Masih Fase Uptrend, IHSG Hari Ini Diprediksi Bergerak di Kisaran 7.000-7.100
Kamis, 14 Desember 2023 - 07:44 WIB
JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG hari ini berpotensi bergerak dalam kecenderungan melemah pada sepanjang perdagangan dengan pergerakan indeks akan berada di kisaran 7.000-7.100.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, kesimpulan perdagangan sebelumnya, IHSG melemah menyentuh area MA20, walaupun secara indikatornya, IHSG masih uptrend, namun nampaknya ini juga mengkonfirmasi bahwa penguatan IHSG terhenti pada 7.100.
"Jadi, apakah window dressing masih bisa terjadi? Jawabannya mungkin saja, ciri dari fenomena ini selalu terbagi menjadi 2, yaitu penguatan IHSG atau jumlah saham yang menguat lebih banyak dari biasanya," tulis William dalam analisisnya, Kamis (14/12/2023).
Menurut William, aksi profit taking membesar karena adanya sector rotation yang mulai terjadi pada saham-saham energi, khususnya distribusi pada sektor minyak.
"Waspada bahwa efek sector rotation ini bisa meluas pada saham-saham yang sudah menguat signifikan," kata dia.
Untuk faktor teknikal, Indikator MACD membentuk dead cross, indikasi pelemahan untuk IHSG, diperkirakan menguji level 7000 dan masih adanya gap pada 6886 dapat menjadi target pelemahan IHSG selanjutnya.
Sedangkan untuk sentimen, pasar nampak mulai wait and see dengan dimulainya debat capres. "Kami menilai bahwa sentimen baru ini bisa mendatangkan aksi beli/jual saham yang berbeda dari yang terjadi sejak November 2023 ini," ujarnya.
Pengamat pasar modal sekaligus Founder WH Project, William Hartanto mengatakan, kesimpulan perdagangan sebelumnya, IHSG melemah menyentuh area MA20, walaupun secara indikatornya, IHSG masih uptrend, namun nampaknya ini juga mengkonfirmasi bahwa penguatan IHSG terhenti pada 7.100.
"Jadi, apakah window dressing masih bisa terjadi? Jawabannya mungkin saja, ciri dari fenomena ini selalu terbagi menjadi 2, yaitu penguatan IHSG atau jumlah saham yang menguat lebih banyak dari biasanya," tulis William dalam analisisnya, Kamis (14/12/2023).
Menurut William, aksi profit taking membesar karena adanya sector rotation yang mulai terjadi pada saham-saham energi, khususnya distribusi pada sektor minyak.
"Waspada bahwa efek sector rotation ini bisa meluas pada saham-saham yang sudah menguat signifikan," kata dia.
Untuk faktor teknikal, Indikator MACD membentuk dead cross, indikasi pelemahan untuk IHSG, diperkirakan menguji level 7000 dan masih adanya gap pada 6886 dapat menjadi target pelemahan IHSG selanjutnya.
Sedangkan untuk sentimen, pasar nampak mulai wait and see dengan dimulainya debat capres. "Kami menilai bahwa sentimen baru ini bisa mendatangkan aksi beli/jual saham yang berbeda dari yang terjadi sejak November 2023 ini," ujarnya.
tulis komentar anda