Industri Properti di 2024 Dinilai Masih Prospektif
Kamis, 14 Desember 2023 - 14:37 WIB
JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) memandang pertumbuhan industri real estate atau properti sampai kuartal III 2023 masih cukup bagus dengan tumbuh 2,2%. Direktur Keuangan BTN Nofry Rony Poetra mengatakan, pertumbuhan industri selaras dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia di angka 5,2%.
"Karena GDP 4,9% nanti kita lihat diprediksi pemerintah di 5,2% GDP. Berarti kurang lebih dengan korelasi yang sama pertumbuhan real estate akan mencapai sekitar 2,5% sampai dengan 2,75%," kata Nofry dalam Market Review IDX, Kamis (14/12/2023).
Sektor perumahan dan properti yang hanya ada di BTN, lanjut Nofry, membuat pertumbuhan kredit kepemilikan rumah (KPR) juga meningkat di sembilan bulan pertama 2023.
"Jadi ini sektor adanya di BTN khususnya, pertumbuhan KPR kita sendiri juga sangat baik selama sembilan bulan 2023, tidak hanya didorong pertumbuhan di sisi KPR subsidi," kata dia.
Terkait KPR non-subsidi, Nofry juga membeberkan ada pertumbuhan yang angkanya mencapai Rp30 triliun di kuartal III 2023.
Untuk mendukung sektor-sektor di non-subsidi tersebut, BTN telah membuka 3 sale center khusus di beberapa kantong-kantong pertumbuhan rumah-rumah non-subsidi atau komersial di daerah Jakarta Selatan ke arah Serpong, kemudian di Jakarta Utara sampai dengan ke arah Bekasi Utara dan Surabaya.
"Tiga ini adalah langkah awal di 2023 dan kami akan lanjutkan lagi pembukaan consumer sale center untuk taping hire ticket size di KPR nonsubsidi kita di angka Rp175 juta sampai Rp1 miliar. Jadi kami yakin ini akan menjadi engine pertumbuhan KPR non-subsidi Bank BTN," pungkas Nofry.
"Karena GDP 4,9% nanti kita lihat diprediksi pemerintah di 5,2% GDP. Berarti kurang lebih dengan korelasi yang sama pertumbuhan real estate akan mencapai sekitar 2,5% sampai dengan 2,75%," kata Nofry dalam Market Review IDX, Kamis (14/12/2023).
Sektor perumahan dan properti yang hanya ada di BTN, lanjut Nofry, membuat pertumbuhan kredit kepemilikan rumah (KPR) juga meningkat di sembilan bulan pertama 2023.
"Jadi ini sektor adanya di BTN khususnya, pertumbuhan KPR kita sendiri juga sangat baik selama sembilan bulan 2023, tidak hanya didorong pertumbuhan di sisi KPR subsidi," kata dia.
Terkait KPR non-subsidi, Nofry juga membeberkan ada pertumbuhan yang angkanya mencapai Rp30 triliun di kuartal III 2023.
Untuk mendukung sektor-sektor di non-subsidi tersebut, BTN telah membuka 3 sale center khusus di beberapa kantong-kantong pertumbuhan rumah-rumah non-subsidi atau komersial di daerah Jakarta Selatan ke arah Serpong, kemudian di Jakarta Utara sampai dengan ke arah Bekasi Utara dan Surabaya.
"Tiga ini adalah langkah awal di 2023 dan kami akan lanjutkan lagi pembukaan consumer sale center untuk taping hire ticket size di KPR nonsubsidi kita di angka Rp175 juta sampai Rp1 miliar. Jadi kami yakin ini akan menjadi engine pertumbuhan KPR non-subsidi Bank BTN," pungkas Nofry.
(uka)
Lihat Juga :
tulis komentar anda