Penjualan Naik 135%, NCKL Raup Laba Bersih Rp4,5 T di Kuartal III-2023
Kamis, 30 November 2023 - 21:51 WIB
Manajemen menjelaskan, dari aspek keuangan, meski kondisi pasar penuh tantangan karena turunnya harga nikel di pasar dunia, perseroan berhasil membukukan laba kotor sebesar Rp6,1 triliun, atau naik 63% dibandingkan dengan Rp3,8 triliun di sembilan bulan pertama tahun 2022. "Dengan terus melakukan inovasi dan efisiensi di operasional perseroan, laba usaha pun meningkat sebesar 59% menjadi Rp5,4 triliun dari Rp3,4 triliun di sembilan bulan pertama tahun sebelumnya," ungkap perseroan.
Laba periode berjalan bahkan meningkat 60% menjadi Rp5,7 triliun dari Rp3,5 triliun di periode yang sama di tahun sebelumnya. Perseroan juga mampu mencatatkan laba bersih pemilik entitas induk sebesar Rp1,7 triliun di kuartalIII- 2023, naik 25% dibandingkan Rp1,5 triliun untuk periode yang sama di tahun sebelumnya. Sementara,laba bersih pemilik entitas induk di sembilan bulan pertama tahun 2023 mencapai Rp4,5 triliun atau naik 24% dibanding periode yang sama di tahun lalu.
Selanjutnya, manajemen Harita menjelaskan, perseroan berkomitmen untuk terus melakukan investasi dan pembangunan fasilitas produksi yang dapat meningkatkan volume dan nilai tambah dari produk yang dihasilkan. Saat ini, perseroan tengah melakukan ekspansi dengan membangun fasilitas HPAL kedua melalui entitas anak yaitu PT Obi Nickel Cobalt (ONC) yang ditargetkan akan memiliki 3 jalur produksi dengan kapasitas produksi 65.000
ton kandungan nikel/tahun.
Perseroan juga sedang merencanakan ekpansi lebih lanjut untuk lini produksi RKEF melalui entitas asosiasi yaitu PT Karunia Permai Sentosa (KPS) yang ditargetkan memiliki 12 jalur produksi dengan kapasitas produksi 185.000 ton kandungan nikel/tahun (feronikel) dan diharapkan akan beroperasi secara bertahap mulai semester kedua tahun 2025.
Laba periode berjalan bahkan meningkat 60% menjadi Rp5,7 triliun dari Rp3,5 triliun di periode yang sama di tahun sebelumnya. Perseroan juga mampu mencatatkan laba bersih pemilik entitas induk sebesar Rp1,7 triliun di kuartalIII- 2023, naik 25% dibandingkan Rp1,5 triliun untuk periode yang sama di tahun sebelumnya. Sementara,laba bersih pemilik entitas induk di sembilan bulan pertama tahun 2023 mencapai Rp4,5 triliun atau naik 24% dibanding periode yang sama di tahun lalu.
Selanjutnya, manajemen Harita menjelaskan, perseroan berkomitmen untuk terus melakukan investasi dan pembangunan fasilitas produksi yang dapat meningkatkan volume dan nilai tambah dari produk yang dihasilkan. Saat ini, perseroan tengah melakukan ekspansi dengan membangun fasilitas HPAL kedua melalui entitas anak yaitu PT Obi Nickel Cobalt (ONC) yang ditargetkan akan memiliki 3 jalur produksi dengan kapasitas produksi 65.000
ton kandungan nikel/tahun.
Perseroan juga sedang merencanakan ekpansi lebih lanjut untuk lini produksi RKEF melalui entitas asosiasi yaitu PT Karunia Permai Sentosa (KPS) yang ditargetkan memiliki 12 jalur produksi dengan kapasitas produksi 185.000 ton kandungan nikel/tahun (feronikel) dan diharapkan akan beroperasi secara bertahap mulai semester kedua tahun 2025.
(fjo)
tulis komentar anda