Ajib! Meski Pandemi, Investor Pasar Modal Naik Tiga Kali Lipat Jadi 3,02 Juta
Senin, 10 Agustus 2020 - 11:06 WIB
JAKARTA - Di tengah pandemi Covid-19 yang merontokkan perekonomian, Bursa Efek Indonesia (BEI) mengungkapkan pencapaian yang cukup menggembirakan dari dunia pasar modal Tanah Air, yakni peningkatan jumlah investor tiga kali lipat menjadi 3,02 juta investor pasar modal.
“Satu hal menarik investor aktif pada Maret 2020 meski ada Pembatasan Sosial Berskala Besar. Kedepannya pasar modal berupaya memberikan layanan lebih baik pada stakeholder dan kebijakan penyesuaian baru agar berkembang di tengah Covid-19,” ujar Dirut BEI Inarno dalam video virtual, Senin (10/8/2020). (Baca juga: Ternyata, Investor Asal Jepang Lebih Diterima Dibanding China )
Menurut dia, sentimen Covid-19 tidak menurunkan minat perusahaan untuk mencatatkan sahamnya di pasar modal dengan melakukan Initial Public Offering (IPO). Sepanjang tahun ini, sudah terdapat 35 emiten baru, sehingga total emiten menjadi 699 perusahaan tercatat.
“Meskipun diwarnai Covid-19, sampai minggu lalu kita fasilitasi 34 perusahaan baru. Hari ini tambah satu jadi 35 perusahaan. Ini tertinggi di ASEAN selama 3 tahun bertutur-turut,” tuturnya. (Baca juga: Halo Pak Erick, Kata Budiman: BUMN Malas Berinvestasi di Pelosok )
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengapresiasi kinerja BEI dengan terlampauinya 3 juta investor Pasar Modal. "Bahkan di masa pademi ini pun jumlah investor masih tumbuh stabil," ucapnya.
Oleh karena itu, pada kesempatan tersebut Wimboh ingin mengapresiasi seluruh pemangku kepentingan, mulai dari Pemerintah, Bank Indonesia, SRO: Bursa Efek Indonesia, KPEI (Kliring Penjaminan Efek Indonesia), KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia), serta seluruh Insan Pasar Modal yang turut berperan dalam membesarkan dan mendorong pertumbuhan Pasar Modal di Indonesia. "Sehingga, Pasar Modal Indonesia dapat terus berperan dalam menggerakkan roda perekonomian nasional," tandasnya.
“Satu hal menarik investor aktif pada Maret 2020 meski ada Pembatasan Sosial Berskala Besar. Kedepannya pasar modal berupaya memberikan layanan lebih baik pada stakeholder dan kebijakan penyesuaian baru agar berkembang di tengah Covid-19,” ujar Dirut BEI Inarno dalam video virtual, Senin (10/8/2020). (Baca juga: Ternyata, Investor Asal Jepang Lebih Diterima Dibanding China )
Menurut dia, sentimen Covid-19 tidak menurunkan minat perusahaan untuk mencatatkan sahamnya di pasar modal dengan melakukan Initial Public Offering (IPO). Sepanjang tahun ini, sudah terdapat 35 emiten baru, sehingga total emiten menjadi 699 perusahaan tercatat.
“Meskipun diwarnai Covid-19, sampai minggu lalu kita fasilitasi 34 perusahaan baru. Hari ini tambah satu jadi 35 perusahaan. Ini tertinggi di ASEAN selama 3 tahun bertutur-turut,” tuturnya. (Baca juga: Halo Pak Erick, Kata Budiman: BUMN Malas Berinvestasi di Pelosok )
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengapresiasi kinerja BEI dengan terlampauinya 3 juta investor Pasar Modal. "Bahkan di masa pademi ini pun jumlah investor masih tumbuh stabil," ucapnya.
Oleh karena itu, pada kesempatan tersebut Wimboh ingin mengapresiasi seluruh pemangku kepentingan, mulai dari Pemerintah, Bank Indonesia, SRO: Bursa Efek Indonesia, KPEI (Kliring Penjaminan Efek Indonesia), KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia), serta seluruh Insan Pasar Modal yang turut berperan dalam membesarkan dan mendorong pertumbuhan Pasar Modal di Indonesia. "Sehingga, Pasar Modal Indonesia dapat terus berperan dalam menggerakkan roda perekonomian nasional," tandasnya.
(ind)
tulis komentar anda