Kisruh Amerika Bikin Kepak Mata Uang Garuda Diramal Melemah
Senin, 10 Agustus 2020 - 08:55 WIB
JAKARTA - Nilai tukar rupiah pada hari ini diprediksi melemah. Pasalnya, pasar masih dihantui sejumlah sentimen negatif yang datang dari faktor eksternal.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra Indonesia mengatakan, faktor eskternal itu adalah kekhawatiran pasar yang berlanjut dari akhir pekan kemarin, seperti kisruh hubungan AS dan Tiongkok.
"Deadlock paket stimulus kedua AS dan penularan virus covid-19 yang masih terus meningkat," kata Ariston di Jakarta, Senin (10/8/2020). ( Baca juga:Digetok Perkara Tik Tok, Besok Indeks Diperkirakan Keok )
Perkara Tik Tok juga bisa semakin membuat panas hubungan antara Amerika dan China. Larangan Donald Trump agar entitas bisnis tak melakukan transaksi dengan raksasa teknologi dari China ByteDance (pembuat aplikasi Tik Tok) dan Tencent (pembuat aplikasi WeChat) selama 45 hari dikhawatirkan akan dibalas oleh China dengan memblok aplikasi dari AS seperti Apple atau Microsoft.
Sementara, sentimen positif penguat rupiah adalah data tenaga kerja AS yang lebih bagus dari ekspektasi pasar, seperti data Non Farm Payrolls dan data tingkat pengangguran yang dirilis Jumat malam bisa membantu penguatan rupiah. Data yang biru itu mengindikasikan pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung.
"Dengan potensi di kisaran 14.550-14.700," tandasnya.
Kepala Riset Monex Investindo Futures Ariston Tjendra Indonesia mengatakan, faktor eskternal itu adalah kekhawatiran pasar yang berlanjut dari akhir pekan kemarin, seperti kisruh hubungan AS dan Tiongkok.
"Deadlock paket stimulus kedua AS dan penularan virus covid-19 yang masih terus meningkat," kata Ariston di Jakarta, Senin (10/8/2020). ( Baca juga:Digetok Perkara Tik Tok, Besok Indeks Diperkirakan Keok )
Perkara Tik Tok juga bisa semakin membuat panas hubungan antara Amerika dan China. Larangan Donald Trump agar entitas bisnis tak melakukan transaksi dengan raksasa teknologi dari China ByteDance (pembuat aplikasi Tik Tok) dan Tencent (pembuat aplikasi WeChat) selama 45 hari dikhawatirkan akan dibalas oleh China dengan memblok aplikasi dari AS seperti Apple atau Microsoft.
Sementara, sentimen positif penguat rupiah adalah data tenaga kerja AS yang lebih bagus dari ekspektasi pasar, seperti data Non Farm Payrolls dan data tingkat pengangguran yang dirilis Jumat malam bisa membantu penguatan rupiah. Data yang biru itu mengindikasikan pemulihan ekonomi yang sedang berlangsung.
"Dengan potensi di kisaran 14.550-14.700," tandasnya.
(uka)
tulis komentar anda