerian Keuangan Israel Yali Rothenberg.

"Kami mampu membiayai Negara Israel, bahkan dalam skenario yang lebih ekstrem daripada pertempuran saat ini," terangnya.

Pemerintah Israel secara signifikan, terus meningkatkan pengeluaran untuk mendanai militer dan isu-isu terkait konflik lainnya. Kondisi tersebut menyebabkan rekor defisit anggaran, yang bulan lalu menggelembung menjadi USD6 miliar, meningkat lebih dari tujuh kali lipat dibandingkan satu tahun lalu.

Kekurangan anggaran saat ini mencapai 2,6% dari PDB, dan Rothenberg mengatakan, masuk akal untuk memperkirakan defisit menjadi sekitar 9% dari output ekonomi tahunan negara itu selama dua tahun ke depan.

Menteri Keuangan Bezalel Smotrich telah mengajukan, perubahan anggaran untuk sisa tahun 2023 dengan peningkatan pengeluaran sebesar USD9,3 miliar yang sebagian besar akan dibiayai oleh utang.

"Israel juga harus menebus sekitar 15 miliar shekel (USD4 miliar) dari pendapatan yang hilang pada tahun 2023 dan kemudian tahun depan mengisi kembali dana kompensasi pajak pemerintah yang dikosongkan dari 18 miliar shekel (USD4,9 miliar) untuk membayar biaya setelah perang pecah," tulis Bloomberg.

Penerbitan utang domestik Israel dilaporkan menyumbang lebih dari 80% dari total, karena menghadapi pasar yang "kurang ramah" di luar negeri. Biaya untuk mengasuransikan obligasi negara Israel terhadap default telah meningkat sekitar dua kali lipat sejak serangan Hamas 7 Oktober.

Pemerintah juga dilaporkan menggunakan entitas yang terdaftar di AS yang berafiliasi dengan Kementerian Keuangan untuk menjual obligasi yang mencapai rekor bulanan lebih dari USD1 miliar. Selain itu, mereka juga meminjam ke luar negeri melalui kesepakatan yang dinegosiasikan secara pribadi, dengan mengumpulkan total USD5,4 miliar sejak awal konflik.

Utang Israel

Sebelumnya Kementerian Keuangan menerangkan, Israel telah mengumpulkan utang sekitar 30 miliar shekel atau USD7,8 miliar) sejak dimulainya perang dengan militan Hamas. Tercatat lebih dari setengah yakni 16 miliar shekel adalah utang berdenominasi dolar.

"Kemampuan pembiayaan Negara Israel memungkinkan pemerintah untuk sepenuhnya dan optimal membiayai semua kebutuhannya," kata divisi akuntan umum kementerian itu.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More