BUMA Terbitkan Obligasi I Tahun 2023, Masa Penawaran Berakhir Besok
Kamis, 07 Desember 2023 - 17:38 WIB
Sejak akuisisi tersebut, buku pesanan BUMA Australia meningkat empat kali lipat, mendorong kinerja perusahaan lebih lanjut. Tercatat, BUMA memegang pangsa pasar kedua di sektor pertambangan Indonesia dan kontraktor kelas satu di Australia.
"Keunggulan BUMA terletak pada kemampuannya mengelola operasi tambang yang kompleks dan menantang, termasuk di pulau-pulau kecil, serta menyelesaikan masalah teknis tingkat tinggi - seperti penanganan rembesan air laut, penanganan lumpur, antisipasi potensi dan penanganan geotechnical dan gelombang pasang air laut - hingga memindahkan sungai demi meminimalkan dampak lingkungan dan mencapai efisiensi operasional yang optimal," paparnya.
Keunggulan operasional ini juga didukung oleh komitmen perusahaan dalam menerapkan inovasi teknologi di sektor pertambangan dan menggerakkan proyek perbaikan berkelanjutan. "Di BUMA, kami menyadari pentingnya inovasi dalam meningkatkan produktivitas, mendorong efisiensi dan keberlanjutan operasional. Kami terus berupaya mengeksplorasi teknologi perintis untuk merevolusi pemeliharaan dan manajemen peralatan kami," ujar Indra.
Terkait kinerja, selama sembilan bulan di 2023, BUMA mengantongi rekor pendapatan sebesar USD1,363 miliar dengan EBITDA USD308 juta. Capaian itu menghasilkan keuntungan bersih sebesar USD30 juta bagi perusahaan.
Pada periode yang sama, lanjut dia, BUMA mencatatkan lonjakan arus kas operasional menjadi USD237 juta. Indra menambahkan, dengan EBITDA yang terus meningkat dan peningkatan rasio utang bersih terhadap EBITDA sebesar 1,85x, perusahaan siap untuk mempertahankan metrik kredit yang kuat.
"Keunggulan BUMA terletak pada kemampuannya mengelola operasi tambang yang kompleks dan menantang, termasuk di pulau-pulau kecil, serta menyelesaikan masalah teknis tingkat tinggi - seperti penanganan rembesan air laut, penanganan lumpur, antisipasi potensi dan penanganan geotechnical dan gelombang pasang air laut - hingga memindahkan sungai demi meminimalkan dampak lingkungan dan mencapai efisiensi operasional yang optimal," paparnya.
Keunggulan operasional ini juga didukung oleh komitmen perusahaan dalam menerapkan inovasi teknologi di sektor pertambangan dan menggerakkan proyek perbaikan berkelanjutan. "Di BUMA, kami menyadari pentingnya inovasi dalam meningkatkan produktivitas, mendorong efisiensi dan keberlanjutan operasional. Kami terus berupaya mengeksplorasi teknologi perintis untuk merevolusi pemeliharaan dan manajemen peralatan kami," ujar Indra.
Terkait kinerja, selama sembilan bulan di 2023, BUMA mengantongi rekor pendapatan sebesar USD1,363 miliar dengan EBITDA USD308 juta. Capaian itu menghasilkan keuntungan bersih sebesar USD30 juta bagi perusahaan.
Pada periode yang sama, lanjut dia, BUMA mencatatkan lonjakan arus kas operasional menjadi USD237 juta. Indra menambahkan, dengan EBITDA yang terus meningkat dan peningkatan rasio utang bersih terhadap EBITDA sebesar 1,85x, perusahaan siap untuk mempertahankan metrik kredit yang kuat.
(fjo)
tulis komentar anda