Prospek Bisnis Ritel Positif, Alfamidi Bakal Tambah 200 Gerai di 2024
Rabu, 20 Desember 2023 - 12:05 WIB
JAKARTA - PT Midi Utama Indonesia Tbk ( MIDI ) berencana menambah 200 gerai Alfamidi di tahun depan. Adapun, hingga November 2023 perseroan telah mengelola sebanyak 2.220 gerai Alfamidi.
Target penambahan gerai ini sejalan dengan optimisme perseroan dengan prospek bisnis ritel di tahun depan. Perseroan pun memiliki perencanaan yang matang untuk pengembangan bisnisnya ke depan.
"Perseroan berharap dapat terus menghadirkan layanan ritel yang semakin berkualitas, guna memenuhi kebutuhan pelanggan dan memberikan yang terbaik kepada seluruh stakeholder,” kata Sekretaris Perusahaan MIDI, Suantopo Po dalam keterangan resminya, Rabu (20/12/2023).
Tak hanya gerai Alfamidi, perseroan juga berencana menambah 250 gerai Lawson di tahun 2024. Sebanyak 50 gerai akan dibangun dengan format stand-alone dan 200 gerai lainnya bakal dibangun dengan format store-in-store.
Dalam hal ini, Suantopo menyampaikan bahwa perseroan tetap berkomitmen mengembangkan gerai Lawson dan meyakini potensi Lawson convenience store dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pemilihan lokasi gerai, menjaga keseimbangan antara kualitas dan kuantitas, dan memprioritaskan profitabilitas.
Untuk pembangunan gerai baru Alfamidi dan Lawson, perseroan berencana untuk merelokasi operasional dua gudang yang disewa oleh MIDI yang berlokasi di Sulawesi Utara dan Sulawesi Tenggara, ke gudang baru milik perseroan yang berlokasi di provinsi yang sama.
Kedua gudang baru tersebut ditargetkan beroperasi pada kuartal II dan kuartal IV tahun 2024. Suantopo bilang, gudang baru tersebut akan menambah kapasitas normal menjadi 310 gerai. “Dengan penambahan kapasitas ini, diharapkan gerai yang dipasok oleh gudang ini bisa menjual lebih banyak jenis produk, terutama produk makanan segar, sehingga bisa meningkatkan penjualan dan margin,” ujar Suantopo.
Lebih lanjut, di tahun 2024 mendatang perseroan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure sebesar Rp1,4 triliun, yang di antaranya akan dialokasikan untuk pembangunan gerai Alfamidi dan Lawson. Sumber dana belanja modal tahun depan, kata Suantopo, akan berasal dari internal kas perseroan dan hasil penerbitan saham baru melalui penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Target penambahan gerai ini sejalan dengan optimisme perseroan dengan prospek bisnis ritel di tahun depan. Perseroan pun memiliki perencanaan yang matang untuk pengembangan bisnisnya ke depan.
"Perseroan berharap dapat terus menghadirkan layanan ritel yang semakin berkualitas, guna memenuhi kebutuhan pelanggan dan memberikan yang terbaik kepada seluruh stakeholder,” kata Sekretaris Perusahaan MIDI, Suantopo Po dalam keterangan resminya, Rabu (20/12/2023).
Tak hanya gerai Alfamidi, perseroan juga berencana menambah 250 gerai Lawson di tahun 2024. Sebanyak 50 gerai akan dibangun dengan format stand-alone dan 200 gerai lainnya bakal dibangun dengan format store-in-store.
Dalam hal ini, Suantopo menyampaikan bahwa perseroan tetap berkomitmen mengembangkan gerai Lawson dan meyakini potensi Lawson convenience store dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian dalam pemilihan lokasi gerai, menjaga keseimbangan antara kualitas dan kuantitas, dan memprioritaskan profitabilitas.
Untuk pembangunan gerai baru Alfamidi dan Lawson, perseroan berencana untuk merelokasi operasional dua gudang yang disewa oleh MIDI yang berlokasi di Sulawesi Utara dan Sulawesi Tenggara, ke gudang baru milik perseroan yang berlokasi di provinsi yang sama.
Kedua gudang baru tersebut ditargetkan beroperasi pada kuartal II dan kuartal IV tahun 2024. Suantopo bilang, gudang baru tersebut akan menambah kapasitas normal menjadi 310 gerai. “Dengan penambahan kapasitas ini, diharapkan gerai yang dipasok oleh gudang ini bisa menjual lebih banyak jenis produk, terutama produk makanan segar, sehingga bisa meningkatkan penjualan dan margin,” ujar Suantopo.
Lebih lanjut, di tahun 2024 mendatang perseroan menganggarkan belanja modal atau capital expenditure sebesar Rp1,4 triliun, yang di antaranya akan dialokasikan untuk pembangunan gerai Alfamidi dan Lawson. Sumber dana belanja modal tahun depan, kata Suantopo, akan berasal dari internal kas perseroan dan hasil penerbitan saham baru melalui penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
(nng)
tulis komentar anda