Aplikasi Bank Genetik Ikan Hadir, KKP Gali Informasi Spesies Ikan Indonesia
Jum'at, 07 Agustus 2020 - 19:45 WIB
JAKARTA - Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo secara resmi meluncurkan aplikasi Bank Gen Ikan Indonesia (Indonesian Fish Gene Bank) pada Jumat (7/8/2020). Aplikasi ini dikembangkan sebagai upaya pelestarian, peningkatan dan pemanfaatan plasma nutfah perikanan Indonesia secara berkelanjutan.
Edhy Prabowo mengatakan, Indonesia memiliki sumber daya genetik ikan (SDGI) yang melimpah sehingga diakui sebagai salah satu negara megabiodiversitas. Namun, pemanfaatan SDGI dirasakan belum optimal. Di sisi lain, eksploitasi pemanfaatan beberapa jenis ikan sudah melebihi batas optimal. Hal ini berdampak terhadap kualitas dan kuantitas jenis-jenis ikan.
(Baca Juga: Riset Inovatif dan SDM Unggul Dukung Pembangunan Kelautan dan Perikanan )
Karena itu, dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya genetik ikan di Indonesia, Edhy bilang pengelolaan plasma nutfah di Indonesia perlu dilakukan secara lebih komprehensif dan optimal. Baik dalam hal pemanfaatan budidaya, penangkapan maupun upaya pelestariannya.
"Ini satu terobosan buat kita, ini upaya serius kita membangun sektor kelautan kita, bahwa di laut ini banyak sekali sumber daya yang perlu kita kembangakan. Bagaimana anak-anak kita bisa mengeksplor kekayaan laut kita," ujar Edhy dalam peluncuran Bank Genetik Ikan Indonesia dan Buku Besar Maritim Indonesia, Jakarta, Jumat.
Edhy juga menegaskan, bahwa aplikasi ini bukan hanya menjadi simbolis semata, tapi menjadi pegangan bagi pihaknya untuk mengembangkan tugas ke depannya. Dia bilang, program ini perlu dikembangkan dengan kerja sama dengan sejumlah media massa dan perpustakaan nasional untuk memperkenalkan sumber daya laut dalam negeri, khususnya spesies ikan Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Sjarief Widjaja mengungkapkan, 8.500 spesies ikan yang ada di Indonesia yang sudah teridentifikasi. Spesies ikan itu, diupayakan akan dikumpulkan oleh pihaknya dalam satu platform digital yakni melalui aplikasi Sistem Informasi Sumber Daya Genetik Ikan Indonesia (SIGENI).
(Baca Juga: Sindir Susi, Edhy Prabowo: Jangan Hanya Sibuk Debat Soal Lobster! )
SIGENI kata dia, akan menjadi wikipedia ikan atau pusat informasi ikan yang bisa diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia. Bahkan, kondisi atau status kelimpahan ikan pun akan dikategorikan berdasarkan kelimpahan atau volume tersebut, mulai dari ikan dengan kategori populasi yang masih aman atau banyak, sudah mulai jarang, hampir tidak ada atau punah.
Edhy Prabowo mengatakan, Indonesia memiliki sumber daya genetik ikan (SDGI) yang melimpah sehingga diakui sebagai salah satu negara megabiodiversitas. Namun, pemanfaatan SDGI dirasakan belum optimal. Di sisi lain, eksploitasi pemanfaatan beberapa jenis ikan sudah melebihi batas optimal. Hal ini berdampak terhadap kualitas dan kuantitas jenis-jenis ikan.
(Baca Juga: Riset Inovatif dan SDM Unggul Dukung Pembangunan Kelautan dan Perikanan )
Karena itu, dalam rangka optimalisasi pemanfaatan sumber daya genetik ikan di Indonesia, Edhy bilang pengelolaan plasma nutfah di Indonesia perlu dilakukan secara lebih komprehensif dan optimal. Baik dalam hal pemanfaatan budidaya, penangkapan maupun upaya pelestariannya.
"Ini satu terobosan buat kita, ini upaya serius kita membangun sektor kelautan kita, bahwa di laut ini banyak sekali sumber daya yang perlu kita kembangakan. Bagaimana anak-anak kita bisa mengeksplor kekayaan laut kita," ujar Edhy dalam peluncuran Bank Genetik Ikan Indonesia dan Buku Besar Maritim Indonesia, Jakarta, Jumat.
Edhy juga menegaskan, bahwa aplikasi ini bukan hanya menjadi simbolis semata, tapi menjadi pegangan bagi pihaknya untuk mengembangkan tugas ke depannya. Dia bilang, program ini perlu dikembangkan dengan kerja sama dengan sejumlah media massa dan perpustakaan nasional untuk memperkenalkan sumber daya laut dalam negeri, khususnya spesies ikan Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) Sjarief Widjaja mengungkapkan, 8.500 spesies ikan yang ada di Indonesia yang sudah teridentifikasi. Spesies ikan itu, diupayakan akan dikumpulkan oleh pihaknya dalam satu platform digital yakni melalui aplikasi Sistem Informasi Sumber Daya Genetik Ikan Indonesia (SIGENI).
(Baca Juga: Sindir Susi, Edhy Prabowo: Jangan Hanya Sibuk Debat Soal Lobster! )
SIGENI kata dia, akan menjadi wikipedia ikan atau pusat informasi ikan yang bisa diakses oleh seluruh masyarakat Indonesia. Bahkan, kondisi atau status kelimpahan ikan pun akan dikategorikan berdasarkan kelimpahan atau volume tersebut, mulai dari ikan dengan kategori populasi yang masih aman atau banyak, sudah mulai jarang, hampir tidak ada atau punah.
Lihat Juga :
tulis komentar anda